Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Langkah Move On Usai Lebaran Tanpa Calon Pasangan, Biar Gak Baper!

ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Min An)
Intinya sih...
  • Proses pemulihan setelah Lebaran melibatkan penerimaan dan pengakuan atas perasaan sedih, kecewa, atau hampa yang muncul.
  • Fokus pada pengembangan diri dan kebahagiaan pribadi merupakan langkah awal yang bermakna untuk pulih pasca Lebaran.
  • Mengurangi paparan terhadap konten di media sosial yang berpotensi menimbulkan rasa sedih atau iri dapat membantu menjaga kesehatan emosional.

Lebaran kerap menjadi momen yang hangat dan penuh kebersamaan dengan keluarga. Di tengah suasana tersebut, tidak jarang muncul pertanyaan seputar jodoh dan pasangan hidup. Sayangnya, tidak semua orang berada dalam kondisi yang siap atau memiliki kabar bahagia untuk dibagikan.

Beberapa orang mungkin baru saja mengalami perpisahan, masih sendiri, atau belum menemukan jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Hal itu bisa menimbulkan perasaan campur aduk dan membuat suasana hati menjadi kurang nyaman setelah Lebaran. Meski demikian, ada langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk kembali fokus pada diri sendiri dan memulihkan semangat pasca Lebaran.

1. Terima setiap perasaan yang muncul

ilustrasi menerima segala perasaan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Langkah awal yang penting dalam proses pemulihan adalah mengakui dan menerima perasaan sedih, kecewa, atau hampa yang muncul. Tidak mengapa jika merasa belum siap atau masih terluka, karena semua itu merupakan bagian dari proses. Memberi ruang untuk merasakan emosi bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk keberanian menghadapi kenyataan.

Penerimaan terhadap perasaan tersebut justru menjadi titik awal penyembuhan diri. Dengan mengizinkan diri merasakan apa yang sebenarnya, kita membuka jalan untuk pulih secara perlahan. Hati yang telah menerima akan lebih siap menyambut hal-hal baru yang positif dan membahagiakan.

2. Kembali fokus pada diri sendiri

ilustrasi perempuan fokua dengan diri sendiri (pexels.com/David Escala de Almeida)

Seringnya, kita terlalu larut memikirkan orang lain hingga lupa memberikan perhatian yang layak untuk diri sendiri. Seusai Lebaran menjadi momen yang tepat untuk kembali fokus pada pengembangan pribadi dan hal-hal yang membawa kebahagiaan. Merawat diri, memperbaiki pola hidup, serta melanjutkan hobi yang tertunda bisa menjadi langkah awal yang bermakna.

Luangkan waktu untuk lebih mengenal dan mencintai diri sendiri. Kesadaran akan nilai dan potensi diri akan membantu kita dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Kebahagiaan sejatinya tidak selalu datang dari keberadaan pasangan, melainkan dari kedamaian yang tumbuh dalam diri.

3. Jauhkan diri dari pemicu emosional

ilustrasi perempuan membaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pasca Lebaran, media sosial sering dipenuhi unggahan kebahagiaan dari pasangan atau keluarga baru. Jika belum siap untuk melihat hal-hal tersebut, tidak ada salahnya untuk mengambil jeda sejenak dari dunia digital. Mengurangi paparan terhadap konten yang berpotensi menimbulkan rasa sedih atau iri dapat membantu menjaga kesehatan emosional.

Alihkan perhatian pada aktivitas yang memberikan semangat positif, seperti menonton film, membaca buku, atau mendengarkan musik. Menjaga suasana hati agar tetap stabil adalah bagian dari proses pemulihan. Dengan demikian, langkah untuk move on dapat terasa lebih ringan dan penuh harapan.

4. Bangun rutinitas baru yang menyenangkan

ilustrasi melakukan hobi yang digemari (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu cara efektif untuk melangkah maju dari masa lalu adalah dengan menciptakan kesibukan yang bermakna dan menyenangkan. Memulai rutinitas baru, seperti menekuni hobi, mengikuti pelatihan, atau mencoba resep masakan, dapat memberikan semangat baru dalam keseharian. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat mengisi waktu luang, menghadirkan energi positif, serta membuka peluang untuk menjalin relasi baru.

Rutinitas baru juga dapat membangun rasa percaya diri dan kebahagiaan yang autentik. Perlahan namun pasti, kenangan lama akan tergantikan oleh pengalaman baru yang membahagiakan. Proses move on pun berlangsung secara alami dan lebih ringan dijalani.

5. Bersyukur dan percaya pada waktu yang tepat

ilustrasi bersyukur (pexels.com/Lê Hướng)

Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah belajar untuk bersyukur atas apa yang telah dimiliki saat ini. Ketiadaan pasangan bukanlah indikator bahwa hidup kita kurang sempurna, karena ada banyak aspek kehidupan lain yang layak disyukuri. Rasa syukur menjadikan hati lebih tenang dan terbuka terhadap hal-hal baik yang mungkin datang di masa depan.

Percayalah bahwa segala sesuatu memiliki waktunya, termasuk dalam hal jodoh dan hubungan. Selama kita terus tumbuh, belajar, dan menjaga hati agar tetap terbuka, yang terbaik akan datang pada waktu yang tepat. Untuk saat ini, jalani hidup dengan versi terbaik dari diri sendiri dan nikmati setiap proses yang ada.

Ada banyak cara untuk merasakan kebahagiaan, bahkan tanpa harus menggantungkan harapan pada orang lain. Perlu diingat, hidup tidak berhenti hanya karena status hubungan belum mengalami perubahan. Justru momen setelah Lebaran ini dapat menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat diri, mengevaluasi tujuan hidup, dan merancang masa depan dengan bijak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us