5 Pengorbanan Saat Pacaran yang Harus Tahu Batasan, Biar Gak Toksik!
Pengorbanan dalam sebuah hubungan tentu hal yang sah-sah saja, selama dilakukan dengan batas wajar. Sebab, pengorbanan yang dilakukan dengan tujuan mempertahankan hubungan menjadi salah satu alasan atau motivasi yang sering ditemui ketika seseorang menjalin hubungan asmara. Dengan berbagai macam pengorbanan atau usaha yang tentunya berbeda-beda, baik kecil maupun besar.
Tetapi, bila pengorbanan yang dilakukan malah menimbulkan suatu masalah atau hal buruk dalam hubungan sehingga berpotensi jadi hubungan yang beracun. Ada baiknya segera sadari dan hentikan, karena di bawah ini ada lima pengorbanan yang harus kamu pahami batasannya.
1. Tiap keluar kencan hanya kamu pihak yang mengeluarkan budget
Sejatinya hubungan harus dibangun atas kerja sama dua orang yang sama-sama berjuang. Termasuk dari hal yang sangat sederhana, misalnya ketika pergi berkencan di tempat yang ternyata membutuhkan biaya, maka sudah seharusnya hal demikian kamu diskusikan bersama pasangan.
Jika masih dalam status pacaran, kamu tidak sepenuhnya punya tanggung jawab untuk apa yang pasangan perlukan atau keluarkan. Termasuk budget saat berkencan, hal demikian bila terus kamu lakukan walau menurutmu hal yang wajar karena suatu bentuk pengorbanan seorang pasangan.
Maka, cobalah untuk segera menyudahi kebiasaan tersebut karena hubungan yang baik dan sehat harusnya dilakukan atas dasar saling membantu bukan malah membebani salah satu pihak.
2. Membatasi diri dari lingkungan karena tak ingin pasangan cemburu
Jangan biarkan kamu terlalu diatur oleh pasangan terlalu jauh, termasuk dalam hal berteman. Bila pengorbananmu dalam membatasi diri dari lingkungan karena tak ingin pasangan menjadi cemburu merupakan hal yang berlebihan.
Sejatinya di mana saja kamu berada, bila kamu telah berkomitmen untuk setia. Maka, lingkungan apa pun yang kamu tempati, termasuk dengan siapa kamu berteman tak akan jadi halangan berarti.
Berkorban untuk hal yang demikian sama saja untuk tak membiasakan rasa saling percaya tumbuh dalam hubungan, sehingga sangat rawan terjadi hubungan beracun yang berdampak buruk bagimu di waktu selanjutnya.
3. Pasangan mendikte karier apa yang harus kamu miliki
Urusan karier atau pekerjaan yang harusnya bisa kamu putuskan secara baik dan bijak tak selamanya harus kamu korbankan demi menyenangkan hati pasangan semata. Karier yang kamu jalankan atau tetapkan merupakan sesuatu yang sepenuhnya kamu jalani.
Masukan serta saran dari orang terdekat tentu saja membantu. Tetapi, ke mana dan seperti apa nanti yang kamu inginkan tentu saja semua kembali padamu. Jangan biarkan pengorbananmu untuk hubungan yang tak wajib kamu lakukan malah membuatmu merasa kesusahan karena karier yang diinginkan tak bisa berjalan dengan mulus.
4. Tak bisa berkata 'tidak' untuk semua permintaan pasangan
Menyenangkan hati pasangan tentu saja diperbolehkan, namun jika sikapmu harus sampai mengorbankan suara serta pendapatmu, maka hal demikian sudah tak sepatutnya untuk terus kamu lakukan.
Dengan tak bisa menolak semua permintaan pasangan tanpa memikirkan baik atau buruknya untukmu ke depannya. Sudah membuatmu kehilangan arah dalam hubungan, dan sikap yang terlalu ingin menuruti segenap permintaan pasangan namun tak melihat sisi lain akan membuatmu menjadi budak cinta yang kronis. Hal demikian karena kamu telah sulit membedakan mana yang membawa kebaikan atau keburukan.
5. Selalu memaklumi kesalahan pasangan
Berkompromi dalam hubungan sesekali boleh saja dilakukan, terlebih dengan tujuan ingin menciptakan hubungan yang bebas masalah atau pertengkaran yang kurang penting.
Tetapi, jangan sampai kamu menutup mata dengan terlalu sering mengorbankan perasaan untuk memaklumi kesalahan pasangan yang sudah seharusnya kamu tegur atau beri nasihat sejak awal. Terlalu buta pada kesalahan pasangan, apalagi dalam hal serius telah menjadikan hubungan yang ada beracun.
Kamu dan pasangan tak bisa saling bersikap dewasa dengan mendengarkan suara satu sama lain atau sekadar meminta maaf untuk kesalahan yang telah dibuat masing-masing.
Berkorban sewajarnya dalam hubungan sangat dianjurkan, karena bila terlalu berlebihan tak selamanya akan membawa hasil yang baik pada diri sendiri sehingga akan rawan timbul penyesalan suatu saat nanti.
