Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan ke Gebetan Sebelum Jadian

Pexels.com/Katerina Holmes
Pexels.com/Katerina Holmes

PDKT atau pendekatan biasanya dilakukan oleh dua sejoli sebelum mereka mantap untuk jadian. Pada masa ini, sering kali kamu memanfaatkannya untuk lebih mengenal pribadi satu sama lain. Mencocokkan apakah kalian punya lebih banyak kesamaan ketimbang perbedaan. 

Lamanya masa pendekatan juga tidak sama antara satu pasangan dengan pasangan yang lain. Bisa jadi orang lain hanya butuh waktu satu bulan, sementara kalian yang sudah PDKT setengah tahun lamanya belum juga jadian.

Memang untuk melangkah ke jenjang selanjutnya gak bisa diputuskan dengan gegabah. Sebelumnya kamu harus yakin dulu sama dia, dong. 

Makanya, sebelum kalian benar-benar jadian, ada baiknya kamu ajukan dulu kelima pertanyaan di bawah ini. Supaya kalau memang benar pacaran nanti, sudah gak ada lagi hal yang mengganjal di hati. 

1. Kapan terakhir dia berhubungan dengan mantannya?

Pexels.com/Keira Burton
Pexels.com/Keira Burton

Perkara mantan memang suka bikin sensitif. Maka, mumpung masih status gebetan dan belum baper-baper amat, tanyakan dulu soal mantan-mantannya. Kapan terakhir dia berkomunikasi atau malah bertemu dengan mereka.

Kalau memang beberapa masih sering tukar kabar dan berhubungan baik, pastikan lagi apa alasannya. Mungkin saja, karena kebetulan salah satu mantannya ini bekerja di kantor yang sama. Jadi, ya, mau gak mau mereka harus sering bertemu dan terlibat kerjaan bareng, sih. 

2. Apa penyebab dia sampai putus dengan mantan yang terakhir ini?

Pexels.com/Budgeron Bach
Pexels.com/Budgeron Bach

Penting gak penting, sih, tapi gak ada salahnya untuk bertanya apa penyebab si dia sampai putus sama mantannya yang terakhir. Dengan tahu alasan mereka berpisah, kamu bisa menilai mana yang benar dan mana yang salah. Kalau alasan putusnya karena gebetanmu ketahuan selingkuh, kan agak mengkhawatirkan, ya.

Bagus kamu tahu sejak awal, jadi bisa buat bahan pertimbangan. Apakah akan memberinya kesempatan atau memilih mundur saja sekalian, karena gak mau mengambil risiko, dia akan mendua juga saat pacaran denganmu nanti. 

3. Apa, sih, yang membuat si dia tertarik untuk dekat denganmu?

Pexels.com/Mehrad Vosoughi
Pexels.com/Mehrad Vosoughi

Tentu kamu pernah bertanya-tanya, apa sebenarnya yang membuat si dia tertarik padamu. Sampai-sampai terus mengejar perhatianmu, padahal beberapa kali kamu sengaja cuek dan mengabaikannya. Ya, daripada menduga-duga jawabannya, lebih baik tanyakan langsung pada yang bersangkutan, dong.

Supaya kamu juga tahu, ternyata ada sisi menarik dalam dirimu yang membuat seseorang sampai jatuh hati begini. Jawaban dia itu bisa kamu jadikan pertimbangan, kira-kira bakal menerimanya atau tidak. Kalau alasannya cuma gara-gara masalah fisik saja, sih, rasanya jangan dulu bilang iya, deh.  

4. Kebiasaan buruk apa yang tidak dia suka darimu

Pexels.com/Ketut Subiyanto
Pexels.com/Ketut Subiyanto

Tidak cuma soal kelebihan saja, yang mana itu menjadikan dia tertarik untuk mengenalmu lebih jauh. Penting untuk menanyakan kekuranganmu yang suka bikin dia kewalahan.

Misalnya, kamu sering lelet dalam mengerjakan sesuatu dan itu membuat gebetanmu geregetan sendiri. Selama kelemahan itu masih bisa diperbaiki, gak ada salahnya kamu berbenah. 

Tapi bila kekurangan yang dia maksud sudah menyinggung ke ranah yang lebih pribadi, kamu boleh menolaknya, lho. Misalnya, dia gak suka dengan cewek yang punya hobi modifikasi motor. Sementara inginnya, kamu melakoni kegiatan yang lebih feminim saja.

Wah, kalau ini sih sudah mengganggu privasi, ya. Toh, gak ada yang salah dengan cewek yang suka motor, kok. Bayangkan kalau kalian jadian nanti. Bisa-bisa hobimu ini akan terus menjadi alasan pertengkaran kalian. 

5. Apa tujuannya mendekatimu selama ini

Pexels.com/Katerina Holmes
Pexels.com/Katerina Holmes

Memang dari luar sudah jelas kalau tujuan dia mendekatimu adalah supaya bisa jadian denganmu. Tapi pertanyaan ini gak ada salahnya ditegaskan lagi. Takutnya kamu yang ge'er sendiri.

Padahal, nyatanya dia cuma ingin berteman akrab saja. Nah, kalau sudah pasti apa tujuannya, kan jadi gak ada pihak yang salah sangka dan dirugikan.

Bila kamu menyimpulkan sendiri berdasarkan perasaan, kalau salah sangka bisa bikin malu. Sudah menolak beberapa cowok gara-gara si dia, eh ternyata memang gak ada niat penembakan darinya dari awal. Siapa, nih, yang rugi? 

 

Masa PDKT memang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Tak masalah kamu butuh waktu yang lebih lama untuk bisa saling mengenal sebelum resmi jadian. Daripada pendekatan itu dilakukan setelah pacaran, nanti kalau ada sikap atau sifat buruknya yang baru kamu tahu, kan malah jadi masalah.

Lebih baik gagal dalam PDKT ketimbang harus putus di tengah jalan, kan? Sama-sama sedih dan kecewa tapi boleh dibilang mendingan, karena belum ada status apa-apa. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Angel Rose
EditorAngel Rose
Follow Us