5 Sebab Gak Akrab dengan Teman Kos, Hanya Saling Menyapa Sekadarnya

Berapa banyak penghuni di kos-kosanmu? Dari jumlah penghuni sebanyak itu, apakah kamu akrab dengan setidaknya beberapa dari mereka? Akrab berarti hubungan kalian lebih dari sekadar tahu nama dan wajah, melainkan seperti sahabat bahkan keluarga.
Tanda keakraban misalnya, kalian kerap bercanda, saling curhat, dan melakukan kegiatan yang seru di kos-kosan. Ternyata walaupun kamu bisa berteman dekat dengan orang lain, belum tentu bakal gampang akrab dengan teman satu kos. Bukan artinya kalian bermusuhan.
Namun, interaksi di antara kamu dengan mereka terbatas sekali. Boro-boro dirimu tahu mereka sedang ada di kamar masing-masing atau tidak. Sering kali kamu baru mengerti ada penghuni baru atau kawan yang pindah setelah cukup lama waktu berlalu. Di bawah ini lima kemungkinan penyebabnya. Sekalipun memiliki sahabat akan menyenangkan, terkadang sebaiknya keakraban tidak dipaksakan.
1. Terlalu cepat pindah

Suasana di kos-kosan akan berbeda sekali seandainya mayoritas penghuni bertahan sampai bertahun-tahun. Misalnya, banyak di antara kalian masuk sejak semester pertama kuliah dan tetap tinggal di kos-kosan itu hingga lulus. Berarti kalian tinggal bersama selama empat tahun bahkan lebih.
Otomatis kalian sudah sangat akrab sekalipun jurusannya berbeda. Akan tetapi, makin sering anak kos berganti makin sulit pula buat menjalin keakraban. Contohnya, kebanyakan penghuni kos-kosan cuma sedang menjalani kuliah magang. Waktunya biasanya 1 sampai 2 bulan.
Setelah itu, kamar kembali kosong atau diisi penghuni baru. Walaupun kalian sempat berkenalan, hubungan tidak berkembang menjadi pertemanan yang lebih akrab. Atau, malah kamu yang sering pindah kos-kosan. Dirimu diterima dengan baik oleh para penghuni lama. Akan tetapi, hubungan sebatas saling berbasa-basi. Tak ada pertukaran nomor telepon apalagi obrolan yang lebih pribadi.
2. Gak ada ruang komunal

Ruang komunal artinya ruang yang bisa digunakan bersama-sama. Di kos-kosan, contoh ruangan ini ialah ruangan bersantai dan dapur. Apabila di kos-kosan terdapat ruang untuk seluruh penghuni bersantai bersama sambil menonton televisi, hubungan pasti lebih dekat. Tidak mungkin kalian duduk berdekatan tanpa membicarakan berbagai hal.
Tanpa adanya ruangan yang dapat digunakan bareng, kalian setibanya di kos-kosan langsung menuju kamar masing-masing. Walaupun kalian sempat bertemu di garasi atau lorong kos-kosan, tetapi gak pernah mengobrol panjang. Fasilitas rumah kos sebenarnya cukup lengkap. Hanya saja semuanya sudah disediakan di kamar masing-masing.
Seperti kamar dengan kamar mandi dalam, dapur pribadi, dan televisi. Kecil sekali kemungkinan baik kamu maupun teman akan saling mengundang buat bersantai bareng di kamar secara bergantian. Andai pun dirimu coba melakukannya, kawanmu barangkali merasa sungkan dan berkata ingin di kamarnya sendiri.
3. Jarang di kos-kosan

Sulit untukmu bisa betul-betul akrab dengan siapa pun apabila pertemuan saja jarang terjadi. Ada ruang komunal di kos-kosan. Namun bila temanmu hampir sepanjang waktu beraktivitas di luar, tentu interaksimu dengannya menjadi amat terbatas. Misalnya, ia baru pulang larut malam ketika kamu sudah hampir masuk kamar.
Tanya jawab yang terjadi pasti cuma singkat dan sebenarnya gak perlu dijawab. Seperti dirimu bertanya padanya, baru pulang? Atau dia yang berbasa-basi dengan bertanya, sudah mau tidur ya? Begitu saja terus hampir setiap hari. Demikian pula kalau kamu yang jarang di kos-kosan.
Dirimu cuma menjadikannya sebagai tempat tidur. Sebelum waktu istirahat tiba kamu terus berada di luar baik buat bekerja, main, atau mengerjakan tugas kuliah. Di akhir pekan pun, dirimu selalu ada agenda sendiri di luar. Dengan rutinitas begini kamu hanya akrab dengan kawan main, kerja, atau kuliah. Namun, tidak dengan teman-teman kos.
4. Beda gaya hidup

Hanya karena kalian indekos di tempat yang sama, tidak lantas gaya hidup juga pasti mirip. Perbedaan besar sangat mungkin terjadi. Termasuk seandainya kalian menyewa kamar dengan tarif setara. Misalnya, kamar kalian sama-sama mahal dan fasilitasnya lengkap.
Namun, gaya hidupnya lebih tinggi darimu. Dalam kesehariannya, dia suka nongkrong di tempat-tempat mahal. Otomatis lingkaran pergaulannya di luar kos-kosan berbeda denganmu yang sederhana. Bahan obrolan kalian pun menjadi lain. Ketika kalian berusaha buat saling mengakrabkan diri, kendalanya lebih besar.
Kamu dan dia merasa gak nyambung satu sama lain. Bahkan gaya hidup seseorang di luar kos-kosan kadang tak tecermin dari kamar yang dihuninya. Kamarnya dapat saja lebih murah daripada kamarmu. Akan tetapi, ia dalam kesehariannya tampil lebih mewah dalam segala hal daripada dirimu. Perkataannya di hadapanmu pun menjadi agak tinggi dan bikin kamu kurang nyaman.
5. Menganggap dekat dengan teman kos mengurangi privasi

Beberapa orang malah takut kalau-kalau teman kos tahu lebih banyak mengenai diri mereka. Mereka memandang kos-kosan sama dengan kompleks permukiman lainnya. Antartetangga terkadang saling mengamati lalu berbisik-bisik di belakangnya. Ini bikin mereka gak mau lebih membuka diri pada kawan satu kos-kosan.
Mereka cenderung menyembunyikan diri di kamar dan menjawab pertanyaan dengan sangat hati-hati. Mereka pun tampil kaku serta bergegas berlalu setiap bertemu teman kos. Ketika mereka punya pacar atau gebetan yang menjemput di kos-kosan, mereka seperti auto kesal apabila kamu memergokinya.
Padahal, dirimu juga bukan sengaja memata-matai. Mungkin kamu kebetulan hendak mengambil paket, membuang sampah, atau baru pulang. Mereka yang takut privasinya terusik akan terus berusaha menjaga jarak darimu. Kian dirimu berusaha mendekati, kian mereka menghindar. Begitu pula sebaliknya, apabila kamu yang di posisi takut ranah pribadimu diganggu orang.
Akrab dengan teman satu kos memang bukan kewajiban. Namun, kalau kalian bisa lebih dekat tentu suasana tambah menyenangkan. Di rantau, kalian seperti menemukan keluarga kedua. Kelak kalian tak lagi indekos pun dapat janjian buat reuni. Meski demikian, bila ada teman kos yang enggan didekati, kamu tak usah memaksanya. Nanti dia malah gak betah lalu cepat-cepat pindah.