Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menatap kearah yang berbeda (Unsplash.com/charliefoster)

Untuk mendapatkan hati seseorang kita pasti mengusahakan berbagai hal agar dia mau menjadi pasangan kita. Sebab, ketika kita sudah menambatkan hati pada seseorang akan sangat sulit bagi kita untuk melepaskannya begitu saja. Tetapi, terkadang kita lupa bahwa ujian cinta terbesar itu bukan pada saat kita memulai.

Mungkin orang-orang berpikir apabila kita sudah mendapatkan hati seseorang, maka semua akan berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Namun, apa yang kamu harapkan itu salah besar! Justru ujian tersulit dalam sebuah hubungan itu ada di saat kita sudah mendapatkan hatinya. Penasaran apa penyebab menjaga hubungan lebih sulit ketimbang memulai? Berikut jawabannya!

1. Lebih sering bertengkar ketika sudah menjadi kekasih ketimbang masih sebagai teman

Saling bersandar (Unsplash.com/MilanPopovic)

Setujukah kamu dengan anggapan bahwa sepasang kekasih lebih sering bertengkar daripada saat masih sebatas teman? Mungkin tidak semua sepakat, tetapi mayoritas setuju dengan anggapan ini. Penyebabnya, sepasang kekasih lebih banyak bertengkar dikarenakan mereka sudah saling mengenal jauh dan punya ekspektasi satu sama lain.

Dikarenakan mereka punya rasa saling memiliki, hal itu membuatnya berpikir bahwa pasangannya akan mampu memenuhi apa yang diharapkan. Padahal, manusia tidak sesempurna itu dan wajar apabila mereka jadi sering bertengkar karena tak terpenuhinya harapan itu. Yang mana semestinya kita lebih baik mencoba mengerti satu sama lain daripada berharap sekadar dimengerti.

2. Lebih banyak curiga ketika sudah menjadi kekasih

ilustrasi hati yang disakiti (Unsplash.com/GiuliaBertelli)

Rasa saling memiliki di dalam hubungan itu perlu adanya untuk menegaskan perasaan satu sama lain. Namun, terlalu dalam rasa memiliki kamu terhadap pasangan akan membuatmu cenderung lebih mudah curiga terhadapnya. Mungkin maksudnya baik untuk dia mengerti perasaan tak ingin kehilangan ini.

Hanya saja, jika kamu terlalu mudah menaruh curiga dan khawatir terhadap kesetiaan pasangan itu tidak akan berakibat baik. Dirimu seolah memperkecil ruang geraknya untuk dapat bebas melakukan berbagai hal. Hingga pada akhirnya hal buruk bisa saja terjadi, di mana salah satu dari kamu dan dia akan mulai lelah dengan hubungan yang seperti itu.

3. Masalah sepele dibesar-besarkan

ilustrasi mengobrol dari hati ke hati (unsplash.com/PriscillaDuPrezz)

Kamu pasti sering mendengar sepasang kekasih bertengkar karena alasan sepele! Dan mungkin mereka juga mengakui bahwa masalah sepele itu seolah dibesar-besarkan. Hal ini wajar terjadi di dalam hubungan. Bukannya karena ingin selalu masalah datang menerpa, hanya saja ini tentang bagaimana kita menyikapinya.

Kembali lagi, hal ini dapat terjadi karena kita punya ekspektasi lebih terhadap pasangan. Di mana ketika kita berurusan dengan orang lain, kita paham akan batasan yang tidak mungkin kita desak kepadanya. Namun, jika urusannya sudah berlatarbelakang ‘sepasang’ kekasih, maka ceritanya akan jauh lebih emosional daripada biasanya. Dan itu adalah penyebab membesarnya sebuah masalah kecil.

4. Lebih sulit membujuk pasangan ketimbang masih saat menjadi sebatas teman

Hubungan yang baik (Pexels.com/alexandercalderon)

Merajuk kepada pasangan adalah hal lumrah di dalam sebuah hubungan. Entah apa saja masalahnya, merajuk atau ngambek adalah cara terbaik untuk mendapatkan perhatian dari pasangan. Tapi, gak selamanya merajuk itu efektif untuk mendapatkan perhatian dari pasangan kamu. Bisa jadi justru merajuk malah menimbulkan masalah baru.

Membujuk pasangan yang merajuk itu lebih sulit ketimbang membujuknya ketika masih sebatas teman. Ada saja momen di mana pasangan kamu ingin benar-benar diberi perhatian lebih sehingga ia jadi sulit untuk dibujuk. Masalahnya, jika pasangan kamu sudah merajuk terlalu lama, itu tandanya ada yang salah pada hubunganmu. Apa masalahnya? Hanya kamu dan dia yang tahu!

5. Faktor eksternal yang tak pernah kita duga

Ikatan cinta (Unsplash.com/AlinaStrong)

Masalah di dalam sebuah hubungan tidak hanya bersumber dari kamu dan dia saja. Melainkan hal-hal dari luar hubungan juga dapat memengaruhi atau memicu keretakan di hubungan asmaramu. Misalnya saja dengan mertua yang kurang bersahabat dengan kita atau malah dari orang tua kita sendiri.

Masalah itu bisa dari mana saja timbulnya dan kita juga tidak dapat menduga-duga sebelum masalah itu benar terjadi. Hanya saja, kita mampu mengantisipasinya dengan selalu menguatkan satu sama lain. Sehingga masalah eksternal seperti ekonomi, keluarga, sahabat, dan lainnya dapat diatasi dengan baik-baik.

Menjaga hubungan asmara memang sulit, tetapi bukan berarti mustahil untuk kita selalu langgeng dengan pasangan. Asalkan kita saling mengerti satu sama lain, masalah apa pun pasti dapat dilalui dengan cara yang baik dan solutif pula.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team