5 Sikap Keliru ke Pasangan walau Masih Bergantung pada Orangtua
Dalam sebuah hubungan, kemandirian adalah salah satu faktor penting yang memengaruhi keberhasilan dan kebahagiaan pasangan. Terutama jika sudah membangun rumah tangga sendiri. Di lain sisi, terkadang ada pasangan yang masih sangat bergantung pada orangtuanya dalam banyak hal.
Meskipun ini mungkin terjadi dengan alasan tertentu, seperti budaya atau keterbatasan finansial, tetapi ketergantungan yang berlebih pada orangtua bisa menimbulkan masalah dalam hubungan tersebut. Terutama dalam sikap kita kepada pasangan. Ini, nih lima kesalahan kepada pasangan yang harus dihindari walaupun kita masih bergantung pada orangtua dalam banyak hal.
1. Memaksakan standar hidup orangtua pada pasangan
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah memaksakan standar hidup orangtua pada pasangan. Setiap orang memiliki latar belakang dan pengalaman hidup yang berbeda, sehingga apa yang dianggap normal oleh orangtua kita mungkin gak sesuai dengan keinginan pasangan. Begitu pula sebaliknya.
Memaksa pasangan untuk hidup sesuai dengan harapan orangtua bisa menyebabkan ketegangan dalam hubungan. Ditambah lagi ini akan membuat pasangan merasa terkekang.
2. Mengabaikan keputusan dan pendapat pasangan
Kesalahan lainnya adalah mengabaikan keputusan dan pendapat pasangan karena masih terlalu bergantung pada orangtua. Kita yang bergantung pada orangtua mungkin cenderung memprioritaskan keinginan dan saran orangtua daripada mengambil keputusan bersama dengan pasangan. Terlebih dengan alasan masih menghormati orangtua.
Padahal, ini bisa merusak komunikasi dan kepercayaan antara kita dan pasangan. Selain itu juga membuat kita semakin sulit untuk mandiri karena terus bergantung pada orangtua.
3. Kurangnya komunikasi yang jelas dengan pasangan
Ketika kita masih bergantung pada orangtua dalam banyak hal, seringkali terjadi kurangnya komunikasi yang jelas dengan pasangan. Hal ini bisa mencakup keputusan penting seperti keuangan, perencanaan masa depan, atau bahkan masalah pribadi yang perlu dibicarakan. Kita mungkin gak punya cukup waktu untuk membicarakan itu semua dengan pasangan karena terus menomorsatukan orangtua dalam hal komunikasi.
Ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan pasangan bisa menghambat pertumbuhan hubungan. Bisa aja akan muncul kecemburuan tersendiri di hati pasangan akan hal ini.
4. Terlalu bergantung pada dukungan finansial orangtua
Salah satu bentuk ketergantungan yang umum adalah dukungan finansial dari orangtua. Meskipun ada situasi di mana kita membutuhkan bantuan finansial dari orangtua, terlalu bergantung dalam hal ini juga bisa membuat kita merasa tidak mandiri secara finansial. Perasaan untuk gak perlu berusaha mencari uang atau pekerjaan sendiri pun bisa aja muncul.
Selain itu, ini juga bisa menciptakan rasa ketidakadilan dan ketegangan dalam hubungan. Terutama jika kita jadi gak menghormati pasangan karena merasa gak pernah dibiayai olehnya.
5. Kurangnya usaha untuk semakin mandiri
Kesalahan terakhir adalah kurangnya upaya dari kita untuk lebih mandiri. Terlalu bergantung kepada orangtua kemudian membuat kita melupakan bahwa kita punya pasangan yang seharusnya bisa diajak berusaha bersama. Ini adalah tindakan yang keliru.
Pasangan akan merasa bahwa ketergantungan kita sudah semakin berlebihan. Bukan salah dia jika ke depannya dia akan punya perspektif negatif soal orangtua kita.
Setelah menikah, bergantung dengan orangtua harus bisa dikurangi. Apapun alasannya, kita sudah punya pasangan dan bukan lagi sendiri. Berusahalah untuk lebih mandiri dan mengajak pasangan untuk berjuang demi kehidupan yang lebih baik. Siap?
