5 Tanda Ego Sudah Memegang Kendali pada Hubungan dengan Pasangan

Dalam hubungan, terkadang ada masanya kamu atau pasangan butuh diperhatikan, terutama terkait perasaan. Sekadar ingin didengarkan dan dikuatkan menjadi harapan pasangan saat sedang berbagi perasaannya. Sayangnya, ego sering gak mengizinkan hal ini dan kamu justru merasa kalau perasaanmu jauh lebih penting untuk diperhatikan.

Alih-alih merespons perasaannya, kamu malah jadi adu nasib soal perasaan. Kamu enggan aktif mendengarkan saat pasangan sedang berkeluh kesah. Fokusmu bukan lagi pada dirinya tapi cuma pada perasaanmu sendiri. Sikap semacam ini pada akhirnya akan membuat pasangan merasa tidak diperhatikan dan hanya dituntut untuk memperhatikanmu seorang.

Gak ada orang di dunia ini yang mampu membaca isi pikiran apalagi hati orang lain, termasuk pasangan. Namun, ego yang terlanjur besar membuatmu berpikir kalau dia harus mampu melakukannya dengan alasan “kalau cinta, apa pun pasti bisa dilakukan”. Big no! Mindset seperti ini hanya akan memupuk ego jadi makin subur dalam hubungan kalian.

Meski dia sudah berusaha memahami, tapi egomu tetap merasa gak cukup terpuaskan. Bagimu, dia harus bisa menebak dengan tepat tanpa ada petunjuk atau dijelaskan. Kalian gak sedang bermain tebak-tebakan atau games mencari petunjuk, lho. Berusaha saling memahami itu seharusnya lewat berkomunikasi dengan menyampaikan isi hati dan pikiran masing-masing.

Pertengkaran dalam sebuah hubungan memang lumrah terjadi dan bisa dialami pasangan mana pun yang seringkali dipicu oleh adanya perbedaan pendapat. Sayangnya, kalian bukan lagi mencari solusi tapi malah fokus mencari tahu siapa yang benar dan salah saat ego sudah mulai berkuasa.

Kondisi ini akan semakin memburuk saat sama-sama tidak ada yang mau mengalah dan malah merasa paling benar sendiri. Kalian  akan saling menghakimi dan menyalahkan hingga masalah yang dihadapi malah jadi melebar seolah gak bisa menemukan solusi terbaik bagi hubungan.

Saat sudah merasa paling benar sendiri, gak heran kalau ego yang tinggi juga mulai menyulut emosi dan membuat kalian jadi mudah tersinggung. Rasa marah akan menjadi respons pertama hingga kepala seolah gak mampu diajak berpikir jernih dan melihat keseluruhan masalah secara lebih luas.

Padahal perbedaan pendapat hanya perlu diselesaikan dengan sedikit menurunkan ego, duduk bersama, dan saling bicara dengan kepala dingin. Namun, ego yang terlanjur membesar sudah sangat sulit dikendalikan lagi hingga emosi jadi mudah tersulut saat sedikit saja masalah muncul dalam hubungan.

Gak semua orang bisa bersikap cuek terhadap penilaian orang lain, terlebih tentang bagaimana menjalani hubungan dalam bingkai konsep ideal. Ego yang selalu diberi “makan” pada akhirnya membuatmu jadi lebih tertarik dengan konsep orang lain saat melihat atau menilai hubungan kalian.

Gak mau dinilai negatif dan ingin selalu punya image sempurna di mata orang lain membuatmu gak rela jika hubungan kalian dibicarakan kekurangannya. Walhasil, kamu pun memilih untuk berusaha memenuhi standar publik dibanding memperbaiki serta menguatkan hubungan emosional kalian agar semakin dekat dan harmonis.

Ego memang gak akan pernah bisa lepas sepenuhnya dari dalam diri seseorang, termasuk saat bicara tentang cara menjalani hubungan dengan pasangan. Namun, jangan biarkan ego memegang kendali penuh dalam hubunganmu hingga kebahagiaan kalian yang bakal jadi taruhannya. Jadi, sudah siap meredam ego demi hubungan yang lebih baik dan mesra bersama pasangan? Pasti siap, dong!