5 Tips Berteman dengan Mantan agar Tidak Baper Lagi, Move On Total!

Kadang hubungan berakhir bukan karena benci, tapi karena waktu dan perasaan yang gak sejalan lagi. Setelah putus, muncul pertanyaan klasik: masih bisa gak sih berteman dengan mantan tanpa baper? Banyak yang bilang bisa, tapi faktanya gak semudah itu karena butuh kedewasaan dan batasan yang jelas biar gak terjebak masa lalu.
Di sisi lain, berteman dengan mantan bukan hal yang mustahil asalkan kamu tahu cara menjaga jarak emosional. Hubungan pasca putus bisa berjalan sehat kalau dua-duanya sepakat untuk menghormati batas. Nah, biar kamu gak salah langkah, yuk, simak lima tips berteman dengan mantan agar gak baper lagi dan benar-benar move on total.
1. Tentukan batas komunikasi sejak awal

Setelah putus, komunikasi yang terlalu intens bisa bikin perasaan campur aduk. Kamu perlu menentukan seberapa sering dan untuk hal apa saja kalian masih bisa saling menghubungi. Tanpa batas yang jelas, kamu bisa saja terjebak dalam situasi ambigu yang bikin susah move on.
Kalau memang mau berteman, buat kesepakatan sederhana yang nyaman untuk dua pihak. Misalnya, gak perlu saling update setiap hari atau curhat soal kehidupan pribadi. Dengan begitu, kamu tetap bisa menjaga hubungan baik tanpa membuka ruang untuk perasaan lama muncul lagi.
2. Hindari nostalgia yang memancing perasaan lama

Mengingat kenangan masa pacaran sering kali jadi jebakan emosional paling besar. Obrolan tentang tempat favorit dulu atau kebiasaan manis di masa lalu cuma bikin hati susah tenang. Kalau benar-benar mau berteman, kamu perlu sadar bahwa masa itu sudah lewat.
Bicarakan hal-hal baru dan netral yang gak mengandung emosi masa lalu. Misalnya, topik pekerjaan, hobi, atau hal umum yang tidak berhubungan dengan hubungan kalian sebelumnya. Dengan begitu, kamu menjaga diri dari kenangan yang bisa memicu perasaan lama muncul lagi tanpa disadari.
3. Jangan jadikan dia tempat curhat utama

Salah satu kesalahan terbesar setelah putus adalah tetap menjadikan mantan sebagai tempat pelarian emosi. Meskipun dia pernah tahu segalanya tentang kamu, bukan berarti dia harus tetap menjadi pendengar utama. Ini justru bisa memperlambat proses penyembuhanmu sendiri.
Cobalah curhat ke teman lain atau menulis di journal untuk menyalurkan perasaanmu. Kalau kamu masih terus bergantung pada mantan untuk menenangkan diri, kamu belum benar-benar lepas. Ingat, berteman dengan mantan hanya akan berjalan sehat kalau kamu sudah bisa berdiri sendiri secara emosional.
4. Jangan terburu-buru memaksakan pertemanan

Tidak semua orang bisa langsung berteman setelah putus, dan itu sangat wajar. Butuh waktu untuk menata perasaan dan menerima kenyataan baru tanpa perih di hati. Kalau kamu memaksa diri berteman terlalu cepat, bisa-bisa kamu malah menipu diri sendiri.
Beri jarak beberapa waktu sampai kamu merasa benar-benar netral. Kalau nanti kalian memang ditakdirkan jadi teman, hubungan itu akan terbentuk dengan sendirinya tanpa perlu dipaksa. Proses ini justru lebih sehat karena muncul dari kesadaran, bukan kebutuhan untuk tetap terhubung.
5. Fokus membangun kehidupan baru tanpa dia

Cara terbaik untuk berteman dengan mantan adalah dengan memastikan kamu sudah punya kehidupan yang penuh di luar hubungan itu. Isi waktumu dengan hal-hal produktif seperti mengembangkan karier, mengejar hobi, atau bertemu orang baru. Saat hidupmu sudah berwarna lagi, kehadiran mantan gak akan begitu berpengaruh.
Kamu bisa menilai bahwa pertemanan itu murni, bukan upaya diam-diam untuk mendapatkan dia kembali. Dengan begitu, kamu benar-benar move on total dan bisa berdiri tegak tanpa bayangan masa lalu. Pertemanan baru yang sehat hanya bisa lahir dari hati yang sudah selesai dengan lukanya sendiri.
Berteman dengan mantan memang butuh kedewasaan dan kendali diri yang kuat. Jangan memaksakan kedekatan kalau kamu belum siap untuk netral sepenuhnya. Ingat, orang yang benar-benar sudah move on bukan yang bisa berteman duluan, tapi yang bisa bahagia tanpa harus menoleh ke masa lalu. Jadi, sudah siap belum berteman tanpa baper?



















