Couple therapy merupakan suatu kegiatan yang dirancang untuk menciptakan suatu hubungan positif. Terapi ini juga bisa membantu kamu dan pasangan untuk bisa meningkatkan kualitas komunikasi agar lebih efektif ketika sedang ada masalah.
Biasanya, terapi ini dilakukan oleh pasangan yang hendak menikah atau yang berkomitmen serius dengan cara sederhana atau didampingi oleh konselor profesional yang ahli di bidangnya. Penasaran dengan model terapi ini? Yuk, simak informasi berikut!
Kunci utama dari suksesnya suatu hubungan adalah komunikasi yang terjaga dengan baik. Komunikasi di sini berarti bukan hanya sekadar berbicara, melainkan juga menjadi seorang pendengar yang aktif. Dilansir Healthline, Laura Louis, seorang psikolog berlisensi, menjelaskan bahwa pasangan harus bisa mendengarkan secara reflektif.
“Mendengarkan reflektif adalah latihan yang sangat bermanfaat di mana pasangan bergiliran menjadi pendengar yang aktif. hal tersebut dapat meningkatkan keterampilan komunikasi yang sehat serta keterampilan resolusi konflik untuk pasangan,” ujarnya.
Louis juga menambahkah, sebaiknya gunakan frasa “saya/aku” bukan pernyataan “kamu” ketika hendak berbicara. Misalnya, lebih baik mengatakan “aku sedih saat kamu berkata X” jangan “kamu salah karena mengatakan X”. Ini penting karena hal tersebut secara gak langsung bisa membuat pasangan kamu introspeksi diri dan gak mengulangi hal yang sama.
Emotionally focuses therapy (EFT) atau terapi yang berfokus secara emosional banyak digunakan oleh terapis. Ansley Campbell, seorang Clinical Director di laman Psychology Today, mengungkapkan bahwa EFT dilakukan untuk memfasilitasi perubahan perilaku jangka panjang.
“Tujuannya adalah agar pasangan mampu mengidentifikasi pola maladaptive dalam suatu hubungan yang mengganggu ikatan. Serta, untuk menyembuhkan atau menciptakan keterikatan yang aman dalam hubungan,” ungkapnya.
Selain menggunakan bantuan dari terapis profesional, kamu juga bisa melakukan kegiatan terapi sederhana dengan pasangan. Dalam suatu hubungan, kamu pasti akan berjumpa dengan permasalahan yang cukup rumit, sehingga dibutuhkan metode efektif ketika hendak membahas topik tersebut dengan pasangan.
Akan tetapi, topik sensitif sangat rawan menimbulkan konflik antar pasangan. Dikutip Lifehack, Dr. Ray Kadkhodaian, seorang Co Founder Couples Synergy dan the Lighthouse Emotional Wellness Center, menyebutkan, saat mendekati pasangan kamu dengan topik yang sulit, penting untuk melakukan sentuhan fisik seperti berpegangan tangan atau memeluknya.
Selain itu, jaga nada bicara agar gak sampai menyakiti perasaan satu sama lain. Tindakan tersebut dapat mencegah timbulnya konflik baru antar pasangan, serta untuk menemukan hasil terbaik dari suatu permasalahan.
Untuk menciptakan hubungan yang sehat, kamu dan pasangan sebaiknya jangan fokus terhadap permasalahan yang terjadi. Hal tersebut karena hanya akan menimbulkan rasa takut dan putus asa, yang bisa menimbulkan kehancuran hubungan.
Ray Kadkhodaian menjelaskan, saat kalian mengalami permasalahan, coba angkat pembicaraan yang berfokus pada saat kalian sukses bersama. Artinya, terapi pasangan yang ini mengajak kamu dan pasangan untuk senantiasa fokus pada solusi bukan pada masalah. Yakinkan diri bahwa kalian mampu menghadapi semuanya seperti sebelumnya.
Timeout atau pemilihan waktu penting untuk disepakati antar pasangan. Hal ini bertujuan untuk memberikan jeda istirahat saat terjadi ketegangan tinggi antara kamu dan pasangan. Ray Kadkhodaian mengungkapkan, pengambilan timeout dilakukan untuk mencegah kemarahan yang akan kamu sesali.
Kalian bisa berdiskusi untuk membuat kata atau frasa yang dijadikan tanda timeout sehingga bisa fokus pada diri masing-masing. Berikan waktu untuk menenangkan pikiran dengan sejenak berjauhan, sehingga setelah itu kalian bisa berdiskusi kembali dengan kepala dingin.
Melakukan couple therapy membutuhkan kerja sama antar pasangan yang baik. Oleh karena itu, pastikan dari kalian untuk saling mendukung satu sama lain, serta pilih model terapi yang paling sesuai.