5 Tips Keluar dari Situasi Bread Crumbing, Praktikkan!

Situasi bread crumbing merupakan suatu situasi yang dapat merugikan para korban yang berada di dalamnya. Pelaku memberikan tanda-tanda seakan dirinya tertarik secara emosional pada korban, memberikan banyak perhatian dan kata-kata romantis, namun tidak bersedia membangun sebuah komitmen. Semua tindakan tersebut semata-mata dilakukan untuk membuat korban tetap berada di sisinya.
Akhirnya, mereka yang terjebak dalam situasi bread crumbing mengalami kebingungan dan banyak emosi negatif. Tak jarang, mereka juga mempertanyakan kemampuan dan harga dirinya sendiri. Namun, saat pelaku kembali datang dengan perilaku romantisnya, korban lagi-lagi luluh dan tetap bertahan di situasi tersebut. Nah, biar gak berlarut-larut, yuk lakukan beberapa langkah di bawah ini agar tidak terjebak bread crumbing, khususnya dalam konteks hubungan romantis!
1. Komunikasikan secara langsung

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan saat terjebak di situasi ini ialah berani mengkomunikasikan secara langsung tentang apa yang kamu rasakan. Ungkapkan segala hal yang selama ini membuatmu ragu dan bertanya-tanya. Minta penjelasan pada pasangan atau partner-mu tentang kejelasan hubungan yang sedang kamu jalani.
Lakukan komunikasi yang asertif dan dua arah agar tujuan dan maksud yang ingin disampaikan dapat dipahami satu sama lain. Sampaikan tujuanmu dalam menjalin hubungan dan apa saja yang menghambat tujuan tersebut. Dengan begitu, kamu akan memahami tujuan satu sama lain.
2. Berhenti memberikan respon

Bila secara jelas pasanganmu tidak dapat diajak berkomunikasi dengan serius dan asertif, beranilah mengambil langkah untuk berhenti memberikan respons. Segera move on dan cari pengganti yang lebih baik. Hal ini dimaksudkan agar kamu tidak berlarut dalam kondisi toxic tersebut. Biarkan pesannya berakhir dengan 'read' atau 'seen' olehmu.
3. Merefleksikan diri

Merefleksikan diri juga menjadi langkah yang tepat agar tidak terjebak dalam kondisi bread crumbing. Dengan merefleksikan diri, kamu akan lebih menyadari hal-hal yang dibutuhkan dirimu, hal-hal yang menghambat atau mendukung dirimu untuk berproses. Ini menjadi langkah yang tepat agar tidak berlarut di situasi yang toxic ini.
Proses merefleksikan diri akan membawamu pada kesadaran bahwa dirimu berhak untuk menerima perlakuan yang baik dan tepat. Berada pada kondisi bread crumbing merupakan sebuah keadaan yang tidak pantas kamu alami. Dengan begitu, kamu akan lebih berani untuk memutuskan hubungan yang sedang dijalani.
4. Bercerita ke orang tepercaya

Kamu juga bisa bercerita kepada orang-orang terdekat, sepert keluarga ataupun sahabat terdekat terkait apa yang sedang dialami. Terkadang perspektif dari orang sekitar menambah pemahamanmu tentang hubungan yang sedang dialami. Saran dan pendapat yang mereka berikan akan membuatmu lebih mudah menyadari hal-hal yang tidak kamu sadari sebelumnya.
5. Lakukan detoks sosial media

Bread crumbing paling sering ditemui pada sosial media. Untuk itu melakukan detoks sosial media atau menjauh sejenak dari sosial media juga menjadi langkah yang tak kalah pentingnya. Dengan melakukan tindakan ini, selain membuat pasanganmu menjadi penasaran dengan dirimu, kamu juga akan memeroleh mental yang jauh lebih sehat dibanding sebelumnya.
Menjauhlah dari media sosial untuk melihat effort yang dilakukan pasanganmu dalam mencari tahu kegiatanmu. Bila ia juga tidak menunjukkan effort apa-apa, maka setidaknya kamu mengetahui hal tersebut. Langkah ini juga akan menunjukkan bahwa kamu tidak begitu bergantung dengan pesan atau telepon darinya. Dirimu jauh lebih berharga dibanding menghabiskan waktu bersama orang yang tidak benar-benar menginginkanmu.
Terjebak di situasi bread crumbing akan sangat menghabiskan energi dan waktumu yang berharga. Jadi, saat melihat tanda-tandanya, segeralah lakukan langkah-langkah di atas sebelum jatuh terlalu dalam. Semangat!