6 Alasan yang Bikin Hubungan Persahabatan Berakhir, Penah Mengalami?

Namanya hidup, kamu pasti akan selalu bertemu dengan banyak teman, terutama saat masuk dalam circle baru. Ketika teman baru datang dan melahirkan kecocokan serta kenyamanan satu sama lain, sangat wajar jika kebersamaan yang ada berujung pada hubungan persahabatan.

Kondisi ini kemudian memicu kerenggangan dengan sahabat lama dari hubungan sebelumnya. Jika kehilangan minat untuk menjaga hubungan lama dan hanya merasa nyaman dengan teman baru, putusnya hubungan persahabatan perlahan akan terjadi secara alami seiring dengan hilangnya kedekatan hati dan emosi.

Seperti hubungan lain pada umumnya, persahabatan juga butuh yang namanya penerimaan dan dukungan satu sama lain. Penerimaan jadi penting saat perubahan atau hal-hal di luar ekspektasi muncul dari sahabat. Jika benar sahabat sejati, apapun hal yang dimiliki pasti diterima.

Gak cuma diterima, sahabat juga diharapkan memberi dukungan terbaik dalam kondisi apapun. Sayangnya, penerimaan dan dukungan juga bisa jadi penyebab kandasnya hubungan persahabatan jika tidak bisa dipenuhi. Jadi, wajar saja kalau sahabatmu pergi saat kamu gak lagi bisa menerima dan mendukung dirinya.

Nilai dalam hidup yang diyakini satu orang dengan yang lainnya memang cukup wajar berbeda-beda, tak terkecuali dengan sahabat. Namun, saat nilai-nilai tersebut masih bisa ditoleransi, tentu gak akan mengganggu kebersamaan dan kedekatan hubungan.

Sayangnya, ketika nilai-nilai yang jadi prinsip hidup gak lagi sejalan, keretakan hubungan akan mulai terasa. Kalian gak bisa saling menyatu lagi hingga prinsip yang ada lebih sering berseberangan dan menimbulkan perselisihan. Ujungnya, hati jadi terasa jauh dan hubungan persahabatan pun bisa terputus.

Dalam persahabatan pasti ada landasan kepercayaan yang berusaha dibangun dan dijaga sebaik mungkin. Kalau sahabat sudah gak bisa lagi dipercaya, seperti menjaga rahasia bersama, kekecewaan akan hadir dan perlahan menggerogoti keutuhan hubungan itu sendiri.

Gak heran kalau trust issue juga jadi topik penting dalam hubungan persahabatan. Rasa aman dan nyaman dalam hubungan persahabatan akan langsung hilang begitu trust issue mulai muncul. Sahabat yang dipercaya seolah berubah jadi pengkhianat dan menggores luka di hati. Duh!

Sama halnya dalam hubungan percintaan, komunikasi juga berperan penting dalam hubungan persahabatan agar bisa langgeng. Saat komunikasi yang biasanya lancar jadi terganggu dan waktu untuk saling berbagi cerita bersama mulai berkurang, kualitas hubungan pun akan semakin menghilang.

Kalau sudah begini, hubungan persahabatan yang terjalin selama kapanpun juga bisa goyah. Kalian gak lagi mampu terhubung saat berusaha menjalin komunikasi yang sempat terjeda. Bukan salah siapa-siapa, hanya rasa yang ada memang sudah berbeda saat tidak dijaga lewat komunikasi yang hangat dan lancar.

Gak melulu kurangnya penerimaan, dukungan, atau hilangnya komunikasi yang menghancurkan hubungan persahabatan. Terkadang, justru rasa nyaman yang dirusak dari dalam lebih mampu menghancurkan persahabatan itu sendiri seperti dalam hubungan toksik. 

Gak ada seorangpun di dunia ini yang akan merasa aman apalagi nyaman kalau terjebak dalam hubungan toksik, termasuk sahabat. Jadi, gak heran kalau mereka akan memilih pergi demi melindungi diri. Pada akhirnya, melepas hubungan menjadi pilihan terakhir yang harus diambil tanpa bisa dipertimbangkan ulang.

Saat hubungan persahabatan harus berakhir, sangat wajar jika muncul kesedihan atau rasa kecewa di hati terlepas dari apapun alasan yang melatarbelakangi. Kalau gak ingin kehilangan sabahat sejati, jangan biarkan mereka pergi dan jaga hubungan kalian dengan sebaik-baiknya sampai kapanpun, ya!