Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Mengatasi Perfeksionisme dalam Hubungan, Perlu Komunikasi!

ilustrasi pasangan sedang berdebat  (pexels.com/yankrukov)
ilustrasi pasangan sedang berdebat (pexels.com/yankrukov)

Perfeksionisme dapat menjadi hambatan yang signifikan, menyebabkan konflik, kurangnya kedekatan, dan kurangnya kebahagiaan dalam hubungan. Perfeksionisme juga menyebabkan tekanan yang tidak perlu dan menempatkan standar yang tidak realistis bagi diri sendiri dan pasangan.

Ketika seseorang memegang harapan yang sangat tinggi untuk diri sendiri dan pasangannya, itu cenderung menyebabkan konflik dan ketidakpuasan. Begitulah perfeksionisme bekerja. Untuk mengatasi perfeksionisme dalam hubungan, cari tahu caranya lewat artikel berikut ini, yuk!

1. Kenali pola perilaku

ilustrasi pasangan berdebat (pexels.com/alexgreen)
ilustrasi pasangan berdebat (pexels.com/alexgreen)

Mengatasi perfeksionisme dalam hubungan dimulai dengan mengenali pola perilaku yang mungkin tidak sehat. Penting untuk menyadari bahwa perfeksionisme bisa menjadi penghambat dalam hubungan, karena menempatkan tekanan yang tidak realistis pada diri sendiri dan pasangan.

Pertama-tama, perhatikan kapan dan di mana perfeksionisme muncul dalam interaksi dengan pasangan. Apakah itu terjadi ketika merencanakan acara bersama, menghadapi masalah, atau dalam komunikasi sehari-hari? Mengidentifikasi momen-momen ini akan membantu lebih memahami bagaimana perfeksionisme memengaruhi hubungan dan langkah apa yang perlu diambil untuk mengatasi hal tersebut.

2. Menerima keburukan dan kekurangan pasangan

ilustrasi couple berbicara hal yang serius (pexels.com/rdne)
ilustrasi couple berbicara hal yang serius (pexels.com/rdne)

Penting untuk memahami bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelemahan, dan ini adalah hal yang wajar dalam sebuah hubungan yang sehat. Menerima kekurangan dan kelemahan ini tidak hanya membebaskanmu dari tekanan untuk selalu mencapai standar yang tidak realistis, tetapi juga memungkinkan untuk lebih berempati terhadap pasangan.

Ketika kamu mengakui dan menerima ketidaksempurnaan dalam diri sendiri dan pasangan, kamu dapat membangun fondasi yang lebih kuat untuk keintiman, saling mendukung, dan pertumbuhan bersama dalam hubungan. Hindari juga untuk menaruh ekspektasi tinggi kepada pasanganmu, karena ketika pasangan tidak sesuai dengan ekspektasi, kamu menjadi mudah kecewa.

"Ketika kita hanya menoleransi perilaku seseorang, kita masih merasa kesal, frustrasi, dan penuh dengan ketidakpuasan," kata Kim Olver, pendiri The Relationship Center dan penulis Secrets of Happy Couples, dilansir Bustle. "Namun, ketika kita benar-benar menerima, semua perasaan negatif itu hilang, tidak ada lagi kekecewaan, kemarahan, atau rasa sakit hati," tambahnya.

3. Lakukan komunikasi terbuka

ilustrasi pasangan berdebat (pexels.com/budgeronbach)
ilustrasi pasangan berdebat (pexels.com/budgeronbach)

Penting untuk berbicara secara jujur ​​dengan pasangan tentang bagaimana perfeksionisme mempengaruhi hubungan kalian. Identifikasi bagaimana standar yang tidak realistis dapat menciptakan ketegangan atau konflik dalam hubungan. Diskusikan harapan yang realistis satu sama lain dan cari solusi bersama untuk mengatasi masalah tersebut.

Melalui komunikasi secara terbuka, cara ini dapat membangun pemahaman yang lebih dalam satu sama lain dan menciptakan lingkungan yang mendukung di mana kedua belah pihak merasa didengar dan dihargai. Jadi, komunikasi sangatlah penting untuk mencari solusi dan memahami satu sama lain.

"Komunikasi adalah kunci dalam hubungan. Kamu perlu memiliki percakapan dengan pasangan, bahkan jika topiknya benar-benar sulit untuk dibicarakan," kata Dr. Jacqui Gabb, profesor sosiologi, dilansir Psych Central.

4. Menetapkan batasan

ilustrasi pasangan yang berkonflik (pexels.com/keiraburton)
ilustrasi pasangan yang berkonflik (pexels.com/keiraburton)

Mengatasi perfeksionisme dalam hubungan memerlukan langkah-langkah yang hati-hati dan komunikasi yang terbuka. Salah satu langkah yang ditempuah adalah menetapkan batasan yang jelas. Perfeksionis sering kali kritis terhadap diri mereka sendiri dan orang lain, sehingga penting untuk menegaskan apa yang dapat diterima atau tidak dalam interaksi hubungan.

Sebagaimana yang dijelaskan di poin sebelumnya, penting untuk berkomunikasi secara terbuka tentang apa saja kepada pasangan, apalagi tentang batasan dalam hubungan. Pasangan harus merasa nyaman untuk menyampaikan ketika merasa batasan emosional telah dilanggar.

Terkadang, pasangan perfeksionis mungkin tidak menyadari ketika mereka bersikap kasar atau melampaui batasan, jadi komunikasi terbuka sangat penting. Selain untuk membantu mereka memahami dampak perilaku yang dibuat, ini juga dapat menciptakan hubungan yang lebih sehat dan lebih harmonis.

5. Melibatkan empati yang lebih dalam

ilustrasi pasangan sedang berkonflik (pexels.com/alexgreen)
ilustrasi pasangan sedang berkonflik (pexels.com/alexgreen)

Mengatasi perfeksionisme dalam hubungan melibatkan praktik empati yang lebih dalam terhadap pasanganmu. Penting untuk berusaha melihat situasi dari sudut pandang mereka, memahami perasaan, dan mempertimbangkan perspektif mereka secara lebih baik.

Mengembangkan empati akan membantumu  meningkatkan rasa pengertian dan kedekatan dalam hubungan kalian. Dengan memahami perasaan dan perspektif pasangan, kamu dapat merespons dengan lebih bijaksana dan mendukung, menciptakan ruang untuk kepercayaan, keintiman, dan pertumbuhan bersama yang lebih dalam.

6. Konsultasikan ke profesional

ilustrasi pasangan berkonsultasi dengan profesional (pexels.com/shvetsproduction)
ilustrasi pasangan berkonsultasi dengan profesional (pexels.com/shvetsproduction)

Untuk mengatasi perfeksionisme dalam hubungan, bisa dengan berikan dukungan kepada pasangan.  Penting untuk menunjukkan penghargaan terhadap upaya mereka, bahkan jika hasilnya tidak sempurna. Ini akan menciptakan lingkungan yang hangat dan terbuka di mana pasangan merasa didukung sepenuhnya.

Jika masalah perfeksionisme terus berlanjut, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor yang terlatih dalam mengatasi masalah tersebut. Ini akan membantu kamu dan pasangan menyelesaikan masalah dengan lebih efektif.

Itulah beberapa cara untuk mengatasi perfeksionisme dalam hubungan. Mengatasinya memerlukan kesabaran, pengertian, dan komunikasi yang terbuka. Melalui kerja sama dan komitmen bersama, kamu dan pasangan dapat melangkah maju menuju hubungan yang lebih kuat dan lebih bermakna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shasya Khairana
EditorShasya Khairana
Follow Us