6 Tips agar Kamu Disukai Teman, Pandai Bawa Diri

Kamu tidak harus mendapatkan rasa suka dari semua orang. Itu terlalu sulit dicapai sebab di dunia ini bakal ada saja orang yang membencimu tanpa sebab yang jelas. Meski demikian, jangan biarkan lebih banyak orang yang membencimu daripada menyukaimu.
Bila dirimu sampai tidak disenangi oleh teman-teman yang hampir setiap hari ada di sekitarmu pasti kamu tersiksa. Dirimu merasa gak betah berada di tengah mereka. Kamu terkucil sekaligus mengucilkan diri saking gak nyamannya.
Butuh usaha untukmu bisa lebih diterima dalam pergaulan. Orang lain dapat saja cukup menyukaimu di awal, tetapi berubah kesal bahkan membencimu setelah perkenalan lebih lanjut. Tunjukkan enam sikap berikut secara konsisten agar ketertarikan kawan-kawan terhadapmu bertahan lama bahkan meningkat seiring waktu.
1. Bersikap ramah, jangan judes

Orang yang judes dari jauh saja sudah terlihat. Kalau kamu judes, raut wajah tampak tidak bersahabat. Caramu melihat dan melirik orang lain menunjukkan seakan-akan dirimu gak menyukai mereka. Ada kecenderungan kamu memandang rendah siapa pun.
Begitu dirimu buka suara, perkataanmu tidak menyenangkan untuk didengar. Kata-katamu tajam. Nada bicaramu selalu agak tinggi seolah-olah menempatkan orang lain di bawahmu. Sebaliknya, apabila kamu ramah pasti orang lebih mudah menyukaimu.
Keramahan itu bisa ditunjukkan dengan cara yang simpel. Seperti dirimu gak ragu terlebih dahulu menyapa orang lain. Ketika kamu ditanya atau diajak mengobrol, responsmu juga sopan selama ia pun santun. Senyummu mudah terkembang sehingga siapa saja yang melihatnya merasakan kehangatan dalam hubungan kalian.
2. Memuji dan mengucapkan selamat dengan tulus

Ketika kamu memuji atau mengucapkan selamat pada orang lain, bukan cuma kata-katamu yang diperhatikan. Mereka juga dengan mudah merasakan ketulusanmu. Bila hatimu sebetulnya berkata lain, teman-teman khususnya yang sensitif cepat mengetahuinya.
Dari mana mereka tahu bahwa pujian atau ucapan selamat darimu tidak tulus? Selain raut wajah dan tatapan yang tidak bersahabat meski ucapanmu manis, keteledoran juga bakal ditunjukkan olehmu. Misalnya, dirimu mengucapkan selamat atas keberhasilan seorang kawan.
Namun, di belakangnya kamu berkata bahwa keberhasilannya hanya untung-untungan dan bukan lantaran usahanya. Ucapan itu sampai juga di telinganya. Atau, dirimu memuji penampilan seseorang yang berani memakai atasan dan bawahan dengan warna kontras sebagai keren. Padahal, di lain kesempatan kamu pernah menyebut gaya berpakaian tabrak warna seperti itu norak.
3. Memberi pada saat mampu

Pemberian selalu disukai oleh penerimanya. Bentuknya gak harus barang. Bisa juga bantuan apa pun yang sedang dibutuhkan seseorang selagi kamu mampu. Dengan atau tanpa ada permintaan, tunjukkan sikap yang murah hati.
Bila kamu mau memberi; orang lain merasa terbantu, keberadaannya dianggap penting, lalu terbentuk hubungan batin yang lebih kuat di antara kalian. Lain halnya jika dirimu malah selalu bersikap cuek. Kamu gak peduli sama sekali terhadap orang lain. Kamu hidup cuma buat diri sendiri.
Sikap seperti di atas membuat siapa pun enggan mendekatimu. Dirimu seolah-olah gak butuh orang lain. Mereka merasa percuma mencoba mengajakmu berkawan. Daripada mereka sakit hati, lebih baik menjauhimu. Tentu ketika dirimu gak mampu tidak perlu memaksakan diri. Namun, saat kamu bisa jangan menahan diri dari mengulurkan tangan.
4. Jadi pendengar yang baik serta meresponsnya dengan bijak

Bahkan orang yang introver pun akan senang bila ketika mereka berbicara, dirimu mendengarkan dengan saksama. Kalau dirimu malah seperti mengabaikannya, kawan yang introver gak bakal mau lagi terlebih dahulu berbicara denganmu. Jika kamu bisa menjadi pendengar yang baik, temanmu banyak.
Pendengar yang baik juga bukan sekadar diam mendengarkan. Nantinya dirimu tetap perlu memberikan tanggapan. Lakukan bagian ini dengan sikap bijak. Apabila kamu merespons semaunya sendiri, lawan bicara malah menyesal telah bercerita panjang lebar denganmu.
Seandainya mereka tahu reaksimu bakal menyebalkan mending gak bilang apa-apa padamu. Gunakan ketajaman pikiran sekaligus hidupkan hatimu agar tanggapanmu tepat. Apa pun pandanganmu nanti bakal lebih mudah diterima oleh lawan bicara. Kamu tidak membuat kawan tersinggung sekalipun pendapatmu lain dari harapannya.
5. Jago menenangkan dan menghibur, bukan menakuti

Siapa yang senang dibuat cemas oleh orang lain? Tentu tidak ada, termasuk kamu sendiri. Oleh karenanya, jauhi kesukaan menakuti orang lain. Kalaupun ada hal-hal yang harus diwaspadai olehnya, sampaikan tanpa melebih-lebihkan.
Beri tahu juga akan adanya kemungkinan yang lebih baik untuk mengimbangi poin-poin yang membuatnya mesti lebih hati-hati. Andai pun teman datang padamu dalam keadaan sudah panik oleh sesuatu, kamu jangan menambahi kekalutannya. Justru dirimu mesti mengambil peran sebagai penenang.
Begitu pula saat teman sedang bersedih, hindari kamu bikin dia tambah tertekan. Hibur kawanmu supaya kesedihannya berkurang. Jangan justru tambah dia bersedih, kamu tambah kegirangan. Jika kamu gemar menakuti teman, itu menunjukkan kurangnya rasa setia kawan.
6. Menghargai privasi serta perbedaan

Berteman harus tetap tahu batasan. Jangan berusaha mengusik kehidupan pribadi teman sedekat apa pun hubungan kalian. Semua orang berhak atas ruang privat dalam hidupnya. Jika seseorang sangat nyaman denganmu, ia sendiri yang akan memberitahumu mengenai hal-hal yang sangat pribadi dalam hidupnya.
Contohnya, tentang alasannya belum juga menikah atau tidak menginginkan keturunan. Sebelum dia sendiri yang membicarakannya, jangan pernah dirimu menanyakannya. Bukankah kamu sama sekali tidak dirugikan oleh realitas jodohnya yang belum datang?
Begitu pula keputusannya untuk mempunyai momongan atau gak tak memengaruhi hidupmu. Jika dirimu berisik tentang kehidupan pribadi kawan, mereka bakal membangun dinding yang tinggi buat mengamankan diri. Itu artinya, kalian tak bakal bisa akrab. Kamu juga wajib toleran terhadap perbedaan karena tidak mungkin dirimu dan orang lain sama persis dalam segala hal.
Rasa suka orang lain terhadapmu tetap dibutuhkan sebab kalian berada di satu lingkungan pergaulan. Jangan bersikap masa bodoh seakan-akan pandangan mereka terhadapmu sama sekali tidak penting. Berusahalah menjadi teman yang baik tanpa perlu dirimu bersikap seperti seorang penjilat.