7 Cara Menjadi Pendengar yang Baik untuk Pasangan, Sudah Paham?

Aturan pertama menjadi pendengar yang baik adalah jangan suka menginterupsi. Ketika menjadi pihak yang mendengarkan, kita memang selalu mendapatkan dorongan untuk berkomentar ini itu atau memberikan masukan. Ada baiknya kamu menahan diri. 

Biarkan pasangan selesai menyampaikan apa yang ingin disampaikan. Dengan begini, kamu jadi lebih paham apa maksudnya karena mendengarkan seutuhnya, tidak setengah-setengah. Membuat seseorang merasa didengarkan sangatlah penting, karena terkadang seseorang hanya ingin didengarkan saja.

Terkadang ada momen di mana apa yang diceritakan atau dirasakan pasangan terdengar berlebihan atau mengada-ada. Jangan sampai terucap dari bibirmu bahwa kamu meremehkan apa yang dirasakan pasangan. Ini akan melukai hati dan rasa percayanya.

Kamu menganggap dia berlebihan karena kamu tidak berada di posisinya. Lihatlah dari perspektif atau sudut pandang pasangan. Menghargai dan tidak mencemooh perasaan mereka sangat penting untuk keharmonisan kalian.

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, terkadang seseorang hanya ingin didengarkan. Tidak semua orang bercerita untuk dikomentari, apalagi diceramahi. Bila kamu terburu menceramahi tanpa memahami, ini bisa berpotensi menimbulkan konflik. Secara tidak langsung kamu mengecilkan dan mematahkan hati pasangan.

Menjadi pendengar atau penasehat adalah dua hal yang berbeda. Pastikan apa yang diinginkan pasangan. Bila si dia tampak tidak menginginkan masukan, maka cukup dengarkan saja.

Disadar atau tidak, sikap dan gerak tubuhmu berbicara banyak hal. Ciptakan situasi dan kondisi yang nyaman untuk pasangan berbicara dengan tenang. Jangat buat dia merasa tidak enak hati karena kamu tampak gelisah, tidak sabar, atau bosan. Dengarkanlah dengan baik dan fokus. Jangan sampai pikiranmu ke mana-mana. Pasangan membutuhkanmu untuk mendengarkan.

Mendengarkan tidak berarti kamu menjadi pasif. Kamu tetap harus terlibat di dalamnya. Berikan sinyal pada pasangan bahwa kamu mendengarkan. Terlalu banyak diam atau cuma mendengarkan saja memberikan kesan bahwa kamu tidak peduli dan ingin segera menyudahi percakapan.

Berikan komentar sepantasnya di waktu yang tepat, atau kamu bisa bergumam menyemangati pasangan untuk menyampaikan semuanya.

Jangan memegang smartphone saat kamu mendengarkan pasangan berbicara. Kalau bisa, aktifkan mode getar dan tinggalkan smartphone di meja. Hindari bermain ponsel atau mengecek notifikasi saat pasanganmu bicara. Kontak mata sangat penting saat mendengarkan lawan bicara. Ini menunjukkan kalau kamu menghargai dan memprioritaskan pasangan daripada smartphone.

Dengarkan apa yang ingin disampaikan pasangan. Jangan sampai hanya masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan. Pahami benar-benar apa yang dirasakan pasangan. Bacalah juga gerak-geriknya saat bicara untuk memahami emosinya. Dengan cara ini, kamu bisa memberikan dukungan yang tepat untuk si dia.

Mendengarkan tidak hanya vital untuk hubungan dengan pasangan, tapi juga hubunganmu dengan orang lain seperti teman, anggota keluarga, atau rekan sejawat. Dengan menjadi pendengar yang baik, kamu juga dapat mengenal seseorang menjadi lebih dalam. Orang lain akan merasa dihargai sehingga ikatanmu dengannya menjadi semakin erat.