Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Seseorang Tidak Lagi Mencintai Pasangannya, Relate?

ilustrasi pasangan ingin melepas cincin pernikahan (freepik.com/freepik)
ilustrasi pasangan ingin melepas cincin pernikahan (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Mempertahankan hubungan jauh lebih sulit daripada meraihnya
  • Perubahan dalam prioritas hidup dapat memicu pudarnya rasa cinta
  • Ketidakhadiran atau kurangnya waktu dan perhatian dari pasangan dapat membuat cinta memudar

Kamu mungkin pernah mendengar atau membaca pepatah yang menyatakan, bahwa mempertahankan sesuatu jauh lebih sulit daripada meraihnya. Ungkapan ini dapat dikaitkan dalam konteks percintaan, di mana setelah kamu berhasil mendapatkan pujaan hatimu, maka tantangan berikutnya adalah menjaga hubungan itu agar tetap harmonis.  

Setiap orang tentu menginginkan hubungan cinta yang bahagia dan bertahan lama. Namun seiring berjalannya waktu, hubungan bisa berubah dan kamu atau pasangan mungkin menyadari rasa cinta yang kalian miliki mulai memudar.

“Secara alami, hubungan akan berubah seiring waktu. Wajar jika kamu mungkin merasa tidak mencintai pasanganmu lagi. Terkadang, perasaan dalam hubungan bisa berubah sejalan dengan adanya perubahan dalam hubungan itu sendiri,” ungkap Carla Marie Manly, PhD, psikolog klinis dan penulis The Joy of Imperfect Love, dikutip Women’s Health.

“Menjadi lebih dekat merupakan hal yang mudah, tapi mempertahankan kedekatan adalah hal yang sulit. Masing-masing pasangan harus bisa memiliki kecerdasan emosional yang baik. Sebab, perbedaan kecerdasan emosional dapat menimbulkan perpecahan,” imbuh Erin Leonard, PhD., psikoterapis dan penulis Loving Well, dilansir Verywell Mind.

Supaya terhindar dari kandasnya hubungan asmara akibat perasaan cinta yang hilang, berikut lima alasan yang menyebabkan seseorang tidak lagi mencintai pasangannya. Baca sampai akhir, ya!

1.Tujuan hidup yang berbeda

ilustrasi pasangan berdebat (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi pasangan berdebat (pexels.com/Mikhail Nilov)

Saat mulai menjalin hubungan asmara, kebanyakan orang berpikir bahwa perbedaan yang terjadi dalam hubungan adalah sesuatu yang normal dan bisa ditangani dengan mudah. Meski perbedaan itu bisa saling melengkapi, faktanya menyatukan perbedaan tersebut tidak semudah membalikan telapak tangan.

Sebagai contoh, kamu mungkin ingin tetap menjadi wanita karier meskipun telah menikah, tetapi pasanganmu justru lebih setuju jika kamu fokus mengurus rumah tangga. Tujuan hidup yang tidak sejalan sering kali menimbulkan konflik hubungan yang berkepanjangan. Apabila tak kunjung menemukan titik terang, bukan tidak mungkin jika cinta yang dulu begitu kuat perlahan mulai memudar.

“Perubahan dalam prioritas hidup dapat berarti bahwa setiap individu memiliki tujuan yang berbeda. Terkadang ini bisa menjadi pemicu pudarnya rasa cinta akibat tidak adanya kesepakatan bersama,” ujar Arlin Cuncic, MA, penulis The Anxiety Workbook yang memiliki gelar magister dalam bidang psikologi klinis, dilansir Verywell Mind.

2.Menjalin hubungan jarak jauh

ilustrasi menjalani hubungan jarak jauh (pexeles.com/RDNE Stock project)
ilustrasi menjalani hubungan jarak jauh (pexeles.com/RDNE Stock project)

Apakah kamu termasuk yang tengah menjalin hubungan asmara jarak jauh? Jika iya, mungkin ini waktunya untuk berhati-hati. Sebab, salah satu faktor pemicu hilangnya rasa cinta terhadap pasangan adalah ketika pasangan tidak hadir atau kurang memberikan waktu dan perhatian kepada pasangannya.

Walaupun menjalani hubungan jarak jauh dapat memupuk perasaan rindu yang mendalam serta mampererat kasih sayang, namun tak dapat dimungkiri bila mempertahankan hubungan ini jauh lebih sulit dan penuh tantangan.

“Jarak bisa menimbulkan banyak stres karena tidak bersama dan tidak berbagi momen penting. Ketika kamu dan pasangan sulit menentukan tanggal untuk bertemu, maka perasaan cinta, baik yang ada di dalam dirimu atau pasanganmu bisa memudar,” ucap Aura de los Santos, psikolog klinis yang berbasis di Santo Domingo, Republik Dominika, dikutip Everyday Health.

3.Terjebak dalam aktivitas masing-masing

ilustrasi pasangan sibuk dengan urusan masing-masing (freepik.com/garetsvisual)
ilustrasi pasangan sibuk dengan urusan masing-masing (freepik.com/garetsvisual)

Dikutip Psychology Today, seorang terapis hubungan bernama Michele Weiner-Davis, LCSW, menuliskan bahwa alasan utama seseorang tidak lagi mencintai pasangannya adalah karena mereka tidak melakukan hal-hal romantis yang dulu sering mereka lakukan di awal hubungan. Dengan kata lain, salah satu atau keduanya terjebak dalam kesibukan masing-masing.

Pada fase awal hubungan, biasanya pasangan memiliki keinginan yang kuat untuk menempatkan hubungan mereka sebagai prioritas utama. Namun seiring waktu, setelah mereka menemukan aktivitas baru yang lebih menarik, tanpa sadar mereka mulai tenggelam dalam kegiatan masing-masing hingga akhirnya mengabaikan pasangannya.

4. Terdapat masalah pribadi

ilustrasi seorang perempuan menangis (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)
ilustrasi seorang perempuan menangis (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Setiap hubungan pasti menghadapi rintangan masing-masing, entah itu rintangan yang datang dari luar maupun dari dalam. Walau begitu, menghadapi badai hubungan asmara bersama dapat membuat ikatan cinta semakin kuat.

Sebaliknya, jika hanya satu orang yang berusaha, bukan hal mustahil rasa cinta akan hilang dan kedekatan akan berakhir di tengah jalan. Menurut de los Santos, masalah pribadi juga dapat memengaruhi keharmonisan hubungan. Misalnya, jika kamu tengah berjuang melawan kesedihan dan depresi akibat kehilangan salah satu anggota keluargamu, hal itu bisa berdampak pada hubunganmu.

“Ketika salah satu pihak mengalami situasi yang sulit, ia cenderung fokus pada persoalan yang sedang dihadapi sehingga kurang memberikan perhatian dalam hubungannya,” ujar de los Santos.

“Namun, jika pasangannya juga tidak memberikan dukungan dan pengertian, rasa kesal yang muncul bisa mengikis cinta yang telah terjalin,” tambahnya.

5.Perselisihan mengenai rutinitas sehari-hari

ilustrasi pasangan sedang marah (freepik.com/drobotdean)
ilustrasi pasangan sedang marah (freepik.com/drobotdean)

Banyak orang menyepelekan pertengkaran kecil dalam hubungan mereka. Pertengkaran itu bisa terjadi kapan saja dan sering berakhir tanpa permintaan maaf, seolah semuanya tampak baik-baik saja. Namun, pada akhirnya masalah yang sama terulang lagi.

Perselisihan mengenai masalah-masalah yang tampaknya kecil itu, mungkin pada awalnya terlihat mudah untuk diatasi. Namun jika terus berulang selama bertahun-tahun, masalah yang tampaknya kecil tersebut akan berubah menjadi besar.

“Situasi ini merupakan salah satu konflik yang sering dijumpai dalam hubungan. Oleh sebab itu, dibutuhkan kesadaran diri dan sikap saling mengerti dari masing-masing individu agar tercipta hubungan yang harmonis,” jelas Bonnie Scott, seorang konselor profesional berlisensi di San Antonio, Texas, dikutip Everyday Health.

Tidak satu pun orang yang menginginkan hubungan asmara mereka berakhir di tengah jalan. Meskipun pudarnya rasa cinta terhadap pasangan dapat terjadi kepada siapa saja, namun penting untuk mengetahui penyebabnya agar kamu bisa menemukan solusi untuk mengatasinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us