Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Red Flag, Segera Keluar!

Ilustrasi kekerasan (Pixels.com/Karolina Grabowska)
Ilustrasi kekerasan (Pixels.com/Karolina Grabowska)

Red flags adalah tanda-tanda peringatan  yang menunjukkan perilaku tidak sehat atau manipulatif. Seseorang yang terus berdiam diri dalam hubungan red flags akan berpengaruh terhadap  kesehatan fisik sampai kesehatan mental. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai mengenai red flags dalam hubungan, simak berikut ini! 

1. Kamu mengalami pelecehan fisik, atau emosional

Ilustrasi pasangan (Pixels.com/Alex Green)
Ilustrasi pasangan (Pixels.com/Alex Green)

Pelecehan fisik, mental, ataupun emosional merupakan  bendera merah utama yang tak bisa disangkal. Mayoritas orang di sekitar kita tidak asing lagi mendengar pelecehan fisik, namun ada juga, lho pelecehan emosional yang sama bahayanya dengan pelecehan seksual. Pelecehan mental dan emosional sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang.

Jika kamu tidak tahu seperti apa pelecehan emosional misalnya seperti kamu dipanggil dengan kasar dengan sebutan tak senonoh, memperlakukan kamu di depan publik. Sejatinya, tidak ada orang lain memiliki hak untuk untuk mencerca diri kita sendiri, segala bentuk pelecehan adalah hal yang tak dapat diterima dalam masalah apa pun.

Ketika kamu berada dalam hubungan yang menuju red flags, sebaiknya kamu tidak diam saja. Jika dapat membantu, segera cari bantuan untuk menolong pasanganmu dari perilaku tidak sehat tersebut. Tapi, apabila sudah tidak dapat tertolong, segera keluar dari hubungan tersebut. 

2. Pasanganmu memiliki ketergantungan terhadap penyalahgunaan alkohol atau narkoba

Ilustrasi perempuan kecanduan narkoba (Pixels.com/Mart Production)
Ilustrasi perempuan kecanduan narkoba (Pixels.com/Mart Production)

Seseorang yang memiliki ketergantungan terhadap zat alkohol atau narkoba menunjukkan bahwa ia menunjukkan masalah dengan kontrol impuls dirinya dan biasanya memiliki kebiasaan merusak diri sendiri. 

Jika pasanganmu berada dalam masalah kecanduan akan alkohol atau narkoba, akan menyeretmu pada hubungan toxic. Segera hubungi seseorang untuk membantu pasanganmu keluar dari masalah kecanduannya. 

3. Pasanganmu memiliki narsisme

Ilustrasi wanita (Pexels.com/Moose photo)
Ilustrasi wanita (Pexels.com/Moose photo)

 Narsistik adalah kondisi kepribadian di mana seseorang menunjukkan obsesi diri dan menganggap dirinya penting dan menganggap dirinya pusat dari segalanya. Narsistik akan percaya bahwa dunia berputar di sekitar mereka. Jika seseorang melebihi dirinya, kemungkinan mereka akan berontak.

Jika kamu terlibat dengan seorang narsistik apalagi terlibat secara emosional seperti hubungan percintaan, kamu akan cenderung dipaksa untuk mengikuti segala kebutuhan dirinya. Kita tahu hal itu akan sangat menjengkelkan dan melelahkan. 

4. Pasanganmu terlalu mengendalikan segalanya

Ilustrasi pasangan bertengkar (Pixels.com/Timur Weber)
Ilustrasi pasangan bertengkar (Pixels.com/Timur Weber)

Ketika kamu menjalin hubungan dengan seseorang, segala keputusan biasanya dirundingkan atau musyawarah, agar menghasilkan keputusan yang terbaik bagi mereka berdua. Seseorang yang memiliki keinginan untuk selalu mengendalikan cenderung memiliki egosentris. 

Orang yang selalu mengendalikan segalanya cenderung akan mengendalikan gerakan, keputusan, atau keyakinan dan cenderung lebih peduli tentang keinginannya dari pada kebaikan untuk dirimu berdua.

5. Pasanganmu memiliki masalah menejemen kemarahan dan cenderung mudah melakukan kekerasan fisik

ilustrasi kekerasan fisik (Pixels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi kekerasan fisik (Pixels.com/Karolina Grabowska)

Jika orang terdekat denganmu memiliki masalah dengan manajemen kemarahannya, kamu akan cenderung tidak aman terutama selama kamu berkonflik dengan dia. Berada di sekitar orang yang seperti itu kamu berarti berada dalam bendera merah.

Dalam suatu hubungan kamu harus nyaman, nyaman untuk mengutarakan pendapat dalam keadaan apa pun, terutama pada keputusan yang dia tidak setujui. Siapa pun yang menggunakan kemarahan sebagai taktik indimidasi menunjukkan perilaku toxic.

Ketika kamu berada dalam hubungan yang menuju red flags, sebaiknya kamu tidak diam saja. Jika dapat membantu, segera cari bantuan untuk menolong pasanganmu dari perilaku tidak sehat tersebut. Tapi, apabila sudah tidak dapat tertolong, segera keluar dari hubungan tersebut. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us