5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Red Flag, Segera Keluar!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Red flags adalah tanda-tanda peringatan yang menunjukkan perilaku tidak sehat atau manipulatif. Seseorang yang terus berdiam diri dalam hubungan red flags akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik sampai kesehatan mental. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai mengenai red flags dalam hubungan, simak berikut ini!
1. Kamu mengalami pelecehan fisik, atau emosional
Pelecehan fisik, mental, ataupun emosional merupakan bendera merah utama yang tak bisa disangkal. Mayoritas orang di sekitar kita tidak asing lagi mendengar pelecehan fisik, namun ada juga, lho pelecehan emosional yang sama bahayanya dengan pelecehan seksual. Pelecehan mental dan emosional sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang.
Jika kamu tidak tahu seperti apa pelecehan emosional misalnya seperti kamu dipanggil dengan kasar dengan sebutan tak senonoh, memperlakukan kamu di depan publik. Sejatinya, tidak ada orang lain memiliki hak untuk untuk mencerca diri kita sendiri, segala bentuk pelecehan adalah hal yang tak dapat diterima dalam masalah apa pun.
Ketika kamu berada dalam hubungan yang menuju red flags, sebaiknya kamu tidak diam saja. Jika dapat membantu, segera cari bantuan untuk menolong pasanganmu dari perilaku tidak sehat tersebut. Tapi, apabila sudah tidak dapat tertolong, segera keluar dari hubungan tersebut.
2. Pasanganmu memiliki ketergantungan terhadap penyalahgunaan alkohol atau narkoba
Seseorang yang memiliki ketergantungan terhadap zat alkohol atau narkoba menunjukkan bahwa ia menunjukkan masalah dengan kontrol impuls dirinya dan biasanya memiliki kebiasaan merusak diri sendiri.
Jika pasanganmu berada dalam masalah kecanduan akan alkohol atau narkoba, akan menyeretmu pada hubungan toxic. Segera hubungi seseorang untuk membantu pasanganmu keluar dari masalah kecanduannya.
Baca Juga: 6 Red Flags Romansa yang Lebih Bahaya dari Perselingkuhan
3. Pasanganmu memiliki narsisme
Editor’s picks
Narsistik adalah kondisi kepribadian di mana seseorang menunjukkan obsesi diri dan menganggap dirinya penting dan menganggap dirinya pusat dari segalanya. Narsistik akan percaya bahwa dunia berputar di sekitar mereka. Jika seseorang melebihi dirinya, kemungkinan mereka akan berontak.
Jika kamu terlibat dengan seorang narsistik apalagi terlibat secara emosional seperti hubungan percintaan, kamu akan cenderung dipaksa untuk mengikuti segala kebutuhan dirinya. Kita tahu hal itu akan sangat menjengkelkan dan melelahkan.
4. Pasanganmu terlalu mengendalikan segalanya
Ketika kamu menjalin hubungan dengan seseorang, segala keputusan biasanya dirundingkan atau musyawarah, agar menghasilkan keputusan yang terbaik bagi mereka berdua. Seseorang yang memiliki keinginan untuk selalu mengendalikan cenderung memiliki egosentris.
Orang yang selalu mengendalikan segalanya cenderung akan mengendalikan gerakan, keputusan, atau keyakinan dan cenderung lebih peduli tentang keinginannya dari pada kebaikan untuk dirimu berdua.
5. Pasanganmu memiliki masalah menejemen kemarahan dan cenderung mudah melakukan kekerasan fisik
Jika orang terdekat denganmu memiliki masalah dengan manajemen kemarahannya, kamu akan cenderung tidak aman terutama selama kamu berkonflik dengan dia. Berada di sekitar orang yang seperti itu kamu berarti berada dalam bendera merah.
Dalam suatu hubungan kamu harus nyaman, nyaman untuk mengutarakan pendapat dalam keadaan apa pun, terutama pada keputusan yang dia tidak setujui. Siapa pun yang menggunakan kemarahan sebagai taktik indimidasi menunjukkan perilaku toxic.
Ketika kamu berada dalam hubungan yang menuju red flags, sebaiknya kamu tidak diam saja. Jika dapat membantu, segera cari bantuan untuk menolong pasanganmu dari perilaku tidak sehat tersebut. Tapi, apabila sudah tidak dapat tertolong, segera keluar dari hubungan tersebut.
Baca Juga: Mabuk Cinta Bisa Bikin Kamu Abaikan 5 Red Flags Ini
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.