5 Hal Terlarang Diceritakan ke Pasangan saat Belum Berkomitmen

30 Nov 2021, 21:28 WIB

ilustrasi berbicara (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Sebagai pasangan kekasih, kamu pasti ingin memberlakukan sistem komunikasi yang terbuka dengan pasangan. Hal itu bertujuan agar hubungan yang kalian bangun dan jalani bisa minim drama dan langgeng. Kamu dan dia bisa saling menceritakan tentang hal yang dirasakan dan juga masalah yang sedang dijalani.

Namun, ingat lagi kalau keterbukaan juga harus bisa dipahami olehmu dalam konteks apa saja. Pasalnya, jika kalian masih belum punya niat berkomitmen satu sama lain dan gak ada rencana untuk ke depannya, maka pantang bagimu untuk terbuka dan menceritakan tentang lima hal di bawah ini.

1. Terbuka tentang akun dan password media sosial

ilustrasi pasangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Membiarkan dia melihat dan bebas memeriksa isi HP-mu saja itu adalah hal yang salah, apa lagi masuk pada ranah media sosialmu. Jangan sampai kamu terbuka dalam hal ini karena pada dasarnya isi HP adalah privasi secara mendasar.

Meskipun kamu dan dia telah komitmen dan menikah, hal seperti itu tetaplah salah. Jangan mewajari, apa lagi media sosial sekarang ini sudah terhubung ke mana pun, termasuk nomor rekening dan isi tabungan bank.

2. Keuangan dan finansial kamu

ilustrasi pengelolaan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kalau memang kamu dan dia belum mengucapkan janji untuk komitmen, maka jangan pernah terbuka tentang keuanganmu. Berapa penghasilan, pengeluaran dan kebutuhan hanya kamu saja yang tahu karena dia bukan bagian dari hidupmu saat ini.

Dia hanyalah pacar, yang dalam artian hubungan kalian hanya untuk senang-senang saja saat ini. Sebaliknya, jika memang kalian sudah komitmen dan akan menikah dalam waktu dekat, maka obrolkan tentang keuangan dan finansial masing-masing karena itu sangat penting.

3. Masalah pribadimu dengan teman

ilustrasi pertengkaran (pexels.com/Keira Burton)

Awalnya, kamu mungkin ingin cerita dan berkeluh kesah pada pasangan terkait masalahmu dengan teman dengan alasan ingin memperoleh saran. Namun, sebelum menceritakan lagi, apakah itu perlu? Apakah kamu akan merasa lega? Atau dia bisa menjamin masalah ini tetap menjadi rahasia?

Sepertinya kamu juga gak bisa menjawabnya. Kamu perlu tahu bahwa ini adalah masalahmu dengan temanmu, pasangan jangan sampai tahu, terlebih bila masalahnya sangar privasi dan besar.

4. Masa lalumu yang mungkin kamu ingin dia menerimamu dengan apa adanya

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)

Ingatlah bahwa hubunganmu masih awal dan dia juga berkomitmen serta gak punya tujuan yang jelas menjalani hubungan ini. Jangan menceritakan dengan terbuka dan leluasa karena belum tentu dia bisa menerimamu dengan apa adanya.

Kamu juga gak bisa menjamin bahwa dia akan merahasiakannya selepas kamu menceritakan semuanya. Jangan mudah percaya hanya karena kamu cinta dan sayang pada seseorang.

5. Kondisi keluargamu

ilustrasi orangtua (pexels.com/RODNAE Productions)

Terbukalah dengan kondisi keluargamu saat dia sudah memiliki niatan untuk menikah denganmu. Jika belum, maka jangan pernah dilakukan karena itu akan membuatmu malu, terlebih bila keadaan keluargamu gak sedang baik-baik saja dan jauh dari kata harmonis.

Jika pun dia menanyakan tentang kondisi keluargamu, maka ceritakanlah yang baik-baiknya saja. Masalah dan lain sebagainya cukup kamu simpan.

Semua hal di atas pantang kamu ceritakan jika memang hubunganmu belum memiliki rencana yang jelas ke depannya. Simpan semuanya untuk dirimu sendiri, dan ceritakan jika kalian sudah berkomitmen dan akan menikah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.