Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Memulihkan Diri Pasca Dikhianati Sahabat, Haruskah Dimaafkan?

freepik.com/@bilahata

Dikhianati oleh sahabat bisa terjadi pada siapa saja. Bentuk pengkhianatan bisa berbagai macam seperti membicarakanmu di belakang, berbohong, dan menceritakan hal yang seharusnya rahasia.

Seorang Psikolog asal New York City, Jeanne Safer, mengatakan bahwa saat dikhianati teman, kamu akan sulit mencari penggantinya dan merasa dihantui setelah kehilangan sahabatmu.

Kamu juga merasa rentan dan sendirian setelah dikhianati. Lalu, bagaimana cara memulihkan diri setelah dikhianati sahabat?

1. Perjelas situasi yang dihadapi

freepik.com/@katemangostar

Apakah kamu sudah menyamakan interpretasimu dan sahabat atas apa yang terjadi? Dampak dari pengkhianatan bisa berlangsung sementara atau sekaligus mengubah hidup, terutama kalau kamu sudah berasumsi. Kamu bisa saja salah paham, tapi merasa terkhianati.

Saat sahabat tidak membalas pesanmu dan tak ada saat dibutuhkan, kamu merasa terkhianati. Namun, saat bertanya dan memperjelas situasi, kamu menemukan bahwa ia sedang depresi. Itu bukan pengkhianatan, melainkan hal yang tak kamu tahu tentangnya.

2. Menerima dan memproses perasaanmu saat itu secara perlahan

freepik.com/@tirachardz

Saat menghadapi kebenaran yang menyakitkan, kamu bisa mulai memproses perasaan yang datang itu. Kamu mungkin akan merasakan banyak emosi yang berbeda.

Sakit hati yang kamu rasakan, bisa jadi amarah atau sebaliknya, penerimaan. Respons dari perasaan itu pun berbeda-beda, baik fisik maupun emosi. Kamu harus jujur dengan dirimu sendiri dan mencoba menjelaskan keadaanmu kepada orang yang penting untukmu.

3. Pertimbangkan apakah kamu akan memproses perasaanmu dengan orang yang menyakitimu

pexels.com/@olly

Terkadang, orang yang mengkhianatimu bisa membantumu dalam memproses perasaan terkhianati. Kamu bisa membicarakan apa yang terjadi dan ini proses yang bisa menyembuhkan. Tapi, kamu pun belum tentu mau membuka diri karena takut pengkhianatan terulang lagi.

Hal ini juga berlaku kalau kamu yang melakukan pengkhianatan. Kalau sudah meminta maaf dengan tulus dan tak diterima, kamu mungkin merasa sakit hati. Kamu mungkin harus menerima dan berusaha membicarakannya dengan orang lain.

Jadi, pikirkan baik-baik apakah kamu mau memproses seluruh perasaan dan emosimu pasca dikhianati dengan temanmu itu. 

4. Tentukan apakah kamu bisa memaafkan sahabatmu atau tidak

unsplash.com/Yanapi Senaud

Jeanne Safer pun mengatakan bahwa perilaku tidak memaafkan terkadang bisa membebaskan sekaligus memungkinkanmu untuk move on. Hal ini bisa membuatmu lebih mudah mengingat hal yang menyenangkan dari temanmu.

Walau begitu, memaafkan juga bisa membebaskanmu. Saat kamu bisa memaafkan, kamu bisa menerima temanmu apa adanya dan menyadari bahwa kamu menyayanginya. Kamu menjadi lebih mengerti temanmu lebih baik lagi.

5. Sadari bahwa tidak ada satu pun rumus yang tepat untuk menghadapi pengkhianatan

unsplash.com/Michelle Sharp

Kamu harus bisa mengenali dan mengakui apa yang kamu rasakan setelah dikhianati sahabatmu. Setelahnya, kamu akan lebih mudah dalam menentukan cara untuk memulihkan perasaanmu itu.

Saat kamu memiliki gambaran yang jelas tentang situasi yang dihadapi dan perasaanmu, kamu bisa memilih hal yang paling nyaman untuk dilakukan untuk menghadapinya. Ingat, soal menghadapi pengkhianatan itu bisa berbeda-beda pada setiap orang.

6. Ingatlah bahwa tidak semua hal tampak seperti yang kamu lihat saja!

pexels.com/Roberto Nickson

Kamu mungkin melihat bahwa dirimu adalah korban atas pengkhianatan yang dilakukan oleh sahabatmu. Namun, tidak semuanya selalu seperti itu. Kamu bisa saja berubah sehingga temanmu melakukan pengkhianatan. Bisa juga, akarnya dari masalah lain.

Kamu harus ingat bahwa ada banyak faktor yang bisa menyebabkan pengkhianatan dan itu tak selalu gara-gara dirimu. Karenanya, tak masalah kalau kamu ingin menghabiskan waktu dengan teman yang lain selama bisa membantumu pulih setelah dikhianati.

Itu dia cara untuk memulihkan diri setelah dikhianati sahabat sendiri. Kamu selalu bisa memilih caramu sendiri untuk pulih, tapi cara-cara di atas bisa membantu mempertimbangkan pilihan yang ingin kamu lakukan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
Gabrielle Marsha
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us