Ditinggal Selingkuh? Terapkan Stoicisme untuk Bangkit Lebih Kuat

Pernah gak sih, kamu merasa dunia hancur begitu tahu pasanganmu selingkuh? Rasa kecewa, marah, dan bingung campur aduk, dan kayaknya gak ada jalan keluar. Tapi, coba deh pikirkan, kalau kamu terus larut dalam perasaan itu, kapan kamu bisa move on? Cara yang bisa bantu kamu bangkit lebih kuat adalah dengan mengadopsi filsafat Stoicisme.
Mungkin terdengar seperti hal yang rumit, tapi sebenarnya filosofi ini justru mengajarkan kita untuk tetap tenang, fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol, dan menemukan kekuatan dalam diri. Yuk, simak cara-cara praktis untuk menerapkan Stoicisme dan bangkit lebih kuat setelah diselingkuhi!
1. Terima kenyataan tanpa drama

Setelah diselingkuhi, perasaan kecewa pasti datang begitu saja. Tapi, prinsip Stoicisme adalah untuk menerima kenyataan, seburuk apapun itu. Bukan berarti kita harus pasrah, tapi lebih ke mengakui kalau ada hal-hal dalam hidup yang memang nggak bisa kita kontrol.
Coba deh berhenti sejenak dan tanyakan pada diri sendiri: Apa yang bisa kamu ubah dari situasi ini? Kalau jawabannya gak ada, berarti saatnya untuk menerima kenyataan ini. Gak mudah memang, tapi dengan menerima, kamu memberi diri sendiri kesempatan untuk melangkah maju. Ingat, yang bisa kamu kontrol sekarang adalah langkah-langkah berikutnya, bukan masa lalu.
2. Fokus pada apa yang bisa kamu kontrol

Stoicisme mengajarkan kita untuk bedain mana yang bisa kita kontrol dan mana yang nggak. Perselingkuhan itu di luar kendali kita, tapi respon kita terhadap itu ada di tangan kita. Alih-alih terus berlarut-larut dalam perasaan marah atau dendam, cobalah untuk fokus pada diri sendiri.
Misalnya, daripada terus-menerus berpikir tentang pasangan yang selingkuh, mulai deh fokus pada hal-hal yang bermanfaat untuk diri kamu. Bisa jadi kamu ingin mulai olahraga, belajar hal baru, atau fokus pada karier. Dengan fokus pada hal-hal yang bisa kamu kontrol, kamu akan merasa lebih kuat dan gak terikat pada drama yang terjadi
3. Jangan menekan emosi, tapi kelola dengan bijak

Dalam Stoicisme, kita gak diminta untuk menekan perasaan, tapi justru untuk mengenali dan mengelola emosi dengan bijak. Kalau kamu merasa marah, cobalah untuk tidak langsung bereaksi atau melakukan tindakan yang bisa kamu sesali nanti.
Ambil waktu sejenak untuk merenung, tenangkan diri, dan biarkan emosi itu lewat. Dengan cara ini, kamu memberi diri kamu ruang untuk merasakan perasaanmu tanpa membiarkannya menguasai seluruh hidupmu. Setelahnya, kamu akan bisa berpikir lebih jernih dan bisa memutuskan langkah selanjutnya dengan kepala dingin.
4. Jangan menyalahkan diri sendiri

Banyak orang yang setelah diselingkuhi merasa seperti mereka yang salah atau kurang baik. Tapi, Stoicisme mengajarkan kita untuk tidak menyalahkan diri sendiri atas tindakan orang lain. Mungkin kamu merasa kecewa atau merasa gagal, tapi ingat, setiap orang bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.
Menyalahkan diri hanya akan memperpanjang rasa sakit. Alih-alih, lihat ini sebagai pelajaran hidup. Cobalah untuk memaafkan diri sendiri, karena kamu tidak perlu merasa bertanggung jawab atas keputusan orang lain yang jelas-jelas merugikan kamu.
5. Bangkit dan temukan kekuatan baru dalam diri

Stoicisme bukan cuma tentang bertahan dalam kesulitan, tapi juga tentang bagaimana kita bisa bangkit lebih kuat. Semua ujian hidup, termasuk perselingkuhan, bisa jadi kesempatan untuk tumbuh dan menjadi pribadi yang lebih baik. Stoik mengajarkan kita bahwa dalam setiap tantangan, selalu ada peluang untuk berkembang.
Setelah mengalami perselingkuhan, fokuskan energi kamu untuk hal-hal positif: mungkin dengan memperdalam hobi, mengembangkan karier, atau berhubungan lebih dekat dengan teman-teman yang selalu mendukungmu. Dengan cara ini, kamu akan merasa lebih kuat, dan yang lebih penting, kamu akan tahu bahwa kebahagiaan sejati datang dari dalam diri, bukan dari orang lain.
Ditinggal selingkuh memang sakit, tapi jangan biarkan itu menghancurkan hidupmu. Dengan menerapkan Stoicisme, kamu bisa belajar untuk menerima kenyataan, fokus pada hal yang bisa kamu kontrol, dan bangkit lebih kuat. Semua ini butuh waktu, tapi percayalah, dengan kesabaran dan kebijaksanaan Stoicisme, kamu akan keluar dari situasi ini dengan lebih bijak dan lebih kuat. Jadi, jangan biarkan perselingkuhan mendefinisikan siapa kamu—gunakan filosofi ini untuk menemukan kekuatan baru dalam dirimu!