Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Kamu Gak Perlu Dapat Closure dari Mantan untuk Move On

ilustrasi mantan pasangan (pexels.com/Alena Darmel)
Intinya sih...
  • Closure gak selalu bikin kamu tenang, malah bisa membuka luka lama dan menimbulkan kekecewaan
  • Menunggu closure hanya bikin kamu stuck di tempat, membuang waktu dan energi yang seharusnya untuk menyembuhkan diri
  • Closure bisa kamu ciptakan sendiri lewat refleksi, self-talk, atau ngobrol sama teman dekat atau psikolog

Ketika hubungan berakhir secara tiba-tiba atau tanpa penjelasan yang jelas, wajar kalau kamu merasa ada yang menggantung. Banyak orang percaya bahwa untuk bisa move on sepenuhnya, mereka butuh closure dari mantan atau semacam penjelasan akhir yang bisa bikin semuanya terasa "selesai". Tapi sayangnya, gak semua orang cukup beruntung untuk mendapatkannya.

Faktanya, menunggu closure justru bisa bikin kamu terjebak dalam kenangan dan rasa penasaran yang gak ada habisnya. Padahal, ada cara lain buat sembuh dan lanjut hidup tanpa harus mengandalkan orang yang udah pergi. Yuk, simak alasan kenapa kamu sebenarnya gak perlu closure dari mantan untuk bisa move on sepenuhnya.

1. Closure gak selalu bikin kamu tenang

ilustrasi pasangan berpisah (pexels.com/Alena Darmel)

Banyak orang mengira bahwa mendapatkan closure dari mantan akan memberi rasa lega dan tenang, tapi kenyataannya tidak selalu begitu. Justru, penjelasan dari mantan bisa membuka luka lama yang kamu udah coba tutup rapat-rapat. Saat kamu mendengar versi dia tentang kenapa hubungan kalian berakhir, bisa saja yang dia sampaikan tidak sesuai dengan harapan atau malah menyakitkan. Akhirnya, bukannya menenangkan hati, kamu justru makin bingung dan kecewa.

Selain itu, kamu juga harus tahu bahwa tidak semua pertanyaan bisa dijawab dengan sempurna. Bahkan ketika kamu dapat penjelasan sekalipun, itu belum tentu memberi rasa puas. Kadang, kita hanya ingin mendengar sesuatu yang cocok dengan narasi kita sendiri. Dan kalau gak sesuai, kita justru makin overthinking. Jadi, daripada menaruh harapan pada seseorang yang udah gak jadi bagian hidupmu, lebih baik fokus membangun kedamaian batinmu sendiri.

2. Menunggu closure hanya bikin kamu stuck di tempat

ilustrasi perempuan sedih (pexels.com/MART PRODUCTION)

Ketika kamu terus menunggu closure dari mantan, kamu secara gak sadar menahan dirimu sendiri untuk melangkah maju. Kamu membiarkan hidupmu berhenti hanya karena menanti penjelasan yang mungkin gak akan pernah datang. Ini bisa bikin kamu stuck dalam fase galau, overthinking, bahkan menggantungkan kebahagiaanmu pada keputusan orang lain. Padahal, dia mungkin sudah menjalani hidupnya tanpa memikirkan kamu lagi.

Kamu layak punya hidup yang terus bergerak, bukan diam di tempat. Menunggu closure cuma membuang waktu dan energi yang seharusnya bisa kamu pakai untuk menyembuhkan diri atau melakukan hal-hal positif. Coba pikirkan: apa kamu rela masa depanmu tertahan hanya karena seseorang yang bahkan gak lagi berjuang buat kamu? Gak perlu, kan? Jadi, ambil alih kendali hidupmu dan lanjutkan tanpa harus menunggu "izin" dari masa lalu.

3. Closure bisa kamu ciptakan sendiri

ilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Julia Avamotive)

Closure itu gak harus datang dari mantan, lho. Kamu bisa menciptakannya sendiri lewat refleksi, self-talk, atau bahkan ngobrol sama teman dekat atau psikolog. Kadang, cukup dengan memahami bahwa hubungan itu selesai karena memang sudah gak baik untuk dilanjutkan atau gak cocok, kamu udah bisa menutup bab tersebut. Penjelasan dari orang lain mungkin penting, tapi bukan satu-satunya jalan untuk menyembuhkan diri.

Bahkan ketika kamu tidak tahu alasan pasti kenapa hubungan berakhir, kamu tetap bisa memilih untuk berdamai. Kamu bisa menuliskan semua unek-unekmu dalam surat yang gak perlu dikirim, atau menyusun ulang narasi hidupmu dengan lebih positif. Yang terpenting adalah kamu menyadari bahwa kamu berhak bahagia dan tumbuh, tanpa harus menggantungkan penyembuhanmu pada orang lain. Kamu punya kuasa atas emosimu sendiri.

4. Move on adalah keputusan, bukan hasil dari penjelasan

ilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Andrea PIacquadio)

Banyak orang mengira move on itu semacam efek domino yang datang setelah dapat penjelasan dari mantan. Padahal, move on adalah pilihan yang kamu ambil sendiri. Kamu bisa aja terus-terusan dapet penjelasan tapi tetap gak bisa move on kalau kamu belum siap untuk melepaskan. Sebaliknya, kamu juga bisa move on meski gak pernah dapet satu kata pun dari mantan. Kenapa? Karena move on bukan soal dia, tapi soal kamu.

Kamu yang pegang kendali atas hidupmu, bukan mantanmu. Jadi, kalau kamu masih menunggu mantan untuk mengizinkan kamu move on, berarti kamu menyerahkan kekuatanmu pada orang yang bahkan sudah meninggalkanmu. Padahal, kekuatan itu ada di dalam diri kamu sendiri. Kamu bisa mulai kapan pun, tanpa harus menunggu validasi, maaf, atau penjelasan dari siapapun. Keputusan untuk bahagia dan melanjutkan hidup adalah hakmu sepenuhnya.

5. Penjelasan dari mantan belum tentu jujur

ilustrasi mantan pasangan berdebat (pexels.com/Alex Green)

Mungkin kamu membayangkan mantan bakal menjelaskan semuanya secara jujur dan terbuka. Tapi, kenyataannya gak semua orang berani bersikap sejujur itu, terutama kalau mereka yang salah. Mantan bisa aja membelokkan cerita untuk menyelamatkan citranya atau menyembunyikan kesalahan yang sebenarnya. Kalau begitu, penjelasan yang kamu dapat justru jadi manipulatif dan bikin kamu makin bingung.

Selain itu, mantan kamu mungkin juga udah mengubah cara pandangnya tentang hubungan kalian. Jadi, apa yang dia sampaikan sekarang belum tentu sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Akhirnya, kamu malah mempertanyakan dirimu sendiri atau mempertanyakan lagi keputusan yang sudah kamu buat. Daripada berharap pada versi cerita yang belum tentu tulus, lebih baik kamu percaya pada prosesmu sendiri dalam memahami dan menyembuhkan luka.

6. Kamu pantas bahagia, tanpa harus menunggu apapun dari mantan

ilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/mellamed)

Satu hal penting yang harus kamu ingat adalah kamu berhak bahagia. Bahagia bukan hadiah dari mantan, bukan juga hasil dari penjelasan masa lalu. Bahagia adalah keputusan yang bisa kamu ambil kapan pun, tanpa syarat, tanpa perlu kata "maaf", penjelasan, atau pengakuan dari siapa pun. Kamu gak butuh itu semua untuk jadi pribadi yang lebih kuat dan lebih baik lagi.

Ketika kamu menyadari bahwa kebahagiaanmu adalah tanggung jawabmu sendiri, kamu akan merasa jauh lebih bebas. Gak ada lagi beban harus mengerti kenapa hubungan itu gagal atau siapa yang salah. Kamu hanya perlu fokus pada hari ini dan masa depanmu. Lepaskan yang sudah pergi, karena hidupmu masih panjang dan penuh dengan kemungkinan.

Itulah enam alasan kenapa kamu tetap bisa move on tanpa closure dari mantan. Kalau kamu masih merasa harus mendapat closure untuk benar-benar melupakan mantanmu, sekarang waktunya berpikir kembali apakah kamu benar-benar membutuhkannya atau sebenarnya kamu hanya perlu niat untuk bisa move on.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us