7 Hal yang Perlu Dilakukan Usai Alami Pertengkaran dengan Pasangan

Bertengkar dengan pasangan bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman. Ini terjadi lantaran kamu mengetahui bahwa orang yang membuatmu terluka adalah orang yang kamu cintai.
Kebanyakan orang percaya bahwa pertengkaran bisa membuat hubungan menjadi lebih kuat. Namun, para ahli mengatakan bahwa melemahnya atau menguatnya suatu hubungan sangat bergantung pada perilaku masing-masing pasangan setelah mengalami pertengkaran.
Artinya, pertengkaran dalam hubungan tidak selalu buruk. Selain itu, kamu bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan maju. Nah, supaya hubunganmu dengan pasangan bisa kembali hamonis setelah bertengkar, berikut beberapa hal yang harus dilakukan.
1.Dengarkan satu sama lain

Ketika terjadi pertengkaran dan masing-masing individu sedang berada dalam emosi yang sulit, mudah bagimu untuk percaya bahwa kamulah yang paling benar. Padahal, setiap cerita memiliki dua sisi yang berbeda.
Selain itu, menurut psikolog Ryan Howes, dikutip Huffpost, dalam hubungan yang sehat, sebagian pertengkaran muncul diakibatkan oleh miskomunikasi atau kesalahpahaman. Karenanya, penting untuk mendengarkan apa yang dikatakan oleh pasanganmu.
Bisa jadi, kamu salah memahami perkataannya yang padahal maksudnya sebenarnya tidak seperti apa yang kamu pikirkan. Dengan mendengarkan dan mencoba memahami sudut pandang pasanganmu, ini akan membantu kalian menyelesaikan masalah lebih cepat.
2.Menenangkan diri dan memulihkan energi

Usai mengalami pertengkaran hebat, tentu emosi negatif masih menyelimuti diri. Kamu dan pasangan, mungkin juga enggan berdekatan karena khawatir emosi yang hampir mereda akan timbul kembali. Oleh karenanya, sebelum membicarakan ulang persoalan, lebih baik luangkan waktu guna memahami apa yang membuatmu kesal.
Beri ruang supaya dirimu bisa lebih tenang dan energimu kembali pulih, misalnya dengan mandi air hangat, berjalan-jalan di taman yang sepi, atau minum secangkir teh chamomile agar pikiran lebih rileks. Yang terpenting adalah jangan mencoba memulai kembali obrolan saat sedang marah. Sebab, hal itu justru akan memperkeruh suasana.
“Kemarahan akan memperburuk situasi. Ketika emosi memuncak, tidak seorang pun dari kita dapat berpikir rasional,” jelas Angelina Gupta, seorang penulis dan sudah diulas oleh psikolog klinis, Kranti Momin, dikutip Bonobology.
3.Introspeksi diri

Setelah bertengkar, introspeksi diri adalah hal yang harus dilakukan. Sebab, pasangan yang bahagia tidak akan membuang waktu untuk saling menyalahkan. Sebaliknya, mereka cukup sadar diri untuk menyadari kesalahan mereka dan cukup dewasa untuk mengakuinya kepada pasangannya.
Jika kamu sulit melakukan introspeksi diri, Holly Parker, PhD, seorang praktisi psikolog, dikutip Bustle, merekomendasikanmu untuk membayangkan sebagai seseorang yang berada di luar hubungan yang peduli dengan hubunganmu. Tanyakan ke diri sendiri tentang apa yang mungkin kamu lihat sebagai orang lain dan apa yang mungkin kamu lihat sebagai diri sendiri yang terlibat dalam pertengkaran.
4.Meninjau kembali pertengkaran setelah emosi mereda

Ini mungkin merupakan fase yang sulit. Sebab, kebanyakan orang memilih enggan membahas kembali konflik yang sudah terjadi dan berharap konflik tersebut bisa selesai dengan sendirinya.
Namun, ketahuilah, melakukan hal tersebut justru akan membuka pintu bagi masalah serupa muncul kembali. Jika kamu ingin meningkatkan komunikasi dalam suatu hubungan, maka kamu harus siap memperbaiki keadaan dengan pasangan setelah bertengkar.
Membicarakan kembali masalah yang belum selesai, juga sebaiknya dilakukan ketika emosi kalian telah mereda. Tidak masalah siapa yang memulai percakapan, jika kalian ingin hubungan tetap bertahan, maka bicarakanlah.
“Pasangan yang sehat juga memiliki stabilitas, sehingga meninjau kembali aspek-aspek konflik tidak menjadi sesuatu hal yang menakutkan atau mengancam hubungan,” ucap seorang terapis, Nicole Saunders, dilansir Huffpost. “Sebaliknya, memilih mengesampingkan hal-hal penting untuk dibicarakan karena takut bertengkar lagi, justru akan menutup kesempatan untuk meningkatkan komunikasi dan pemahaman serta menyelesaikan konflik secara keseluruhan,” pungkasnya.
5.Minta maaf kepada pasangan dan maafkan diri sendiri

Banyak orang enggan meminta maaf kepada pasangannya usai bertengkar meskipun mereka tahu kesalahan ada di pihak mereka. Akan tetapi, penting diketahui, meminta maaf bisa menjadi salah satu jalan memperbaiki suatu hubungan.
“Ini sangat sederhana, namun sulit dilakukan oleh banyak orang," ujar seorang terapis, Kurt Smith, dikutip Huffpost. “Tapi, kita semua akan merasa dihormati dan dipedulikan ketika seseorang meminta maaf atas perlakuan mereka terhadap kita,” tambahnya.
Oleh karenanya, minta maaflah kepada pasanganmu. Akui kalau kamu juga salah dan jangan lupa untuk memaafkan dirimu sendiri. Sebab, beberapa orang memiliki hati yang sensitif, sehingga ketika mengecewakan orang yang ia cintai, akan sulit baginya untuk memaafkan dirinya sendiri.
6.Bergerak untuk memperbaiki

Pertengkaran tidak akan membuatmu dan pasangan merasa nyaman. Di satu sisi kalian mungkin masih saling mencintai, tapi di sisi lain pertengkaran ini juga membuatmu kesal dan marah kepada pasanganmu.
Lagi pula, kamu pasti lelah dengan situasi yang menegangkan ini, bukan? Jadi, jika kamu ingin keadaan buruk segera berakhir, berdamai menjadi pilihan terbaik.
“Carilah solusi efektif untuk memperbaiki hubunganmu, baik itu meminta maaf secara tulus, berpelukan, berterima kasih kepada pasangan karena sudah setia bersama, membuatkan secangkir teh, atau apa pun yang bisa meyakinkan pasanganmu bahwa kamu masih mencintainya,” kata Howes.
7.Melakukan upaya pencegahan

Usai kamu dan pasangan mengetahui pemicu pertengkaran dan bersedia untuk menyelesaikan masalah, penting untuk melakukan upaya pencegahan agar masalah serupa tidak terjadi di masa mendatang. Misalnya, tidak mengungkit-ungkit kesalahan yang sudah berlalu, tetap makan bersama meskipun suasana hati sedang buruk, berbaikan sebelum tidur, dan lain sebagainya.
Di samping itu, kamu dan pasangan juga bisa membuat batasan yang dapat disepakati bersama. Dengan begini, kamu dan pasangan memiliki tanggung jawab untuk saling menghargai satu sama lain sebagai pribadi meskipun kalian adalah pasangan kekasih.
Kunci untuk bisa keluar dari situasi yang rumit dalam suatu hubungan adalah dengan menempatkan diri dan sadar akan tanggung jawab serta kesalahan masing-masing. Kesadaran diri sangatlah penting karena jika jiwa masih diselimuti oleh ego, maka akan sulit untuk memulai perbaikan dan membangun kembali hubungan yang sehat.