Meski Ingin Dinilai Supel, 5 Hal ini Tak Perlu Kamu Lakukan

Menjadi pribadi yang supel memang menarik. Dengan sifat supel, kamu mudah diterima di berbagai lingkungan pergaulan. Sifat supel ini juga bisa dipelajari pelan-pelan, terlebih setelah kamu menyadari pentingnya pergaulan yang luas.
Hanya saja, berlebihan dalam usahamu agar dikenal sebagai pribadi yang supel juga gak baik. Satu sisi kamu memaksakan diri, di sisi lain kenyamanan orang-orang pun dapat terganggu. Seperti lima hal berikut ini yang kesannya maksa banget. Jauhi, ya!
1. Mendesakkan diri untuk masuk ke semua kelompok pertemanan yang ada

Akan selalu ada kelompok-kelompok pertemanan dalam lingkungan pergaulanmu. Jika satu angkatan di jurusanmu ada 100 mahasiswa misalnya, mungkin ada kelompok-kelompok teman dekat yang berisi 3 sampai 5 orang saja. Lantas dalam rangka menjadi pribadi yang supel, kamu gak perlu berusaha untuk menjadi anggota semua kelompok tersebut.
Kamu dan sebagian dari mereka barangkali terlalu berbeda dalam hal karakter maupun kesukaannya. Kalau memaksakan diri bergabung dengan semua kelompok, kalian justru gak bakal nyambung. Ikuti saja dorongan alamimu untuk dekat dengan sebagian teman. Selebihnya yang penting tetap berhubungan baik walau tidak terlalu akrab.
2. Menceritakan terlalu banyak tentang dirimu pada siapa saja

Kamu merasa harus mengawali setiap pertemanan. Terkadang ini sulit sebab tidak semua orang supel sepertimu. Oleh sebab itu, kamu berpikir menceritakan banyak hal tentang dirimu akan menghilangkan keraguan mereka padamu.
Ini seperti kamu menjadi yang pertama membuka diri, lalu berharap orang lain juga bakal secara otomatis membuka diri padamu. Akan tetapi, kamu mungkin melupakan pentingnya menjaga privasi sendiri. Kamu tetap perlu waspada karena bukan tidak mungkin ada orang yang sejak awal kurang menyukaimu atau ingin memanfaatkanmu saja. Hal-hal dari diri dan hidupmu yang seharusnya dirahasiakan malah kadung terumbar.
3. Bermuka dua karena membela semua orang

Sikap netral ketika terjadi konflik antar teman memang baik. Namun, bersikap netral bukanlah membela semua orang. Jika di depan A kamu membelanya, kemudian di depan B kamu ganti berpihak padanya, dan berbeda sikap lagi saat bersama C; ini namanya bermuka dua.
Kamu pada akhirnya akan dianggap musuh dalam selimut oleh semua orang. Sekalipun maksudmu supaya mereka menyukaimu, yang terjadi justru mereka kompak membenci kamu. Bila pun kamu harus memihak, berpihaklah atas dasar kebenaran. Bukan lantaran kamu hanya ingin disukai seluruh orang.
4. Terlalu keras berusaha mendekati orang yang introver

Bukan salahmu apabila kamu tidak mampu menembus lingkaran pergaulan terdekat dari orang yang introver. Ini sama sekali tak membatalkan sifat supelmu. Kamu tetap supel, kok.
Kamu cuma perlu mengerti bahwa pribadi yang introver memang cenderung berteman dekat dengan segelintir orang saja. Kalau kamu tak termasuk di dalamnya, itu bukan karena dia tidak menyukaimu. Apabila memaksa terus berusaha mendekatinya, kamu malah dapat membuatnya gak nyaman.
5. Tidak mengenal batasan dalam berteman dengan lawan jenis

Meski supel, kamu tetap perlu memiliki batasan dalam bergaul dengan lawan jenis. Bila tidak, hal tersebut dapat menimbulkan fitnah bagi kalian. Apalagi kalau kalian telah punya pasangan.
Sesupel apa pun kamu, batasan itu harus tetap ada. Jangan sampai niatmu hanya supel pada teman lawan jenis, tapi sikapmu ternyata sudah bikin cemburu pasangannya. Atau, temanmu salah mengartikan sikapmu sebagai tanda cinta.
Sifat supel akan makin menarik kalau diimbangi dengan kemampuan menghargai orang-orang yang tidak seluwes kamu dalam bergaul. Jangan terlalu agresif mendekati orang. Nanti mereka malah takut, lho.