Jika Punya Teman Lawan Jenis, Ingat 5 Hal Ini Biar Gak Baper

06 Des 2020, 18:10 WIB

Pixabay.com/MabelAmber

Dalam pergaulan sehari-hari ada yang berteman nyaman dengan lawan jenis. Alasannya apa? Biasanya lebih tulus, tidak mengumbar janji, tidak ember, bahkan lebih peduli satu sama lain. Apakah kamu berada di friend zone ini? Jika punya teman lawan jenis kekurangannya sih selalu terbawa perasaan atau baper. Hal ini yang harus dihindari.

Bagaimana sih contohnya baper itu? Misalnya, kangen sudah lama gak berjumpa, kangen mengobrol karena satu sama lain saling mengerti, kangen pergi ke suatu tempat yang pernah disinggahi, takut kehilangan, pokoknya semua kenangan yang telah dilalui diberi “tinta merah” agar selalu diingat. Ohhh...

Kalau sudah seperti itu, apakah pertemanan ini sehat? Selalu membawa perasaan apalagi sudah merasa aman dan nyaman? Nah, bahayanya jika pertemanan ini sudah mencapai tingkat itu ancamannya hanya satu: Asmara! Apakah kamu siap dengan segala konsekuensinya? Jika memang hanya ingin berteman biasa ada hal yang harus kamu ingat, simak penjelasan berikut ini ya!

1. Jujur dari awal bahwa pertemanan ini tidak lebih

Pixabay.com/MabelAmber

Hal ini penting sebagai komitmen dalam menjalani pertemanan dengan lawan jenis. Apalagi kamu jika sudah punya pasangan, gebetan, atau bahkan sudah menjalani komitmen dengan yang lain. Jika satu sama lain mengetahui dan saling jujur, setidaknya dalam zona pertemanan kalian mempunyai batasan masing-masing yang harus dicamkan.

2. Jangan terlalu mengumbar pujian, hati-hati malah kebablasan

Pixabay.com/Hans

Laki-laki dan perempuan mempunyai sifat berbeda jika diberi pujian. Perempuan biasanya terlampau cuek jika dipuji, malah karena seringnya berteman dengan sesama perempuan hal-hal kecil misalnya kamu cantik deh atau sepatumu bagus deh. Oleh karena sering dikatakan, hal-hal itu menjadi biasa jika berulang didengar. Tapi, lain halnya dengan laki-laki. Jika diberi pujian, hal itu akan dibawa langsung ke hatinya. Kamu hari ini segar banget, baumu wangi, atau kamu baik deh. Awas, ancaman baper akan mengintai. Perkataan itu akan selalu diingat di hatinya.

3. Hati-hati, jangan terlalu dekat bisa bahaya yang wajar-wajar saja ya

Pixabay.com/sasint

Jika setiap hari bersama, makan bersama, pergi ke kantor nebeng, pulang kantor nebeng juga, lalu ngopi juga bareng, apakah ini namanya pertemanan yang intens? Setiap hari bersama, bahkan lebih sering melakukan aktivitas bersama dengan teman lawan jenismu dibandingkan teman dekatmu sendiri. Hati-hati guys, ada yang namanya pepatah “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino” karena sering berjalan bersama percayalah ancaman asmara akan melanda.

4. Hindari bersentuhan

Pixabay.com/jarmoluk

Jika sedang bertemu hindari bersentuhan, bahkan bersalaman pun sedikit dihindari. Apalagi menepuk pundak, menyentuh bagian-bagian tubuh lainnya, oh no ini bisa gawat! Sentuhan kecil bisa bermakna besar apalagi sampai terbawa perasaan. Sebaiknya biasa-biasa saja jika bertemu ya tanpa adanya kontak fisik apapun. Oke?

5. Jika ada hal-hal yang mengarah ke perasaan asmara, sedikit menjauh dan beri jarak hal ini penting biar tidak ada salah paham

Pixabay.com/Pexels

Hal ini akan terjadi jika kalian terlalu intens bertemu. Lama-lama perasaan membutuhkan dan sayang akan muncul dengan sendirinya. Dan ini bukanlah sebuah pertemanan yang sehat. Jika terjadi, jauhilah dengan perlahan dan beri jarak setidaknya tidak selalu sering bertemu atau sering mengobrol akan mencairkan suasana tersebut. Pertemanan kalian pun akan aman.

Friend zone dengan situasi seperti ini memang sangat membuat sulit. Terbawa perasaan bahkan akan terbawa emosi yang mendalam. Pertemanan dengan lawan jenis memang satu sama lain harus menjaga diri jika ingin terus berkomitmen dalam berteman.

Ingat lho jangan memberi ruang aman dan nyaman, kelanjutannya bisa kamu tebak sendiri ya…

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.