Dalam kehidupan sosial, kita gak bisa lepas dari tolong-menolong. Adakalanya, kita punya masalah dan butuh bantuan dari orang lain. Namun, ada pula saat kita yang dimintai bantuan. Memang, sudah seharusnya kita membantu orang lain semampunya dan setulus hati.
Meskipun begitu, ada beberapa hal yang kalau kamu lakukan bisa jadi tanda kalau sebenarnya kamu belum sepenuhnya tulus, lho! Berikut di antaranya.
Memang, ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum menolong, salah satunya hal keuangan. Kalau kamu sedang mampu, sudah seharusnya kamu membantu orang yang sedang dalam kesulitan.
Kalau keberatan untuk mengeluarkan sedikit uang, meskipun mampu, itu tandanya kamu terlalu perhitungan. Kalau sudah begitu, pertolongan yang kamu lakukan itu malah gak seratus persen tulus, lho.
Orang lain mungkin gak mengucapkan terima kasih secara langsung. Namun, percayalah bahwa bantuan yang kamu berikan itu bisa membekas di hati mereka. Lebih dari sekadar ucapan, bentuk terima kasih mereka bisa dengan lebih menghargai dan menilaimu sebagai pribadi yang suka menolong.
Menginginkan imbalan setelah membantu orang lain merupakan sikap pamrih. Kalau bersikap seperti ini, kebaikan yang kamu lakukan bisa dengan mudah terhapus dari hati orang lain.
Bukannya imbalan yang kamu dapat, kamu justru bisa dicap sebagai orang yang pamrih dan gak tulus. Gak mau dicap jelek seperti itu?
Kadang, membantu orang bisa menguras waktu, tenaga, dan pikiran. Kalau benar-benar tulus, kamu pasti gak akan keberatan untuk meluangkan waktu dan tenagamu untuk orang lain.
Membantu dengan hati yang tulus juga akan membuatmu menjalaninya dengan ikhlas, apalagi saat semua yang kamu lakukan itu berbuah manis dan memudahkan hidup orang lain.
Kalau selalu mengungkit kebaikan yang sudah kamu lakukan, bukan pujian yang kamu dapat. Justru, kamu bisa dianggap sombong dan pamer. Biarlah kebaikan yang kamu lakukan itu menjadi solusi bagi hidup orang lain.
Kalau ternyata orang yang pernah kamu tolong itu menceritakan kebaikanmu kepada orang lain, anggap saja itu bonus untukmu. Yang terpenting, tetaplah melakukan kebaikan pada sesama.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa kita gunakan untuk menilai apakah selama ini kita benar-benar tulus atau tidak. Semoga hal-hal di atas bisa menjadi bahan introspeksi bagi kita untuk selalu mengutamakan ketulusan dibandingkan imbalan, ya!