Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali 5 Tahapan Wajib dalam Setiap Hubungan yang Berhasil

ilustrasi pasangan maskeran (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Menjalin hubungan yang sehat dan langgeng bukan hanya soal rasa cinta semata, tetapi juga memahami bagaimana hubungan itu berkembang dari waktu ke waktu. Setiap hubungan pasti melewati beberapa tahap yang membantu membangun fondasi yang kuat.

Menurut Knapp’s Relationship Model, ada lima tahapan penting dalam hubungan yang berhasil. Memahami tahapan ini bisa membantumu mengenali posisi hubunganmu saat ini, serta cara untuk menjalaninya dengan lebih baik. Berikut adalah lima tahapan wajib yang perlu kamu pahami dalam setiap hubungan yang berhasil.

1. Awal perkenalan (initiating)

ilustrasi dating (pexels.com/William Fortunato)

Tahapan pertama dalam hubungan dimulai dari pertemuan awal atau ‘first impression.’ Di sini, kamu dan dia mencoba memberikan kesan positif satu sama lain. Biasanya, percakapan yang terjadi masih seputar obrolan ringan atau candaan.

Menurut penelitian dalam Journal of Social and Personal Relationships, pendekatan langsung seperti, “Hai, aku rasa kamu menarik. Boleh kenalan?” lebih efektif daripada menggunakan pick-up line yang terlalu cheesy. Tahapan ini adalah waktu di mana kamu menentukan apakah ada daya tarik dan minat untuk melanjutkan hubungan.

Jangan khawatir jika obrolan masih terasa dangkal, karena tujuan utama di sini adalah membangun rasa nyaman di awal. Setelah itu, kamu bisa memutuskan apakah ingin melangkah ke tahap berikutnya.

2. Mengenal lebih dalam (experimenting)

ilustrasi dating (pexels.com/cottonbro)

Setelah perkenalan, hubungan biasanya masuk ke tahap eksplorasi atau saling mengenal lebih dalam. Kamu dan pasangan mulai mencari tahu kesamaan, nilai, dan minat masing-masing.

Pada tahap ini, pembicaraan akan semakin personal. Kamu mungkin berbicara tentang hobi, pengalaman pribadi, hingga hal-hal yang penting dalam hidupmu. Penelitian menunjukkan bahwa menemukan kesamaan dapat meningkatkan rasa ketertarikan dan memperkuat kompatibilitas pasangan.

Tahapan ini sangat penting untuk memastikan bahwa kamu dan pasangan memiliki visi yang sama sebelum hubungan semakin serius. Jadi, jangan ragu untuk bertanya dan berbagi cerita yang mendalam, ya.

3. Hubungan semakin dekat (intensifying)

ilustrasi pasangan mengobrol (pexels.com/Vietnam Photographer)

Tahapan intensifikasi adalah saat hubungan mulai terasa lebih dalam. Kamu dan pasangan mulai membuka diri, membicarakan perasaan yang lebih serius, dan saling percaya.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Marriage and Family, pasangan yang sering berbagi perasaan dan waktu bersama cenderung memiliki hubungan yang lebih puas dan harmonis. Di tahap ini, kamu merasa lebih nyaman menunjukkan sisi rentan dirimu karena kepercayaan yang telah terbangun.

Namun, intensifikasi juga memerlukan kesabaran. Apabila kamu atau pasangan belum siap sepenuhnya, jangan terburu-buru. Fokuslah pada komunikasi yang jujur dan mendalam untuk memperkuat ikatan.

4. Menyatukan identitas (integrating)

ilustrasi pasangan pegangan tangan (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Ketika hubungan semakin kuat, kamu dan pasangan mulai memasuki tahap integrasi. Di sini, kalian gak hanya menjadi pasangan, tetapi juga membangun identitas bersama.

Misalnya, kalian mulai mengenalkan satu sama lain kepada keluarga atau teman terdekat, membuat rutinitas bersama, atau memiliki panggilan sayang khusus. Menurut penelitian dalam Journal of Social Psychology, pasangan yang memiliki identitas bersama cenderung memiliki komitmen yang lebih tinggi. Tahap ini juga sering menjadi momen di mana kalian saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama, tanpa melupakan identitas pribadi masing-masing.

5. Komitmen mendalam (bonding)

ilustrasi pasangan tunangan (unsplash.com/NATHAN MULLET)

Tahap terakhir adalah bonding atau komitmen mendalam. Di sini, hubungan mencapai puncak kedekatan dan kepercayaan. Komitmen ini bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti pernikahan, membangun rumah bersama, atau merencanakan masa depan.

Menurut penelitian dalam Journal of Positive Psychology, pasangan yang merasa siap berkomitmen memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih baik. Tahapan ini menandai hubungan yang stabil, di mana kamu dan pasangan saling mendukung satu sama lain dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab. Komitmen ini bukan berarti hubungan sudah sempurna, tetapi menjadi awal baru untuk terus bertumbuh bersama.

Setiap tahapan dalam hubungan memiliki perannya masing-masing dalam membangun kedekatan emosional dan komitmen. Gak semua hubungan harus berjalan sesuai urutan ini, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kamu dan pasangan bisa saling menyesuaikan dan tumbuh bersama.

Jadi, cobalah pahami di mana posisi hubunganmu saat ini. Dengan begitu, kamu bisa lebih siap menghadapi tantangan dan menikmati setiap momen dalam perjalanan cintamu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us