“Pada tahap awal jatuh cinta dengan seseorang, otak melepaskan zat kimia tertentu, termasuk dopamin, adrenalin, epinefrin, dan norepinefrin,” kata Damon L. Jacobs, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, dikutip dari Women’s Health.
“Ini adalah hormon alami yang memicu perasaan bahagia dan euforia,” imbuhnya.
Kenapa Cowok Harus Mengejar Cewek? Ini Alasannya!

- Sifat kompetitif yang tumbuh secara alami
- Cowok memiliki sifat dasar menyukai tantangan dan hal-hal bersifat kompetitif untuk mendapatkan sesuatu.
- Proses mendekati seseorang memicu hormon alami yang memicu perasaan bahagia dan euforia.
- Untuk mengenal dan memahami calon pasangan
- Mengejar perempuan sebagai cara untuk mengenal sekaligus memahami kepribadiannya.
- Fase awal jatuh cinta mendorong cowok untuk mengejar pujaan hatinya.
Dalam dunia percintaan, kita sering mendengar anggapan bahwa laki-laki harus selalu mengambil langkah pertama, sementara perempuan hanya menunggu. Di berbagai film romance pun kita kerap melihat pola serupa, di mana saat cewek dan cowok dimabuk asmara, sang cowok lah yang terlihat lebih aktif mengejar cinta.
Namun, timbul pertanyaan di benak masyarakat, kenapa cowok harus mengejar cewek? Dan apakah pandangan ini masih relevan di era sekarang? Daripada penasaran, yuk langsung simak penjelasannya di bawah ini!
1. Sifat kompetitif yang tumbuh secara alami

Fenomena cowok yang dianggap harus mengejar cewek sebenarnya dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, termasuk biologis dan psikologis. Cowok memiliki sifat dasar (alamiah) menyukai tantangan serta hal-hal bersifat kompetitif lainnya untuk mendapatkan sesuatu.
Dalam proses mendekati seseorang pun biasanya akan muncul teka-teki, upaya, dan ketidakpastian. Namun, momen-momen itulah yang justru memicu cowok semakin tertarik dan merasa tertantang untuk mendapatkan cewek.
Di sisi lain, Nando Pelusi, Ph.D., seorang psikolog klinis berlisensi, dilansir Psychology Today, menambahkan bahwa ketika laki-laki mencari hubungan jangka panjang, mereka cenderung terpikat pada perempuan yang terasa “sulit dijangkau” atau susah dimiliki. Hal ini karena perempuan tersebut biasanya dianggap mempunyai “nilai tinggi” serta berpotensi menjadi pasangan terbaik. Gak heran, jika kamu mungkin pernah melihat fenomena di mana laki-laki berjuang mengejar perempuan yang mereka cintai, bahkan sampai menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki.
2. Untuk mengenal dan memahami calon pasangan

Bagi cowok, mengejar perempuan bukan serta merta ingin meluluhkan hatinya, tetapi juga sebagai cara untuk mengenal sekaligus memahami kepribadiannya. Meskipun cowok cenderung terpikat pada penampilan fisik saat awal jatuh cinta, tapi dalam urusan hubungan jangka panjang mereka tetap ingin mendapatkan pasangan yang benar-benar tepat.
Fase awal jatuh cinta yang biasanya dipenuhi kebahagiaan sekaligus rasa penasaran, mendorong cowok untuk mengejar pujaan hatinya. Melalui proses mengejar inilah biasanya cowok akan mencari tahu lebih dalam tentang perempuan yang mereka sukai sebagai upaya untuk mengenal dan mendekati.
3. Perempuan cenderung lebih skeptis terhadap komitmen laki-laki

Alasan selanjutnya adalah karena perempuan cenderung lebih skeptis terhadap komitmen laki-laki. Menurut penelitian “Predictors of How Often and When People Fall in Love” oleh Galperin, A. (2010) dalam jurnal Evolutionary Psychology, sejak dulu perempuan sudah diajarkan untuk tidak mudah percaya dan harus memastikan pasangan mereka cocok dan dapat diandalkan.
Selain itu, Pelusi mengungkapkan, dalam hubungan asmara pihak perempuanlah yang memiliki lebih banyak hal untuk dipertaruhkan, terutama terkait aspek reproduksi dibandingkan laki-laki. Alasan inilah yang mungkin juga menjelaskan mengapa cowok harus mengejar cewek. Selain untuk mengungkapkan kesetiaan mereka terlebih dahulu, juga sebagai bukti bahwa mereka benar-benar mampu berkomitmen sebelum melangkah maju dalam suatu hubungan.
4. Norma budaya

Norma tradisional yang telah mengakar dalam banyak budaya sering kali menempatkan laki-laki sebagai pihak yang harus lebih dulu mengambil inisiatif, mendekati, dan memimpin fase awal sebuah hubungan. Sementara, perempuan didorong untuk lebih pasif, menunggu, dan merespons. Dalam masyarakat kuno, laki-laki umumnya dianggap sebagai pencari nafkah dan pelindung, sedangkan perempuan diposisikan sebagai ibu rumah tangga yang mengurus keluarga.
Persepsi tentang maskulinitas yang telah ditanamkan dari generasi ke generasi, bahwa laki-laki dianggap maskulin apabila berani, tegas, dan mampu berinisiatif juga menjadi salah satu pemicu yang menuntut mereka untuk mengambil langkah awal dalam memikat calon pasangan. Namun, perlu digarisbawahi kalau pandangan tersebut tidak berlaku untuk semua orang.
Seiring kemajuan teknologi dan meningkatnya pemahaman masyarakat modern akan kesetaraan gender, banyak orang mulai sadar bahwa laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama dalam urusan cinta, baik itu memilih, menolak, ataupun menerima. Kini, banyak orang memahami bahwa dinamika suatu hubungan tidak harus mengikuti aturan tradisional tersebut. Dengan kata lain, gak ada salahnya juga jika perempuan yang mengejar atau mendekati laki-laki lebih dahulu.


















