Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Konsekuensi yang Harus Kamu Terima jika Nekat Jadi Orang Ketiga

ilustrasi pasangan (instagram.com/Bethany Ferr)
ilustrasi pasangan (instagram.com/Bethany Ferr)

Kita memang gak bisa menyalahkan datangnya cinta. Nyatanya cinta memang bisa kita rasakan kepada siapa saja, termasuk juga pasangan orang. Meski demikian, bukan berarti kita lantas merasa benar jika menjadi orang ketiga di dalam hubungan orang lain.

Meski cinta itu datangnya dari hati dan perasaan seseorang, kita sebagai manusia yang dibekali akal pikiran harusnya mampu mengontrol kepada siapa cinta itu berhak kita utarakan. Gak boleh sembarangan mengucap kata cinta, lima konsekuensi berikut harus rela kamu telan bulat-bulat jika nekat jadi orang ketiga. Apa saja kira-kira, simak sampai selesai, ya! 

1. Kamu akan kehilangan banyak teman baik

ilustrasi persahabatan (pexels.com/Holafabiola)
ilustrasi persahabatan (pexels.com/Holafabiola)

Memperjuangkan rasa cintamu kepada pasangan orang bisa membuat teman-temanmu menghilang satu per satu. Gak ada teman yang memilih diam saat tahu temannya berbuat kesalahan. Mereka pasti berusaha keras untuk mengembalikanmu ke jalan yang benar.

Mencintai pasangan orang hingga menghancurkan hubungan orang lain bukanlah tindakan yang baik. Apa pun statusnya, sudah menikah ataupun masih pacaran, kamu tetap gak berhak mengusik seseorang yang sudah terikat komitmen dengan lain orang. Kamu harus ingat bahwa kebahagiaan yang kamu peroleh gak boleh dari hasil merusak kebahagiaan orang.

2. Kamu akan dicap buruk seumur hidup

ilustrasi perempuan bercermin (pexels.com/Karolina Fijas)
ilustrasi perempuan bercermin (pexels.com/Karolina Fijas)

Citra orang ketiga dalam sebuah hubungan biasanya gak akan membaik seiring berjalannya waktu. Citra buruk tersebut kerap menempel di pundakmu ke mana pun kamu pergi. Meskipun nantinya kamu yang dipilih menjadi satu-satunya, image orang ketiga yang terlanjur tersemat gak lantas musnah begitu saja.

Saat kamu melangkah dengan mengabaikan perasaan orang lain, dari sanalah kamu menciptakan citra kurang baik bagi dirimu sendiri. Kamu mungkin gak bisa mencegah hatimu mencintai pasangan orang. Namun, kamu masih punya pilihan untuk memilih menghancurkan perasaan dirimu sendiri atau memenangkan perasaan tersebut dengan konsekuensi di cap buruk seumur hidup.

3. Kamu jauh dari rasa tenang dan bahagia

potret perempuan patah hati (pexels.com/cottonbro)
potret perempuan patah hati (pexels.com/cottonbro)

Bagaimana bisa kamu merasa tenang jika kamu merampas hak milik orang lain? Menjadi orang ketiga sama halnya kamu menjadi pencuri. Kamu merebut kebahagiaan orang lain demi menciptakan bahagiamu sendiri.

Di awal-awal mungkin kamu masih bisa merasa bahagia sekaligus bangga karena kekasihmu lebih memilihmu daripada pasangannya. Namun, di perjalanannya nanti kamu justru akan diteror oleh rasa bersalah. Bukan gak mungkin pada akhirnya kamu justru kehilangan makna bahagia itu sendiri karena kemarin memperolehnya dengan cara yang gak benar.

4. Kamu dihantui karma setiap hari

ilustrasi perempuan merenung (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi perempuan merenung (pexels.com/cottonbro)

Setiap perbuatan yang kita lakukan kepada orang lain nantinya akan berbalik pada diri kita sendiri. Saat kita memilih menyakiti, bukan gak mungkin suatu hari kita yang justru akan tersakiti. Ingatlah, setiap hal di dunia ini akan dibalas dengan kontan pada waktu yang tepat.

Berhentilah menjadi orang ketiga jika kamu gak mau dihantui oleh karma. Jangan sampai nanti anak keturunanmu justru harus menelan pil pahit akibat perbuatanmu di masa lalu. Berpikirlah jangka panjang, jangan hanya mengikuti perasaan dan memenangkan egomu sendiri.

5. Kamu gak akan dipercaya oleh orang lain

potret perempuan merenung (pexels.com/cottonbro)
potret perempuan merenung (pexels.com/cottonbro)

Saat kamu memutuskan menjadi orang ketiga, orang lain termasuk sahabatmu sendiri mungkin gak akan bisa lagi mempercayaimu. Menjadi orang ketiga bisa membuatmu kehilangan sisi baik di mata orang lain. Meski kamu susah payah membangun dirimu sebaik mungkin, orang lain tetap akan sulit mengubah pandangan dan penerimaannya.

Siapa yang bisa mempercayakan kisahnya kepada orang yang dengan tega menghancurkan hubungan orang lain secara sadar? Bukan gak mungkin  kalau teman-temanmu juga takut jika pasangan mereka turut dijadikan mangsa olehmu. Oleh karena itu, ada baiknya kamu hentikan niatanmu untuk jadi orang ketiga. Jangan sampai hanya karena cinta kamu rela mengorbankan segalanya termasuk nama baik diri sendiri.

 

Masih berniat lanjut jadi orang ketiga setelah membaca beberapa konsekuensi di atas? Rasa bahagia dan cinta memang harus diperjuangkan, tetapi hal tersebut gak berlaku pada pasangan orang. Jika hal tersebut kamu rasakan, langkah terbaiknya adalah mendekatkan diri kepada Tuhan dan minta perasaannya dihilangkan. Berjuanglah di jalan yang benar, bukan langkah yang menghancurkan kebahagiaan orang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Life

See More

Bagaimana Musik Lo-Fi Bisa Membantu Tidur Lebih Tenang?

08 Okt 2025, 23:45 WIBLife