5 Hal Ini Meyakinkanmu Dialah Orang yang Tepat, Siap ke Pelaminan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bicara soal jodoh memang gak ada yang tahu dengan pasti, ya? Ada yang sudah lama sekali menikah, tetapi akhirnya berpisah juga. Ada pula yang tak lama berkenalan lalu menikah dan mereka hanya terpisahkan oleh maut.
Sebagai manusia, kita memang gak bisa memastikan apa pun. Namun kamu akan meyakini dialah orang yang tepat untukmu jika ...
1. Gak pernah ada masalah yang terlalu prinsip di antara kalian
Masalah yang terlalu prinsip misalnya terkait keyakinan. Atau, keinginanmu sebagai perempuan untuk tetap bekerja setelah menikah sementara dia ingin kamu menjadi ibu rumah tangga saja. Bisa juga soal ingin punya momongan atau gak dan pandangan mengenai poligami.
Kalau sudah ada perbedaan tentang hal-hal di atas, biasanya lebih sulit membawa hubungan ke jenjang yang lebih serius. Harus ada yang benar-benar mau mengalah sekalipun seiring waktu tetap bisa menjadi masalah. Sebaliknya bila gak ada masalah-masalah seprinsip itu, jalan kalian akan lebih mulus.
2. Kalaupun ada masalah, selalu bisa dibicarakan baik-baik
Gak ada masalah yang terlalu prinsip kan, bukan berarti sama sekali gak ada masalah lainnya. Mustahil dalam suatu hubungan gak ada problem sekecil apa pun. Namun asalkan setiap masalah masih bisa dibicarakan baik-baik dan dicapai titik temunya, tentu kalian akan tetap merasa saling nyaman.
Gak sedikit-sedikit terjadi pertengkaran hebat. Apalagi sampai butuh penengah biar kalian bisa akur lagi. Masalah itu cukup dibahas di antara kalian saja. Seiring waktu, hubungan kalian malah menjadi makin kuat. Kalian tambah kompak!
3. Dia mudah diterima oleh keluargamu, demikian juga kamu diterima dengan baik oleh keluarganya
Penerimaan oleh keluarga masing-masing memang gak bisa dipandang remeh. Bahkan ini bisa sangat menentukan nasib hubungan kalian. Sekalipun bisa saja kalian menikah tanpa restu orangtua, tetapi tentu itu akan menciptakan terlalu banyak konflik.
Editor’s picks
Maka kalau sejak awal kamu dan dia sudah diterima dengan baik oleh keluarga masing-masing, bisa dibilang sudah gak ada lagi alasan untuk tiba-tiba berpisah. Sekalipun yang menjalani kehidupan rumah tangga hanya kamu dan dia, sedikit banyak perkawinan tetaplah menyatukan dua keluarga besar.
Baca Juga: Simpel Kok, 5 Tips Saat Kamu Tiba-tiba Merasa Insecure Pas Pacaran!
4. Nyatanya, kehadirannya memang selalu membuatmu jauh lebih bahagia
Cuma kamu sih, yang bisa menjawab ini dengan tepat. Bahagiakah kamu saban bersamanya atau sebenarnya malah tersiksa? Kalau kamu memang selalu bahagia bersamanya, tempatnya sudah gak bisa digantikan oleh orang lain.
Bahkan ketika kalian ada masalah, melihatnya dalam kondisi baik-baik saja dan ada di sisimu tetaplah menjadi kelegaan bagimu. Bukan malah kamu suka kalau dia gak ada atau celaka sekalian. Kamu yakin selama kalian bersama, semuanya akan tetap terkendali.
5. Kamu gak bisa membayangkan dirimu atau dirinya berpasangan dengan orang lain
Hayo, suka membayangkan sosok lain menggantikan tempatnya dalam hidupmu atau gak nih? Jika kamu suka membayangkan seandainya saja pasanganmu bukan dia, tentu kamu akan ragu-ragu untuk melanjutkan hubungan kalian ke tahap yang lebih serius.
Bahkan sekalipun dia sudah memintamu untuk menikah dengannya. Hatimu belum mantap dan diam-diam masih memikirkan alternatif lain sebagai pasangan sehidup sematimu. Sebaliknya kalau kamu yakin dialah yang terbaik untukmu, skenario yang terbayangkan olehmu hanyalah kebersamaan kalian untuk selamanya.
Untuk memantapkan hati soal pasangan sehidup semati kadang memang gak mudah. Ada yang bisa terjadi begitu saja, ada pula yang harus melewati berbagai ujian berat dan keraguan sebelum yakin kalian memang berjodoh.
Apa pun itu, jangan lupa untuk meminta petunjuk dari Tuhan ya! Biar kamu gak salah pilih. Semoga kalian langgeng dan bahagia selalu!
Baca Juga: 5 Tips Jaga Jarak dengan Teman Lawan Jenis saat Sudah Pacaran
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.