Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Membicarakan Keluarga Pasangan Tanpa Bikin Tersinggung

ilustrasi pasangan (pexels.com/Phạm Chung)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Phạm Chung)

Bukan rahasia lagi bahwa terkadang ada ketidakcocokan antara seseorang dengan keluarga pasangannya. Apakah kamu juga merasakannya? Walaupun tidak meliputi segala hal, perbedaan cara pandangmu dengan keluarga pasangan tetap terasa mengganggu. 

Wajar pula jika kamu ingin membicarakan sikap keluarga pasangan tersebut. Selain untuk melegakan hati, juga menyangkut keputusan yang perlu kalian buat. Agar pembicaraan ini tak terasa menyudutkan keluarga pasangan dan bikin dia tersinggung, perhatikan dulu lima tipsnya.

1. Awali dengan, "Mungkin niatnya baik, tapi ..."

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)

Misalnya, ketika mertuamu ingin kalian memasukkan anak ke sekolah yang dikenal paling bagus. Kamu dapat menyampaikan keberatanmu pada pasangan dengan kalimat, "Mungkin maksudnya baik, tapi biayanya berlipat-lipat dari sekolah yang lain."

Awalan tersebut menunjukkan bahwa kamu mengerti serta menghargai niatan di balik keinginan orangtuanya. Hanya saja, dari segi biaya tidak memungkinkan untuk kondisi ekonomi kalian. Cara penyampaian begini bikin pasanganmu lebih mudah mengerti dan akan cenderung setuju denganmu.

2. Jangan selalu membandingkan mereka dengan keluargamu

ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Mendengar keluarganya dikritik saja mungkin sudah membuat pasanganmu gak nyaman. Apalagi kalau ujung-ujungnya kamu membandingkan mereka dengan keluargamu. Kesannya, kamu menjelek-jelekkan keluarga pasangan serta membanggakan keluarga sendiri.

Terlepas dari kekurangan dalam keluarganya atau kekeliruan yang mereka lakukan padamu, pasangan pasti kesal. Dia berharap kamu mampu menganggap keluarganya seperti keluargamu sendiri. Sementara itu, setiap perbandingan yang kamu lakukan justru membentangkan jarak antara dirimu dengan keluarganya.

3. Sampaikan hasil introspeksimu juga

ilustrasi pasangan (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)
ilustrasi pasangan (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Kamu dapat berkata, "Mungkin kemarin aku juga salah. Aku terlalu cepat kesal mendengar perkataan adikmu yang mungkin saja tidak bermaksud buruk." Jangan khawatir pasanganmu bakal seketika menyalahkanmu dan membela adiknya.

Dengan kemampuanmu berintrospeksi serta adanya rasa cinta dalam dirinya untukmu, besar kemungkinan ia akan menenangkanmu. Seperti berkata, "Adikku memang kadang sulit mengontrol ucapannya." 

4. Harus lebih hati-hati bila terkait anggota keluarga yang paling disayanginya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Ron Lach)

Apa yang kamu rasakan terkait keluarganya memang sebaiknya disampaikan pada pasangan. Jangan sampai dia gak tahu unek-unekmu selama berinteraksi dengan keluarganya. Namun, bila menyangkut orang yang paling disayanginya dalam keluarga, tata dulu perkataanmu.

Misalnya, pasanganmu dibesarkan oleh ibunya seorang diri. Satu sisi, pasanganmu tentu sangat menyayangi ibunya. Di sisi lain, ibunya sering menjadi terlalu protektif padanya dan agak mencurigaimu. 

Daripada kamu langsung mengkritik sikap ibunya, lebih baik kamu meminta pasangan membantu meyakinkan ibunya bahwa dirimu berkepribadian baik dan amat mencintainya. Bila dia bertanya ada apa, katakan saja, "Ibumu sepertinya belum terlalu percaya aku bisa menjagamu."

5. Jangan dilakukan di depan orang banyak

ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kalau kamu membahas hal-hal negatif dari keluarganya di depan orang banyak, sudah pasti pasanganmu malu dan tersinggung. Pembicaraan seperti ini seharusnya di antara kalian saja. Bahkan anak-anak pun sebaiknya tak mendengar.

Tujuannya, agar apa yang kamu katakan perihal keluarga pasangan tidak memengaruhi pandangan anak-anak. Jangan sampai anak-anak menjadi benci pada kakek atau neneknya lantaran mendengarmu berkata bahwa mereka sudah bersikap kurang baik padamu.

Walaupun kamu tidak ingin pasangan tersinggung, tidak tepat pula apabila dirimu cuma membicarakan kebaikan-kebaikan keluarganya. Hal-hal yang kamu rasa gak cocok dengan mereka pun perlu disampaikan agar kalian saling terbuka.

 

Dengan pasangan tahu apa-apa yang bikin kamu kurang nyaman dengan keluarganya, dia dapat menghindarkanmu dari situasi tersebut. Misalnya, pasangan tahu kamu gak suka dengan kalimat pedas yang kerap dilontarkan orangtuanya. Bila kalian berkunjung ke rumah mereka, pasangan jadi gak berlama-lama biar kamu tidak tertekan.

Akan tetapi dalam menyampaikan pandanganmu tentang keluarganya, tetap lakukan dengan bijaksana supaya pasangan tak tersinggung. Bagaimanapun, keluarganya punya banyak jasa dalam hidup pasanganmu. Kamu harus tetap menghargai hal tersebut, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tips Menggabungkan Interior Vintage dan Modern dengan Harmonis

11 Sep 2025, 23:12 WIBLife