Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Hukum Taurat Kristen dan Artinya, Perintah Allah

ilustrasi membaca alkitab (pexels.com/nappy)
ilustrasi membaca alkitab (pexels.com/nappy)

Sepuluh hukum taurat ini disebut juga dengan sepuluh perintah Allah, sepuluh firman Allah, atau dasa titah. Kesepuluh perintah ini merupakan pesan yang ditulis Yesus untuk bangsa Israel melalui perantaraan Musa di Gunung Sinai.

Ada dua bagian, perintah pertama hingga keempat berbicara tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Perintah kelima sampai sepuluh berbicara tentang hubungan manusia dengan sesama.

Di dalam alkitab, kesepuluh hukum ini tertuang dalam Keluaran 20:2-17 dan Ulangan 5:6-21. Kita juga perlu mempelajarinya agar perilaku kita tidak menyimpang. Berikut 10 hukum taurat beserta artinya.

1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku

ilustrasi salib (pexels.com/pixabay)
ilustrasi salib (pexels.com/pixabay)

"Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu." - Kolose 1:18

Tulisan "allah" di sini menggunakan huruf kecil, artinya allah yang palsu. Dalam konteks saat ini, kita tidak boleh memuja atau menyembah "allah" lain. Termasuk menjadikan pekerjaan, uang, hubungan, kesenangan, dan hal lain, yang melebihi kesukaan kita terhadap Tuhan.

Termasuk percaya pada kuasa lain atau mengandalkan kekuatan lain, selain kuasa-Nya. Seperti Kolose 1:18, hendaklah kita meletakkan Tuhan yang paling utama dan terutama dalam hidup ini.

2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi

ilustrasi patung Yesus (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi patung Yesus (pexels.com/cottonbro)

Hukum kedua ini merupakan larangan untuk menyembah berhala, patung, atau suatu objek tertentu. Perintah ini ada karena waktu itu Bangsa Israel suka membuat patung ilah-ilah dan sujud menyembahnya. Hal inilah yang tidak disukai Tuhan dan dianggap sebagai bentuk kekejian.

"Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." - Yohanes 4:24

Tuhan adalah Allah pencemburu. Ia tak ingin diduakan oleh hal lain, apa pun itu.

3. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan

Ibadah Perayaan Natal di PPU terapkan protokol kesehatan (IDN Times/Ervan Masbanjar)
Ibadah Perayaan Natal di PPU terapkan protokol kesehatan (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Hukum ketiga ini mengingatkan kita untuk menghormati nama-Nya dan menjaga kekudusan-Nya. Dalam hal ini, Tuhan tidak berkenaan apabila nama-Nya disebut untuk mendukung perbuatan atau pemikiran kita yang menyimpang dari kehendak-Nya.

Sebagai umat Kristen, hati-hati dalam penyebutan nama Tuhan. Sebutlah nama Tuhan dalam doa, bukan sebagai hal yang menguntungkan atau mendukung kepentinganmu sendiri.

4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat

Kegiatan ibadah perayaan Natal di gereja GBI Penajam diikuti oleh seluruh jamaat gereja dengan tenang dan lancar (IDN Times/ Ervan Masbanjar)
Kegiatan ibadah perayaan Natal di gereja GBI Penajam diikuti oleh seluruh jamaat gereja dengan tenang dan lancar (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

"TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN yang harus kamu maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, waktu perayaan yang Kutetapkan, adalah yang berikut. Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan;  itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu." - Imamat 23:1-3

Apa yang dimaksud dengan hari Sabat? Pada prinsip penciptaan, hari Sabat merupakan hari ketujuh setelah enam hari Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya. Di hari itulah waktu bagi Tuhan beristirahat.

Bagi kita, waktu ini bukan sekadar beristirahat dari aktivitas, melainkan waktu untuk beribadah pada Tuhan. Tepatnya, hari Sabat merupakan waktu yang kita sediakan khusus untuk Tuhan.

5. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu

ilustrasi keluarga (pexels.com/RODNAE Production)
ilustrasi keluarga (pexels.com/RODNAE Production)

Dalam beberapa kisah, orang yang membunuh orang tua atau merutuki orang tua itu dihukum mati (Keluaran 21:17; Imamat 20:9). Hukum ini sejalan dengan apa yang dilakukan Bangsa Israel, mereka sangat menghormati orang yang lebih tua.

Kita pun juga diajarkan untuk menghormati dan menaati orang tua. Orang tua merupakan utusan Tuhan untuk memelihara kita di dunia ini. Maka dari itu, menghormati dan menaati mereka merupakan bagian dari penyembahan terhadap Tuhan.

6. Jangan membunuh

Ilustrasi kriminal (IDN Times/ Mardya Shakti)
Ilustrasi kriminal (IDN Times/ Mardya Shakti)

Manusia merupakan ciptaan Allah yang paling mulia. Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Itulah sebabnya, kita tidak boleh merencanakan apa yang jahat bagi orang lain karena Tuhan sendiri tidak pernah merencanakan kecelakaan dalam hidup kita.

Sebagai umat Kristiani, hendaknya kita saling menghormati, menghargai, dan mengasihi sesama. Segala bentuk rencana perbuatan jahat bukan merupakan hal yang baik.

7. Jangan berzinah

Ilustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

"Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya." - Matius 5:27-28

Hukum ini menjelaskan larangan untuk berbuat hubungan seksual dengan siapa pun yang bukan pasangannya. Bukan sekadar itu saja, seseorang yang mengingini orang lain yang bukan pasangannya juga termasuk perbuatan zinah secara pikiran dan hati.

Di sisi lain, hukum ini juga mengajarkan kita untuk menjaga kekudusan dan menjauhi hal-hal yang dibenci Tuhan. Pada dasarnya, tubuh kita adalah bait Allah yang harus dijaga sebaik mungkin.

8. Jangan mencuri

ilustrasi kriminalitas (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi kriminalitas (IDN Times/Mardya Shakti)

Hukum ini mengajarkan manusia untuk menghormati apa yang menjadi miliki sendiri dan orang lain. Hargailah apa yang menjadi miliki orang lain. Jangan mengingini apa yang orang lain miliki, apalagi mengambilnya.

Lebih baik kita bersyukur dengan apa yang ada. Tuhan akan selalu mencukupkan hidup umat-Nya, sehingga kita pun juga harus bersyukur dan tidak membandingkan diri dengan orang lain.

9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu

ilustrasi pria suka berbohong (Pexels.com/Dima Valkov)
ilustrasi pria suka berbohong (Pexels.com/Dima Valkov)

"Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong; janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar. Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum." - Keluaran 23:1-2

Jujur dan tidak berkata fitnah merupakan perilaku yang wajib kita lakukan. Dalam Keluaran 23, Tuhan menghendaki Bangsa Israel untuk tidak membenarkan orang yang salah atau menyalahkan orang yang benar.

Ingatlah untuk selalu berkata jujur dan memperjuangkan kebenaran. Seperti pepatah mengatakan "Mulutmu adalah harimaumu", maka waspadalah terhadap setiap perkataan yang keluar dari mulutmu. Jangan sampai apa yang kamu katakan itu merugikan diri sendiri maupun orang lain.

10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu

Ilustrasi Selingkuh (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Selingkuh (IDN Times/Mardya Shakti)

Hukum terakhir ini mengajarkanmu untuk puas dengan apa yang kita miliki. Larangan ini juga menegaskan bahwa kita harus bisa menguasai dan mengendalikan diri sendiri, termasuk hawa nafsu terhadap berbagai hal.

Dunia yang serba dinamis dan banyak perubahan, pasti membuatmu cepat berubah keinginan dan seringkali merasa kurang. Konteks keinginan di sini juga merujuk pada kerakusan, ketamakan, dan keegoisan. Untuk itu, kita harus mampu mengendalikan diri dan tidak menjadi egois.

Itulah 10 hukum taurat atau perintah Allah yang patut ditaati. Namun, pahamilah bahwa kita juga perlu kasih untuk menaati perintah ini. Bukan karena kewajiban, tetapi memang karena kita mengasihi-Nya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adyaning Raras Anggita Kumara
Febriyanti Revitasari
3+
Adyaning Raras Anggita Kumara
EditorAdyaning Raras Anggita Kumara
Follow Us