Hubungan asmara gak selalu memberikan dampak positif, ada juga yang berakhir dengan keadaan yang buruk. Dimana hubungan toksik akan menyebabkan kedua pasangan merasa tak didengarkan, tak dihargai dan tak dimengerti.
Hubungan toksik sering kali bisa menyerap energi karena tingginya sikap abusif. Dikarenakan akan selalu ada pengabaian, manipulasi emosi dan juga perasaan yang tersakiti. Lalu bagaimana caranya memperbaiki hubungan toksik? Simak lima caranya berikut ini!
Hindari bersikap memaklumi, karena hubungan yang toksik itu sangat berbahaya. Baik untuk individu maupun pasangan. Sikap ini memicu perasaan marah, frustrasi hingga menjadi benci dengan pasangan.
Tak sampai di situ saja, hubungan toksik juga ada yang berakhir dengan perilaku abusif secara fisik. Dampaknya tentu tak boleh diremehkan, apalagi jika sudah berlangsung cukup lama, maka akan semakin sulit untuk keluar darinya. Jadi penting untuk mengenali hubungan tersebut.
Gak mudah bersikap tegas karena memang itu membutuhkan keterampilan komunikasi yang hebat. Namun efek positifnya adalah kamu bisa mengelola hubungan yang bermasalah menjadi lebih sehat dan positif.
Kamu harus bisa memiliki batasan dan tegas ketika pasangan sudah mulai melewati batasan tersebut. Hentikan kompromi ketika pasangan sudah tak bisa menghargai batasanmu. Jangan melarikan diri, cukup jaga jarak dan ketika siap, maka hadapi untuk menghindari masalah lebih panjang.
Hubungan toksik pasti dipenuhi dengan manipulasi secara emosional maupun permainan pikiran. Bisa jadi itu dilakukan oleh pasanganmu atau malah dirimu sendiri. Intinya hal ini akan merusak hubungan karena akan selalu ada yang menjadi korban.
Jadi, baik pelaku maupun korban manipulasi ini harus bisa menolak untuk melakukan atau menerimanya. Jangan mudah masuk dalam perangkap manipulasi, bicarakan semua secara jelas dan dengan penuh kesadaran.
Perbanyak syukur bukan berarti kamu harus menerima semua perilaku toksik di dalam hubungan. Kerap kali seseorang menerima dengan pasrah apa yang dibawa pasangan dalam kehidupan, padalah kamu harus melihat nilai dan urgensi dari apa yang ia bawa padamu.
Memang tidak semua hubungan toksik bisa disembukan, tetapi sebenarnya bisa diusahakan. Perbanyak cinta dan penerimaan diri, sehingga kamu bisa menyadari betapa berharganya dirimu. Sadari apa yang kamu suka dan tidak. Rasa syukur juga bisa mengalihkan perhatian dari hal negatif menjadi positif.
Penting untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan kamu bisa mengatasi situasi yang sedang kamu hadapi. Ada banyak sumber daya yang bisa kamu pertimbangkan untuk membantumu dan pasangan, misalnya melakukan konseling.
Selain itu, kamu juga bisa meminta bantuan dari keluarga atau teman dekat. Tidak perlu merasa harus berjuang sendirian. Kenali apa yang memang layak kamu perjuangkan, karena itu adalah hak setiap orang. Namun sayangnya kebanyakan orang tak tahu apa yang harus dilakukannya.
Bisakah hubungan toksik diperbaiki? Jawabannya adalah bisa, selama ada upaya maksimal yang terfokus untuk menghapuskan toksisitas di dalam hubungan tersebut. Jadi, jangan patah semangat untuk memperbaiki hubungan toksik yang kamu alami, ya!