Mengapa Jomblo Justru Jadi Pemberi Nasihat Hubungan yang Baik?

- Teman jomblo memberikan nasihat objektif dan tidak memihak dalam hubungan romantis
- Mereka memiliki kemampuan observasi yang lebih baik dan bisa melihat masalah dengan tenang
- Teman jomblo fokus pada kesejahteraan dan perkembangan diri saat memberikan nasihat hubungan
Hubungan romantis kerap kali terhadang masalah, sehingga kadang seseorang membutuhkan nasihat hubungan romantis yang sedang ia jalani. Anehnya, beberapa studi justru membuktikan bahwa saran yang baik justru datang dari mereka yang berstatus lajang, alias jomblo.
Saran dari teman jomblo datang dengan tulus dan gak memihak. Yuk, kita simak alasan jomblo bisa jadi penasihat hubungan yang baik berdasarkan studi ilmiah serta pendapat psikolog. Keep scrolling!
1. Mereka memiliki ketrampilan pengamatan yang lebih objektif

Banyak alasan di balik keputusan seseorang menjadi jomblo, terutama karena menjalani kehidupan sendirian memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya adalah mereka selalu objektif ketika melihat masalah yang berkaitan dengan hubungan romantis.
Dilansir Forbes, sebuah penelitian di Journal of Humanistic Psychology, menunjukkan bahwa pengalaman menyendiri menumbuhkan pemahaman yang unik dan kemampuan untuk mengamati orang serta interaksi mereka dengan saksama. Kemampuan mengamati secara objektif justru lebih baik dimiliki oleh mereka yang jomblo.
Seseorang yang memiliki pasangan mungkin lebih mengutamakan emosi daripada akal. Akibatnya, individu ini cenderung mengambil keputusan yang kurang rasional. Sedangkan, si jomblo dengan kemampuan observasinya bisa membebaskan sisi emosional dari masalah yang sebenarnya.
Mark Travers, seorang psikolog yang menulis untuk majalah Forbes, mengungkapkan, "Teman lajang memberikan perspektif eksternal yang berharga, bebas dari keterikatan emosional yang mungkin mengaburkan penilaian seseorang dalam hubungan romantis".
2. Mereka tidak sedang jatuh cinta

Sisi objektif teman jomblo juga hadir karena mereka tidak sedang jatuh cinta. Sebuah studi dalam Journal of Social and Personal Relationships menunjukkan, bahwa seseorang dengan pasangan cenderung memberikan solusi bias terhadap permasalahan hubungan romantis orang lain.
Mereka akan melihat hubungan yang sedang dijalani dan cenderung bersikap menghindari konflik. Di sisi lain, teman yang jomblo tidak memiliki beban mental ini. Mereka dapat melihat permasalahan dengan lebih tenang kemudian memberikan solusi yang terbaik bagi teman mereka.
Mark Travers mengungkapkan, "Orang yang sedang menjalin hubungan mungkin memberikan nasihat yang sejalan dengan pilihan mereka. Mereka juga mungkin membenarkan tindakan mereka, sementara orang yang masih sendiri cenderung tidak melakukannya".
3. Mereka dapat mendeteksi masalah hubungan serius, seperti tanda-tanda red flag

Psikolog dan profesor psikologi di Loyola University Maryland, Theresa E. DiDonato, Ph.D., mengungkapkan dalam Psychology Today, bahwa salah satu keunggulan menjadi jomblo adalah bisa berfokus pada kesejahteraan diri sendiri. Maka ketika memberikan nasihat hubungan kepada temannya, ia juga akan fokus pada kesejahteraan orang tersebut.
Hal ini penting ketika seseorang berkonsultasi tentang hubungan tidak sehat yang ia jalani, apalagi jika ada tanda-tanda yellow flag atau bahkan red flag. Teman yang jomblo akan memberikan solusi yang paling realistis untuk segera mengakhiri hubungan, ketika pihak yang menjalani mungkin kesulitan menelaah permasalahannya.
4. Mereka memberikan saran yang membangun

Menurut penelitian yang sama, kelebihan lain dari menjadi jomblo adalah cenderung lebih fokus memikirkan perkembangan diri. Ketika membicarakan konflik hubungan romantis dengan si jomblo, ia akan bisa melihat sisi pengembangan diri dari masing-masing pelaku hubungan.
Perspektif ini kadang terlupakan oleh seseorang yang secara emosional sedang terikat dalam suatu hubungan romantis. Teman yang jomblo mungkin lebih bisa memahami pihak yang sedang ingin fokus bertumbuh dan itu berarti hal yang baik.
Berkonsultasi soal hubungan romantis dengan teman yang jomblo nyatanya memberikan lebih banyak manfaat. Mereka bisa melihat konflik dengan lebih rasional sekaligus memberikan saran yang membangun sebagai pribadi.