Pernah Jadi Orang Ketiga, 6 Hal Ini Bakal Bantu Memaafkan Dirimu

"Kasih maaf bila aku jatuh cinta,
Maaf bila saja ku suka saat kau ada yang punya...
Barangkali sudah tak asing bagimu, sepenggal lirik dari Hivi! berjudul Orang Ketiga. Kadang, tidak ada yang tahu mengapa kamu dapat menjatuhkan hati pada seseorang, sekalipun dia sudah memiliki pasangan. Hatimu mengatakan iya, namun kerap kali logika dan sisi moralitas dalam dirimu menolak.
Kamu juga pernah mengalami hal ini? Menyukai seseorang, lalu harus berujar maaf dalam rangka menunjukkan penyesalan. Tentu saja, tidak mudah memaafkan dirimu dan melawan perasaan yang ada di hatimu.
Namun, percayalah jika rasa sesal itu akan terbebaskan. Entah sekarang atau beberapa waktu lagi, enam hal ini bakal bantu memaafkan dirimu.
1. Cinta memang tak dapat dipaksa. Namun, kamu selalu punya kendali penuh untuk terbebas dari belenggu masa lalu

Meski kamu masih ada rasa dengannya, selamat karena kamu sudah berani meninggalkannya! Kamu tahu tidak ada hubungan ideal yang didapat dari merusak hubungan orang.
Bagaimana mungkin dia tulus menyukaimu jika saat itu masih menjalin hubungan dengan seseorang? Kamu sebagai pihak ketiga selalu punya kendali penuh terhadap dirimu. Jangan mudah bergantung pada orang yang tidak bisa membina hubungannya!
2. Sekalipun berat, sebuah keputusan yang tepat jika kamu memilih pergi saat terus-terusan digantung tiada henti

Jika dia betul-betul serius denganmu, dia bakal memutuskan hubungan dengan pasangannya dan memilihmu. Bukan lagi menggantungmu dengan segala janjinya. Kalau masih bersikeras mempertahankan orang seperti dia, itu bukanlah jaminan dia tidak akan melakukan hal yang sama.
Kamu tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti. Tabiat seperti itu, rentan membuatnya mudah meninggalkanmu. Sebelum itu terjadi, segera keluar dari toxic relationship ini!
3. Akan ada banyak orang yang mendukung keputusanmu untuk berhenti dari hubungan yang semu ini

Barangkali, kamu sudah terbiasa dengan berbagai omongan miring karena dituding sebagai perusak hubungan. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk membebaskan perasaan bersalah itu.
Jangan membuat dalih bahwa kamu juga berhak bahagia, saat harus melihat pasangannya terluka. Bukankah kamu manusia biasa, yang juga bisa membayangkan bagaimana rasanya dikhianati oleh pasangan?
4. Kamu pantas mendapatkan orang yang lebih tepat. Tapi, bukan dia yang hanya menjadikanmu pelampiasan sesaat

Kamu bukan lagi ban serep yang selalu ditaruh di belakang. Lantas, hanya digunakan saat dia butuh. Kamu berhak mendapatkan orang yang lebih baik darinya. Jika dia tidak jujur terhadap pasangannya, tidak menutup kemungkinan ada banyak hal yang dia sembunyikan darimu.
Berjuang tak sebercanda merebut hubungan orang. Ingat! Karma tidak akan lari ke mana. Jadi, adalah keputusan yang benar jika saat ini kamu sudah tidak berhubungan dengannya lagi.
5. Buktikan kalau kamu juga bisa hidup mandiri tanpanya

Tidak ada yang menyenangkan dengan perpisahan. Namun, menghentikan hubungan tidak sehat ini adalah pengecualian. Setelah berpisah nanti, bakal ada banyak hal yang bisa kamu lakukan. Kamu jadi lebih mandiri dan tidak lagi bergantung dengannya.
6. Maafkanlah dia! Dengan begitu, kamu akan lebih mudah memaafkan dirimu

Sulit menampik bahwa ada kebahagiaan tersendiri saat menghabiskan waktu bersamanya. Segala kenangan itu, barangkali masih berjejer rapi dalam memori. Itulah alasan yang melatarbelakangi jika perpisahan bukanlah hal yang mudah.
Namun, waktu terus berjalan. Kamu pelan-pelan menjemput kebahagiaan yang lain. Begitu pun dengan dirinya. Jangan menghukum dirimu terlalu dalam karena penyesalan telah menjatuhkan hati ke orang yang salah. Kamu berhak menikmati hidupmu saat ini, meski tanpa dengannya lagi.