Tak hanya putus cinta saja yang menyakitkan, putus hubungan dengan sahabat juga sangat menyakitkan. Namun, ada saatnya kamu harus memutuskan hubungan dengan teman baikmu. Apalagi jika berteman dengannya membuat mentalmu runtuh, meski dia sosok yang menyenangkan.
Jika kamu berpikir untuk memutuskan hubungan dengan temanmu, namun belum sepenuhnya yakin, tanyakan lima pertanyaan ini pada dirimu dan temukan jawabannya.
Tak ada masalah jika yang ia tambahkan adalah energi yang positif. Namun jika kebalikannya, kenapa kamu masih bertahan? Banyak orang yang tidak berani memutuskan hubungan dengan teman meski ia tahu teman tersebut membawa energi negatif pada hidupnya.
Hal ini karena setiap manusia memiliki rasa takut akan terisolasi dan kesepian. Namun, jika ia jelas-jelas membawa energi negatif, pilihan yang terbaik adalah kamu harus memutuskan hubungan pertemanan ini. Carilah teman baru yang dapat memenuhi hidupmu dengan energi positif.
Pernah gak, sih, kamu mengalami kejadian temanmu lupa mengerjakan tugas, lalu ia memintamu untuk tak mengumpulkan tugas juga? Atau saat kamu sudah mati-matian mengerjakan skripsimu dan dia hanya bersantai. Namun, di akhir dia malah minta ditunggu agar bisa lulus bersama?
Yah, seperti itulah contoh teman yang hanya menghambat langkahmu. Jangan biarkan seorang pun menahanmu untuk menjadi sosok terbaik dari dirimu. Lepaskan saja teman yang seperti itu.
Seorang teman yang baik tak akan pernah merendahkanmu di hadapan orang lain. Jika ada hal yang salah dengan dirimu, dia akan membicarakannya langsung hanya berdua denganmu. Ciri teman yang tidak baik adalah mereka yang mengumbar aib atau kelemahanmu dengan orang lain dengan alasan untuk meminta pendapat mereka.
Hindari teman yang sering menggunakan kelemahan atau kekuranganmu untuk membuat lelucon tanpa memikirkan perasaanmu. Yakin lanjut berteman dengannya?
Menciptakan hubungan saling memberi dan menerima dapat membuat langgeng sebuah hubungan, baik percintaan maupun pertemanan. Jika kamu selalu ada untuknya, mendengarkan setiap keluh kesah, dan memberikan saran, ia juga perlu bersikap seperti itu padamu.
Namun, jika ia malah menghilang saat kamu membutuhkan, apakah ini yang disebut sebagai persahabatan? Cara terbaiknya adalah kamu protes padanya, lalu lihat respons yang ia berikan. Jika ia berusaha berubah, hubungan pertemanan kalian dapat berlanjut. Namun, jika ia malah ngomel atau marah, lebih baik sudahi saja.
Semua orang bisa berdiri di samping kita saat kita senang. Namun, hanya sahabat sejati yang tetap berdiri di samping kita saat masa-masa sulit terjadi. Lalu, bagaimana dengan temanmu itu? Apakah ia menghilang dengan 1001 alasan saat kamu dalam masa sulit? Atau menemani, meskipun ia tak tahu apa yang harus dilakukannya?
Pasti tahu, 'kan, teman seperti apa dirinya dan apa yang harus kamu lakukan selanjutnya? Yuk, lebih cermat!