Pertimbangkan 5 Hal Ini sebelum Mengumbar Masalah Pribadimu ke Teman

Pertama-tama kamu harus yakin kalau teman yang bakal kamu ajak ngobrol ini bisa dipercaya. Kamu bisa menilainya dari cerita teman-teman lain yang pernah curhat ke dia. Di samping itu, kamu juga bisa melihat sendiri dari sikap dan pembawaannya selama ini.

Apakah dia termasuk orang yang bisa menjaga rahasia atau malah sebaliknya. Mulutnya ember dan sering dijuluki si biang gosip. Nah, kalau terbukti aman baru, deh kamu coba ajak dia sharing tentang masalahmu. 

Kamu juga perlu menimbang, apakah masalah yang akan kamu bahas ini patut dibeberkan ke orang lain atau tidak. Sebab sebutuh-butuhnya kamu buat curhat, tetap harus menjaga aib diri sendiri, ya. Masa iya, jika persoalannya menyangkut nama baik keluarga kamu bakal tetap memaksa menceritakannya ke orang lain?

Belum tentu, lho temanmu ini akan bersikap netral. Bisa jadi setelah mendengarnya, dia jadi memandang keluargamu dengan sebelah mata alias ilfeel. Kan, parah! 

Kalau memang kamu lagi pengin banget curhat biar sesak di dada ini sedikit lega, gak ada salahnya memilah dulu mana yang harus dikatakan dan mana yang gak perlu dibeberkan. Ini penting, karena menyangkut masalah pribadimu dan mungkin melibatkan aib orang lain.

Saring ceritamu tanpa mengubah faktanya sedikit pun. Memang agak sulit, tapi lebih baik ketimbang ambil risiko, akan banyak orang yang tahu sementara yang bersangkutan gak rela masalahnya diumbar-umbar begitu. 

Pastikan dulu niatmu curhat untuk apa. Jangan sampai, nih kamu menyerahkan seluruh solusi masalahmu kepada teman curhatmu ini. Dimana setiap apa yang dia sampaikan nanti, entah nasihat atau masukan bakal diterima mentah-mentah. Dengan kata lain, kamu menuruti segala saran darinya, tanpa memikirkan terlebih dahulu dampak yang ditimbulkan nantinya.

Makanya, kamu harus punya pendirian yang teguh biar gak mudah terpengaruh. Coba pikir, temanmu itu cuma kasih saran. Kalau nantinya malah makin memperburuk keadaan, belum tentu dia mau repot-repot membantu lagi, lho. 

Sebelum lari ke teman, sebaiknya kamu pertimbangkan untuk terbuka pada keluarga terlebih dahulu. Ceritakan masalahmu pada mereka. Niscaya kekhawatiran di atas gak berlaku pada keluargamu ini. Masa iya, seorang ayah atau ibu tega menjadikan masalah putrinya bahan gosip di kantor?

Di samping itu, sebagai orangtua tentu mereka bisa lebih bijak memandang suatu masalah. Kamu juga bakal mendapatkan solusi tepat untuk mengatasinya. Daripada salah pilih teman curhat, mending berkeluh kesah ke orangtua sendiri, kan? 

Meskipun kelihatannya curhat, tuh cuma sekedar sesi cerita saja, tapi dampaknya bisa gawat kalau kamu salah memilih teman, lho. Selain masalahmu bakal "bocor" ke mana-mana, kamu juga gak akan mendapatkan jalan keluar yang diinginkan. Makanya, setelah mempertimbangakan kelima hal di atas, semoga nantinya gak akan ada istilah menyesal akibat salah pilih teman curhat lagi, ya.