Stop Berekspektasi di 5 Hal Ini jika Tak Ingin Kecewa dalam Hubungan

Menyatukan dua kepala berbeda pastilah tidak mudah. Akan selalu ada friksi-friksi dalam hubungan akibat berbeda pandangan, yang kemudian menimbulkan pertengkaran.

Tak usah berharap yang muluk-muluk bahwa hubungan percintaanmu nanti sama sekali tak diisi dengan konflik. Justru pertengkaran sesekali bisa berdampak positif. Karena kamu dan dia jadi lebih mengenal satu sama lain, dan bisa melatih kalian berdua untuk bisa berkompromi.

Jika di film drama kamu melihat karakter prianya tampan, romantis, pintar, berbadan sempurna, atau tokoh wanitanya memiliki kecantikan yang bisa bikin orang terpana, mampu tampil percaya diri, dan sebagainya, jangan bawa karakter tersebut ke dalam dunia nyata.

Berkhayal pasanganmu akan bersikap layaknya tokoh utama dalam drama, akan melahirkan rasa kecewa saat menerima kenyataan bahwa pasangan yang kamu pilih bukanlah sosok yang sempurna dalam bayangan.

Saat menjalin cinta, saking terasa indahnya, kamu merasa bahwa dunia hanya milik kalian berdua. Padahal jika itu sampai tahapan serius, akan melibatkan pula dua keluarga yang berbeda.

Meski kalian yang menjalaninya sendiri, tapi bukan berarti menutup diri dari masukan-masukan orang lain, terutama keluarga masing-masing. Cobalah bersikap bijak dalam mengakomodasi berbagai pendapat sehingga bisa dicari jalan keluar yang bikin semua pihak merasa enak.

Gak mau kan, akhirnya kamu mendapat pasangan tapi ujung-ujungnya malah dijauhi keluarga besar?

Salah besar kalau menganggap jika telah jadian atau menikah, maka hubunganmu akan aman-aman saja. Ingat lho, cinta itu ibarat tanaman. Perlu dirawat supaya tetap tumbuh subur tak dimakan usia.

Meski sudah menikah, tetap harus mengusahakan supaya hubungan kalian tetap kuat sehingga rumah tangga bisa terbentengi dari berbagai cobaan oleh pihak ketiga.

Hubungan yang sehat dan bisa bertahan lama, perlu adanya keseimbangan. Hanya salah satu saja yang selalu berkorban, selalu mengalah demi memuaskan egomu semata, maka tinggal tunggu waktu saja dia merasa lelah dan memutuskan hengkang dari hubungan yang timpang.

Jadi hindari ya, sifat mementingkan diri sendiri dalam hubungan. Bisa bikin si dia tidak betah. Akhirnya kamu sendiri yang terluka saat dia memutuskan pergi padahal dia termasuk pasangan idaman yang langka dicari.

Penjabaran di atas semoga bisa jadi penambah bekalmu dalam menjalin hubungan. Supaya kita bisa lebih dewasa dalam bersikap saat menjalin percintaan, sehingga alih-alih kecewa, malah bahagia yang didapat. Tentunya ini yang kamu mau, kan?