5 Tanda Bahwa Kamu Mencintai Orang yang Salah, Coba Cek Pasanganmu!

Kamu mungkin telah berkorban banyak hal untuk pasangan. Akan tetapi, pasangan seakan gak memberikan effort yang sama. Contohnya, kamu mungkin bersedia untuk menjemputnya di siang hari dengan panas terik. Sebaliknya, pasangan gak mau melakukannya, meski hanya mengambilkan air untukmu. Bisa jadi itu adalah hubungan sebelah tangan atau one sided relationship.

Megan Beauchamp, penulis dan editor di Los Angeles, menuliskan hal ini dalam tulisannya di Brides.

"Hubungan satu sisi melibatkan satu orang yang menginvestasikan lebih banyak waktu dan energi ke dalam hubungan daripada pasangan mereka. Padahal, satu orang tidak bisa memikul beban dalam waktu yang lama."

Lama-kelamaan, kamu mungkin akan merasakan lelah secara emosional, bahkan kamu merasa dimanfaatkan belaka. Jika kamu ingin terus lanjut, silakan bicara. Jika gak, tinggalkan.

Pasangan mungkin terlihat mendengarkanmu, namun sebenarnya dia gak benar-benar mendengarkan apa yang kamu katakan. Pasangan mungkin sibuk menceritakan dirinya sendiri. Padahal, komunikasi adalah salah satu kunci hubungan yang sehat. Seperti yang dikatakan oleh seorang psikoterapis sekaligus penulis, Jude Treder-Wolff dalam Bustle

"Komunikasi adalah pelumas dalam roda hubungan, yang merupakan hal dinamis yang lebih besar daripada orang-orang yang terlibat. Kebiasaan komunikasi yang tidak sehat memiliki kemampuan cepat membunuh hubungan apa pun."

Jika kamu merasa pasangan seakan gak peduli atau ingin tahu tentangmu dan ceritamu, mungkin kamu bisa menyampaikannya. Atau mungkin, kamu mencintai seseorang yang salah.

Kepercayaan adalah salah satu aspek penting dalam suatu hubungan. Bila kepercayaan tersebut gak terbentuk, maka hubungan tersebut bisa runyam dan penuh kecurigaan. Hal ini tentu membuat perasaan gak nyaman, seperti kata seorang terapis pernikahan dan keluarga di Berkeley, Lindsey Antin dalam Healthline, bahwa

"Kepercayaan lebih dari sekadar percaya bahwa mereka tidak akan menipu atau berbohong kepadamu. Ini juga berarti kamu merasa aman dan nyaman dengan mereka dan tahu bahwa mereka tidak akan menyakitimu secara fisik atau emosional."

Apabila pasangan terus mencurigaimu tanpa sebab, bahkan jadi posesif, maka kamu mungkin perlu mempertimbangkan kelanjutan hubungan tersebut. Kamu perlu jujur pada diri sendiri untuk melihat hal ini.

Bertemu dengan pasangan itu justru akan memperluas jaringan pertemananmu. Kamu akan menjumpai teman pasanganmu dan juga keluarganya. Akan tetapi, jika hal tersebut justru berbalik, maka kamu perlu mewaspadainya. 

Jika kamu merasa mulai jauh atau gak punya waktu bersama keluarga, atau mulai membatasi lingkup pertemanan, itu bisa jadi tanda bahwa hubunganmu gak sehat. Apalagi jika kamu mendapatkan komplain dari keluarga atau teman soal ini.

"Kebanyakan orang dalam hubungan yang sehat, memprioritaskan menghabiskan waktu bersama, meskipun jumlah waktu yang kamu habiskan bersama dapat bervariasi berdasarkan kebutuhan pribadi, pekerjaan, dan  sebagainya. Tetapi, kamu juga menyadari kebutuhan akan ruang dan waktu pribadi sendiri, seperti bersantai sendirian, mengejar hobi, atau bertemu teman atau keluarga," sebut Lindsey.

Semua orang pasti pernah berselisih paham, sekalipun itu dengan pasangan sendiri. Perselisihan ini bisa terjadi karena perbedaan pendapat atau salah satu melakukan kesalahan. Sejatinya, ketika melakukan kesalahan, kamu akan meminta maaf. Meminta maaf bukanlah tanda kelemahan, namun justru kebesaran hati.

Jika pasanganmu sulit meminta maaf, bahkan selalu menempatkan diri sebagai korban, mungkin kamu perlu mempertimbangkan hal ini, terutama untuk jangka panjang. Menurut pakar hubungan dan konselor spiritual Davida Rappaport dalam Bustle,

"Jika pasangan melakukan atau mengatakan sesuatu yang sangat menyakitimu dan tidak dapat meminta maaf, ini adalah tanda bahwa mereka tidak nyaman mengakui kesalahan."

Itulah 5 tanda jika kamu mencintai orang yang salah. Coba evaluasi hubungan kamu. Sudahkah bersama dengan orang yang tepat?