Selalu mengandalkan pasangan memang tidak salah. Tapi kalau kamu terlalu bergantung pada pasangan, ini juga tidak baik. Itu artinya, kamu ada dalam hubungan kodependen.
Orang yang berada dalam hubungan kodependen, biasanya tidak menyadari tandanya. Hubungan yang terlalu bergantung pada satu orang, membuat hubunganmu tidak sehat. Yuk, kenali tanda kamu berada dalam hubungan kodependen ini!
Kodependensi terjadi saat kamu menjadikan hubungan sebagai satu-satunya sumber identitas. Tanpanya, kamu merasa tersesat.
Dilansir Stylecaster, Michal Naisteter, Matchmaker Profesional di Three Day Rule, mengatakan bahwa tanda hubungan kodependensi yang paling jelas adalah kamu dan pacar terlalu sering membuat rencana bersama hingga membatalkannya dengan pasangan.
Karenanya, kamu harus bisa lengkap sendiri tanpa pasanganmu dan tidak terjebak bersamanya. Jika sekalinya kamu harus mandiri darinya karena satu dan lain hal, maka kamu tidak akan bimbang dan merana.
Saat memutuskan sesuatu, bahkan untuk diri sendiri, kamu perlu membicarakannya dengan pasangan terlebih dulu. Inilah yang dimaksud bergantung pada poin ini.
Dilansir Stylecaster, Vikki Ziegler, Pakar Hubungan dan Pengacara Perceraian, mengatakan bahwa orang yang berada pada hubungan kodependen, sering kali tidak dapat membuat keputusan dan pemikiran sendiri.
Menikmati waktu bersama pasangan adalah hal yang penting. Namun, dilansir Stylecaster, Sarah E. Clark, Terapis Berlisensi dan Pakar Hubungan, mengatakan bahwa tingkat kemandirianmu menjadi berkurang saat berada di hubungan kodependen.
Kalau kamu menghindari pergi ke suatu tempat sendirian atau hanya dengan teman, itu adalah tanda yang harus kamu benahi dalam hubungan. Bagaimana pun, suatu hubungan tetap harus memberikan celah untuk independen.
Ini adalah tanda besar bahwa kamu berada di hubungan kodependen. Ini karena kamu tidak dapat mempercayai pasanganmu saat pergi tanpamu.
Masih menurut Vikki Ziegler, ia mengingatkan bahwa kehidupan pribadi masing-masing orang itu penting. Membebaskan pasanganmu untuk menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga pun, termasuk salah satu di antaranya.
Jauh dari teman dan keluarga bisa terjadi karena pasangan mengisolasimu dari orang terdekat. Dilansir Stylecaster, Sam Nabil, Konselor Berlisensi Profesional, mengatakan bahwa pasangan bisa sengaja mengisolasimu dari orang lain secara agresif, baik fisik maupun emosional.
Selain karena ini, Nabil menjelaskan alasan lain kamu menjadi jauh dari teman dan keluarga, yaitu karena malu. Kamu merasa malu karena berada dalam hubungan kodependen sehingga memilih untuk menjaga jarak.
Kalau kamu menemukan dirimu membuat alasan untuk melindungi perilaku pasangan, terutama yang tidak sehat dan merusak, itu adalah tanda kamu berada di hubungan yang kodependen.
Masih menurut Sam Nabil, ia menyatakan bahwa banyak pasangan dalam hubungan kodependen memaafkan perilaku kekerasan, baik verbal maupun fisik, yang dilakukan pasangannya. Sayangnya, tidak ada jaminan jika perilaku semacam ini tidak terulang lagi.
Itu dia tanda bahwa kamu berada dalam hubungan kodependen. Walaupun kamu senang menghabiskan waktu bersamanya, jangan terlalu bergantung dengan pasanganmu ya! Kamu harus tetap bisa mandiri meski sedang tidak bersamanya.