Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tanda Kamu dan Pasangan Sudah Menjadi Power Couple

ilustrasi pria dan wanita (freepik.com/lookstudio)
ilustrasi pria dan wanita (freepik.com/lookstudio)

Pernah merasa bahwa hubungan kamu dan pasangan terasa kuat, saling mendukung, dan terus berkembang bersama? Bisa jadi kalian sudah termasuk dalam kategori power couple. Istilah ini menggambarkan pasangan yang saling melengkapi, saling mendorong untuk maju, dan tetap kompak dalam berbagai situasi.

Tapi bagaimana cara tahu kalau kalian benar-benar termasuk dalam pasangan hebat ini? Yuk, kenali tanda-tanda bahwa kamu dan pasangan sudah menjadi power couple lewat artikel berikut ini!

1. Saling memberdayakan

ilustrasi pasangan membuat masakan rumahan (freepik.com/freepik)
ilustrasi pasangan membuat masakan rumahan (freepik.com/freepik)

Menurut Dr. Tania Paredes, seorang pekerja sosial klinis berlisensi, dilansir Brides, dukungan dalam hubungan yang sehat bukan sekadar hadir di saat dibutuhkan, tapi juga saling mendorong untuk tumbuh. Kamu dan pasangan saling menyemangati dalam meraih mimpi dan membantu satu sama lain menjadi versi terbaik diri. Kesuksesan pasangan bukan dianggap sebagai saingan, tapi sesuatu yang patut dirayakan bersama.

“Ini penting, karena banyak pasangan memang saling mendukung, tapi tidak semua benar-benar mendorong pasangannya untuk menemukan dan mencapai kesuksesannya sendiri,” jelas Dr. Paredes.

Power couple tidak merasa terancam oleh pencapaian satu sama lain. Justru, keberhasilan pasangan dianggap sebagai kekuatan bersama. Ada perasaan bangga saat melihat pasangan naik level, dan kalian berperan aktif dalam prosesnya, bukan hanya sebagai penonton, tapi sebagai pendukung utama di belakang layar.

2. Tim yang solid

ilustrasi pria dan wanita (freepik.com/lookstudio)
ilustrasi pria dan wanita (freepik.com/lookstudio)

Power couple bukan hanya tentang cinta, tetapi tentang kerja sama yang kuat. Kalian beroperasi sebagai tim, yaitu berbagi peran, saling mengisi kekurangan, dan mengandalkan satu sama lain tanpa rasa sungkan. Ketika salah satu lelah, yang lain siap menopang. Ketika satu punya peluang besar, yang lain ikut merancang cara untuk mencapainya bersama-sama.

Kalian tidak bersaing, tapi bersinergi. Tidak ada yang merasa harus selalu unggul atau dominan. Semua keputusan penting diambil bersama, dan kalian bisa mengesampingkan ego demi kemajuan hubungan. Ketika tim kuat, bukan hanya hubungan yang tumbuh, tapi juga impian pribadi kalian.

3. Kuat secara individu

ilustrasi pria dan wanita sedang jogging (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi pria dan wanita sedang jogging (freepik.com/pressfoto)

Menjadi bagian dari power couple berarti masing-masing individu tetap bisa berdiri sendiri. Kamu punya kehidupan pribadi, hobi, pertemanan, dan identitas yang tidak lenyap hanya karena kamu menjalin hubungan. Ini bukan soal menjauh dari pasangan, tapi soal membangun hubungan yang sehat tanpa ketergantungan berlebihan.

Ketika dua individu yang mandiri bersatu, hubungan menjadi jauh lebih menarik dan tahan lama. Tidak ada rasa terjebak atau bosan, karena masing-masing terus berkembang dan membawa perspektif baru ke dalam hubungan. Kalian bisa bersama karena ingin, bukan karena butuh, dan itu membuat koneksi kalian jauh lebih kuat.

4. Ambisi yang setara

ilustrasi pria dan wanita sedang ngobrol (freepik.com/nensuria)
ilustrasi pria dan wanita sedang ngobrol (freepik.com/nensuria)

Dalam power couple, tidak ada impian yang dianggap lebih besar atau lebih penting. Kamu dan pasangan saling menghormati ambisi masing-masing, tanpa merasa harus mengalah atau menomorduakan diri terus-menerus. Kalian tahu bahwa keseimbangan bukan tentang selalu adil dalam waktu, tapi tentang adil dalam mendukung.

Ada kalanya satu pihak lebih sibuk mengejar karier, sementara yang lain lebih banyak mendukung di belakang layar. Tapi posisi itu tidak permanen, dan tidak mengurangi nilai satu sama lain. Kalian percaya bahwa keberhasilan adalah milik bersama, meskipun jalannya berbeda. Kalian punya kesepakatan tak tertulis: kita berdua harus bisa bersinar.

“Kamu tidak bisa jadi power couple jika salah satu merasa bahwa cita-citanya lebih penting dari yang lain,” jelas Dr. Robert Riordan, seorang pengacara dan psikolog klinis berlisensi, dilansir Brides. “Dalam hubungan ini, tidak ada yang selalu harus mengalah. Justru, pasangan bergerak bersama untuk mendukung kepentingan masing-masing saat ada peluang,” tambahnya.

5. Komunikasi terbuka & jujur

ilustrasi wanita dan pria (unsplash.com/priscilladupreez)
ilustrasi wanita dan pria (unsplash.com/priscilladupreez)

Komunikasi adalah tulang punggung dari hubungan yang kuat. Dalam hubungan, kalian terbiasa bicara soal hal-hal penting secara terbuka, baik soal impian, rencana masa depan, beban emosional, hingga batasan pribadi. Tidak ada kode-kode atau drama yang tidak perlu, karena kalian sama-sama menghargai kejujuran dan kejelasan.

Dr. Paredes menjelaskan, ketika masalah muncul, power couple tidak saling menyudutkan, tapi membicarakannya dengan kepala dingin. Setiap keputusan besar pun diambil lewat diskusi yang adil, bukan paksaan atau manipulasi. Karena itulah, kalian bisa berjalan beriringan tanpa banyak pertengkaran yang melelahkan. Komunikasi bukan sekadar bicara, tapi tentang mendengar dan memahami.

6. Tetap kuat saat masalah datang

ilustrasi mengunjungi taman hiburan (pexels.com/punttim)
ilustrasi mengunjungi taman hiburan (pexels.com/punttim)

Rasa hormat dalam power couple tidak bersifat situasional. Meagan Prost, seorang konselor profesional berlisensi, dilansir Brides, menjelaskan, bahwa power couple tetap menghormati pasangan meskipun sedang tidak bersama, tidak membicarakan hal buruk tentang mereka ke orang lain, tidak membuka aib hanya karena sedang kesal. Kalian menjaga kehormatan pasangan seperti menjaga milik sendiri.

Di depan orang lain, kalian menunjukkan sikap saling mendukung, bukan menjatuhkan. Dan saat berdua, kalian juga tidak menganggap pasangan remeh. Setiap pendapat, keinginan, dan perasaan dihargai. Ini bukan soal siapa benar atau salah, tapi bagaimana menciptakan ruang yang aman untuk jadi diri sendiri.

7. Tidak bergantung sepenuhnya

ilustrasi bersepeda (pexels.com/samsonkatt)
ilustrasi bersepeda (pexels.com/samsonkatt)

Setiap hubungan pasti diuji oleh tantangan. Tapi yang membedakan power couple adalah bagaimana mereka meresponsnya. Alih-alih panik atau saling menyalahkan, kalian justru makin kompak ketika menghadapi masa sulit. Prinsip kalian jelas, bahwa kalian satu tim, dan akan menyelesaikan segala hal bersama.

Kalian tahu bahwa komitmen bukan hanya untuk masa senang, tapi juga untuk saat-saat sulit. Ada keyakinan bahwa selama kalian tetap bersatu, tidak ada masalah yang tak bisa diatasi. Bahkan badai pun terasa lebih ringan saat kalian saling berpegangan dan melangkah maju sebagai satu kesatuan.

8. Bergantian memimpin dengan alami

ilustrasi pasangan meditasi bersama (pexels.com/ronlach)
ilustrasi pasangan meditasi bersama (pexels.com/ronlach)

Bertentangan dengan anggapan umum, dalam power couple, kedua pihak tidak perlu memiliki kepribadian yang dominan. Dr. Deanna Crosby, seorang terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, dilansir Brides, menjelaskan, power couple itu seperti tarian waltz, kadang satu memimpin, kadang yang lain, dan peran itu bisa berganti kapan saja, yang penting adalah saling mengikuti irama..

“Dalam power couple yang sukses, tidak ada satu pihak yang selalu memimpin. Keduanya cukup kuat untuk memimpin maupun mengikuti,” kata Crosby.

Dr. Riordan juga menambahkan, bahwa power couple akan secara alami bergiliran saling mendukung agar masing-masing bisa bersinar. Mengatur kehidupan sehari-hari memang penuh tantangan, tapi pasangan yang kuat akan selalu siap bekerja sama demi perkembangan keduanya.

Pada akhirnya, menjadi power couple bukan hanya soal kesuksesan individual, tapi juga kemampuan untuk tumbuh dan mendukung satu sama lain. Apakah kamu dan pasangan punya tanda-tandanya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us