6 Penyebab Terlalu Takut Kehilangan Pasangan, Cinta atau Trauma?

Makin tinggi ketergantunganmu pada pasangan, makin kamu gak siap jika hubungan berakhir. Keberadaannya bukan sebatas sebagai orang yang dicintai olehmu. Namun, ia adalah orang yang memenuhi seluruh kebutuhanmu. 

Ini sebabnya menjaga kemandirian meski telah memiliki pasangan amatlah penting. Kemandirian menjauhkanmu dari rasa waswas bakal ditinggalkan pasangan. Kalaupun itu sampai terjadi, kamu percaya diri mampu meneruskan hidup tanpanya.

Pernahkah kamu ditinggalkan oleh orang terdekat? Mungkin itu orangtua, saudara kandung, atau pasanganmu sebelumnya. Rasa kehilangan yang mendalam dapat menyisakan trauma ketika kamu membangun hubungan dengan seseorang.

Kamu sangat khawatir peristiwa kehilangan kembali terulang. Jika itu terjadi, dirimu cemas tak mampu mengatasi rasa dukanya. Semua orang akan terasa meninggalkanmu dan kamu sendirian di dunia ini.

Namun, dirimu perlu memahami bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi. Termasuk kebersamaanmu dengan orang yang dikasihi. Bahkan pertemuan dan kebersamaan adalah jalan yang paling pasti menuju perpisahan.

Walaupun secara umum kamu merasa aman dengan hubungan kalian, situasi saat ini bisa saja bikin ketar-ketir. Misalnya, pasangan yang akhir-akhir ini makin cuek padamu. Ini dibarengi dengan tambah dekatnya dia dengan lawan jenis yang menarik.

Secara finansial, ia pun memiliki kuasa penuh. Dia yang menghidupi kamu, bukan sebaliknya. Kondisi yang lebih berpihak padanya dalam mengambil keputusan apa pun membuatmu takut bakal ditinggalkannya begitu dia tak menginginkanmu lagi.

Akan tetapi, ingat bahwa sinyal yang ditangkap sifatnya hanya dugaan. Kamu jangan terlalu terpengaruh dan tergesa-gesa menyimpulkan. Lebih baik mulai membicarakannya dengan pasangan daripada dirimu cemas sendirian.

Kamu yang sering insecure biasanya juga akan lebih takut kehilangan pasangan. Pikirmu, orang yang mau menjadi pasanganmu punya begitu banyak kelebihan daripada dirimu. Bila ia pergi, kamu tak mungkin memperoleh pasangan yang sehebat dirinya.

Rasa rendah diri dan pemujaan berlebih pada pasangan menciptakan perasaan bahwa dirimu tidak berharga. Sungguh suatu kemujuran kamu berpasangan dengannya. Rasa percaya dirimu harus ditingkatkan dengan menyadari serta mengembangkan kualitas pribadimu.

Kian banyak pengorbananmu untuk pasangan, dirimu kian tidak siap kehilangan dirinya. Ini sama seperti ketika kamu berinvestasi. Dirimu tentu tak ingin seluruh uang yang ditanamkan hilang begitu saja.

Dalam hubungan asmara, sesuatu yang diinvestasikan bukan cuma uang. Mungkin juga keperawanan dan hal-hal lain yang terasa amat berharga untukmu. Bila dia pergi meninggalkanmu, kamu merasa tak punya apa-apa lagi.

Itu sebabnya dalam berkorban apa pun untuk pasangan, kamu harus tetap berpikir bijaksana. Jangan hanya terdorong buat membuktikan rasa cintamu padanya. Antisipasi juga kemungkinan terburuk dari menyerahkan semua yang dimiliki padanya.

Lingkungan juga berperan dalam membuatmu takut kehilangan pasangan. Berada di tengah orang-orang yang selalu mencela perpisahan apa pun penyebabnya, bikin kamu berusaha setengah mati menghindarinya. Bahkan sekalipun hubungan itu sama sekali tak membuatmu bahagia dan justru tersiksa.

Jika situasinya begini, kamu perlu memperluas lingkunganmu sampai bertemu dengan orang-orang yang lebih bijaksana dalam memandang perpisahan. Mereka bakal tetap mendukungmu apabila alasan untuk berpisah memang demi yang terbaik. Jangan sampai kamu mengorbankan kebahagiaan diri karena takut penghakiman orang lain.

Terlalu takut kehilangan pasangan tak akan membantumu mempertahankan hubungan. Mulai belajarlah untuk bersikap toleran dan mengurangi ego. Terlalu cemas bakal kehilangan pasangan juga bisa berbahaya karena dia belum tentu baik untukmu.