6 Tips Bangkit setelah Ditinggal Gebetan Nikah, Fokus pada Masa Depan

Ketika kamu mencintai seseorang, kamu memang bisa yakin sekali bakal dapat membahagiakannya lahir dan batin. Akan tetapi, sebenarnya kamu tetap tidak tahu apa-apa soal kebahagiaan dalam hidupnya. Cuma dia yang tahu dengan siapa dia merasa bahagia.

Oleh karenanya, kalau dia memilih orang lain sebagai pendamping hidupnya, kamu harus belajar menerima. Bukankah cinta memang diuji dengan seberapa kamu mampu mengurangi keegoisan diri? Apabila kamu masih saja egois, cuma memikirkan kebahagiaan diri sendiri, ini sama artinya kamu tidak benar-benar mencintai seseorang.

Tentu saja kamu sedang meyakini bahwa kehidupanmu bakal terasa sempurna jika kamu bisa jadian dengan gebetanmu. Namun, bukankah itu hanya harapanmu dan bukan sesuatu yang pasti? Jadi, ada kemungkinan bersatunya kalian justru dapat berakibat kurang baik bagi kehidupan masing-masing.

Sekalipun kamu tidak suka mendengarnya, coba pikirkan baik-baik kemungkinan tersebut. Pikirkan bahwa barangkali dia bukan orang yang tepat untuk mendukung karier atau pendidikanmu sekalipun kamu mencintainya.

Juga jangan membayangkan takdirmu untuk menjomblo lebih lama lagi sebagai sesuatu yang buruk sekali. Jika sejauh ini saja kamu dapat menjalani kehidupanmu dengan baik sebagai jomblo, ke depan pun akan sama. Tiadanya dirinya tak bakal terlalu banyak mengubah kehidupanmu, kok.

Momen patah hati memang biasanya diikuti dengan penarikan diri dari lingkungan atau keramaian. Rasanya, gak ada lagi sesuatu yang menarik dan bisa kamu nikmati di luar sana. Maumu cuma menyendiri dan terus menangisi pernikahan gebetanmu.

Terlebih kalau kamu tahu teman-temanmu bakal menggodamu soal itu. Kamu jadi tambah males buat keluar. Namun jika kamu ingin lekas move on, doronglah dirimu lebih kuat untuk keluar dan menjalani hari senormal mungkin. 

Jangan sampai gara-gara gebetan menikah dengan orang lain, seluruh aspek dalam kehidupanmu menjadi terganggu bahkan sama sekali gak jalan. Itu akan membuatmu makin merasa kacau dan tidak bahagia.

Ayo, jujur. Apakah kamu menjadi membenci gebetanmu dan pasangannya yang belum tentu kamu kenal karena pernikahan mereka? Sekalipun perasaan itu seperti muncul secara otomatis, segera ingatkan dirimu bahwa kebencianmu tidaklah tepat.

Seperti disebutkan dalam poin pertama, gebetanmu yang paling tahu siapa yang mampu membuatnya bahagia dan dia berhak memutuskan apa pun terkait kehidupannya. Rasa cinta dan patah hatimu tidak boleh membuatmu merenggut hak orang lain atas kehidupannya sendiri.

Dan meski mendoakan kebahagiaan mereka membuat hatimu makin perih, itulah jalan menuju penerimaan dan kedamaian yang sejati. Kamu sedang belajar melepaskan gebetan dengan cara terbaik, yaitu dengan mendoakannya. Bukan malah menyumpahinya tidak bakal hidup bahagia bersama pasangannya.

Siapakah orang yang lebih tepat itu? Dia adalah seseorang yang ketika kamu mencintainya, dia juga mencintaimu. Seseorang yang juga lebih mampu mendukung mimpi-mimpi dalam hidupmu. Seseorang yang bisa membuatmu auto lupa pada semua pengalaman perihnya patah hati. Seseorang yang bersamanya, kamu merasa menemukan jalan yang cukup mudah untuk menuju ke pernikahan.

Kenapa bisa begitu? Jawabannya simpel saja, karena itulah jodohmu.

Ini mungkin terdengar sebagai saran yang lebay. Kamu sampai harus pindah kota segala. Akan tetapi, berada di kota yang sama dengan gebetanmu dan pasangannya memang dapat membuatmu tambah susah move on.

Apalagi bila kamu sangat mencintainya, bukan sekadar rasa suka yang gampang timbul tetapi juga gampang hilang. Setiap titik di kota itu akan mengingatkanmu pada dirinya. Belum lagi jika kalian tak sengaja bertemu dan dia sedang bersama pasangannya.

Pasti luka yang belum kering jadi tambah bernanah, kan? Makanya, pindah ke kota lain adalah ide yang masuk akal ketika lima cara sebelumnya kurang ampuh untuk membuatmu lekas move on. Kota yang baru akan membawamu pada orang-orang, cerita, kesibukan, dan mungkin pula cinta yang baru.

Kian kacau pikiran dan perasaanmu selepas gebetan menikah, harus kian besar pula tekadmu buat move on. Toh, cepat move on bukan berarti kamu gak serius dalam mencintainya. Kamu cuma tahu kapan waktu yang tepat untuk mengakhiri harapanmu pada seseorang. Selamat mencoba!