Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pernikahan (unsplash.com/Євгенія Височина)

Intinya sih...

  • Depresi pasca pernikahan bisa terjadi karena perubahan umum hidup setelah pernikahan atau kebahagiaan ekstrem di hari pernikahan yang memudar.
  • Komunikasi sehat dengan pasangan penting untuk mendapatkan dukungan dan merencanakan sesuatu yang menyenangkan setelah pernikahan.
  • Olahraga, teknik relaksasi, menuliskan jurnal, dan me time dapat membantu mengatasi depresi pasca pernikahan.

Post-wedding blues / post-wedding depression atau depresi pasca pernikahan merupakan kombinasi perasaan sedih, kesepian, dan perasaan belum cukup mengenal pasangan menjadi salah satu kondisi yang umum terjadi. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, gak hanya untuk pengantin baru. Hal tersebut bisa jadi ekstrem jika seseorang mengalami untuk waktu yang cukup lama, seperti berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.

Depresi pasca pernikahan bisa terjadi karena beberapa faktor seperti kebahagiaan dan kegembiraan ekstrem di hari pernikahan yang kian memudar atau perubahan umum yang terjadi dalam hidup setelah pernikahan. Ada beberapa cara mudah untuk mengatasi kondisi tersebut, simak pemaparan lebih lanjutnya di bawah!

Editorial Team

Tonton lebih seru di