Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Untaian Kata Cinta untuk Perempuan Hebatku, Ibuku Tersayang

shutterstock.com
shutterstock.com

Artikel ini merupakan karya peserta kompetisi menulis #CintaDalamKata yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #CintaDalamKata! Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.


 

Aku adalah seorang anak dari keluarga yang broken home. Terjebak dalam kata asing itu membuatku gundah gulana. Kadang kala aku termenung, menangis meratapi hidup ini. Duka lara, sesak di dada mebuatku tak sanggup bernafas. Pelik konflik yang menekan pikiranku kadang membuatku ingin memejamkan mata tuk selamanya.

Namun benar kata orang bijak yang berkata bahwa hidup tidak akan selalu terasa pahit. Kenapa aku mengatakan seperti itu? Sebab di balik penderitaanku, kedukaan hatiku ada seorang malaikat yang ada di sisiku, yang selalu melindungiku, tak lain dan tak bukan ialah ibuku tercinta.

Ibu, aku bukanlah anak yang romantis seperti di drama, bukan anak yang baik. Berbeda denganmu, Bu. Bagiku kau adalah ibu terbaik dari ibu-ibu di dunia ini. Mungkin selama ini aku selalu diam saat di depanmu. Bertindak seakan ku tak mempedulikanmu, namun ketahuilah dilubuk hatiku, aku menyimpan beribu kata yang sangat ingin kuutarakan padamu, Bu. Dengarlah, Bu, untaian kata dari anakmu yang selalu mencintaimu sampai ajalku tiba.

Terima kasih, Ibu. Terima kasih telah menjadi kedamaian dalam diriku.

Default Image IDN
Default Image IDN

Kau malaikat pelindungku, kau serpihan nyawaku. Yang terangi setiap hari-hariku. Ibuku yang tercinta yang kukasihi, kau tak pernah lelah, sebagi penopang dalam hidupku. Kau ajarkan daku tuk menjadi yang terhebat. Tawaku adalah bahagiamu namun dukamu tetap hanya menjadi milikmu.

Betapapun kerasnya hidup ini kau tak pernah menyerah. Sakit yang melanda tubuhmu bukanlah penghalang bagimu tuk trus berjuang. Berjuang demi anakmu ini, demi masa depan anakmu. Terima kasih ibu, terima kasih telah menjadi kedamaian dalam diriku.

Maafkan aku, Ibu. Maafkan aku yang tak pernah menyadari betapa sayangnya kau padaku.

Default Image IDN
Default Image IDN

Di tengah gelapnya dunia ini, kau sinari hidupku. Saat kumulai menangis ketakutan, kau tenangkan diriku. Kadang kala diriku yang berdosa ini menjawab panggilan darimu dengan nada kasar. Kadang pula kumengumpat kesal karena nasihatmu. Kau selalu berusaha memberi yang terbaik bagiku, namun aku kadang tidak menghargainya.

Kau melakukan semuanya demi diriku ini. Diriku yang tak pernah mengerti betapa sayangnya kau kepadaku. Saat kau marah, ku membangkang, padahal kutahu kau marah bukan karena benci tapi karena terlalu khawatirnya kau padaku.

Maafkan aku ibu, maafkan anakmu ini. Maaf belum bisa menjadi anak terbaik bagimu. Tapi ingatlah satu hal, Bu, aku disini sekarang sedang berjuang untukmu.

Sehatlah selalu ibuku sayang. Sangat menyakitkan bagiku ketika harus melihatmu tergolek sakit.

Default Image IDN
Default Image IDN

Bu, tahukah engkau, apa yang kurasakan saat kau sakit? Sakit, ya sakit. Aku bahkan sangat sakit. Melihatmu sakit, mendengarmu sakit, ataupun memimpikanmu sakit itu semua membuatku gelisah. Aku takut, Bu. Jadi mohon janganlah sakit.

Tetaplah disampingku, Bu. Aku tak akan pernah bisa berdiri tanpamu.

Default Image IDN
Default Image IDN

Mungkin, kaulah satu-satunya orang yang tahu akan diriku. Mungkin kau tahu aku merasa kesepian. Tahu jika senyum dan tawaku ini hanya hiasan belaka. Tahu akan duka yang kuhadapi. Dan karena kau sudah tahu, aku tidak mau kau meninggalkanku. Tetaplah berada disampingku, disamping anakmu. Anakmu yang tak mampu berdiri tanpamu.

Tunggulah anakmu ini, Bu. Aku akan berjuang demi masa depan kita semua.

Default Image IDN
Default Image IDN

Ibu, kini aku sedang berjuang tuk masa depan kita. Mungkin sekarang aku bukan apa-apa, belum bisa membahagiakanmu. Ku tak pernah memberitahumu akan angan-angan, cita-cita maupun mimpi-mimpiku ini sebab aku malu, malu jika nanti aku tak mampu.

Namun tulus dari dalam hati, kuingin semuanya baik. Jadi tunggulah, Bu. Duduklah yang manis dan nantikan anakmu ini pulang membawa sinar kebahagiaan.

 

#CintaDalamKata

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160530/cintadalamkata-330403dc13453f1f8a307f493d6dcf50.jpg
Share
Topics
Editorial Team
Komang Bakti Sriyani
EditorKomang Bakti Sriyani
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tips Berhenti Jadi Impulsive Buyer Setiap Ada Promo Tanggal Kembar

20 Des 2025, 14:15 WIBLife