Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Makna Riasan Pengantin Adat Solo Putri, Sarat Makna Filosofis!

default-image.png
Default Image IDN

Setiap daerah di Indonesia punya budaya turun-temurun yang unik, termasuk dalam hal tata rias pengantin. Misalnya dalam pernikahan adat Solo, ada ragam tata rias pengantin yang disebut adat Solo Putri yang ternyata di samping mengandung unsur estetika juga mengandung makna filosofis!

Penasaran apa saja makna filosofis dari riasan adat Solo Putri? Berikut ini 5 makna filosofis riasan pengantin adat Solo putri yang mungkin belum banyak diketahui generasi muda.

1. Membersihkan wajah pengantin dari rambut halus untuk membuang sial

default-image.png
Default Image IDN

Sebelum mulai merias wajah dengan kosmetik, perias pengantin atau disebut pemaes terlebih dahulu membersihkan pengantin putri dari rambut-rambut halus yang ada di bagian wajah, dekat telinga, leher, dan dada.

Dibersihkannya rambut-rambut halus pada area-area tersebut ternyata tidak sekadar untuk menghasilkan riasan pengantin yang lebih bersih dan cantik, lho. Pembersihan area tersebut konon dimaksudkan untuk membuang kesialan atau ‘sebel sial’ dari pengantin sebelum melangsungkan pernikahan.

2. Bentuk alis 'mangot' bermakna kecantikan pujaan perempuan

instagram.com/panjii_ketawang
instagram.com/panjii_ketawang

Pada riasan pengantin yang benar-benar mengikuti aturan atau pakem keraton Surakarta, alis pengantin putri digambar oleh perias wajah membentuk ‘pisau mangot’ yang berarti alis yang melengkung sempurna.

Menurut pandangan masyarakat Jawa, alis 'mangot' melambangkan kecantikan pengantin layaknya bidadari yang tentunya menjadi pujaan perempuan.

3. Eyeshadow warna cokelat dan hijau menggambarkan kesuburan

pixabay.com/Endho
pixabay.com/Endho

Efek bayangan pada mata pengantin dibuat oleh pemaes dengan eyeshadow warna cokelat dan hijau. Adapun warna cokelat diaplikasikan pada kelopak mata bagian bawah, sementara warna hijau muda diaplikasikan di bagian bawah alis.

Selain untuk menambah kecantikan, eyeshadow warna cokelat dan hijau sebenarnya memiliki makna kesuburan dan doa bagi pengantin agar mampu membangun keluarga yang makmur dan sejahtera.

4. Riasan bibir merah lambang kebiasaan perempuan Solo mengunyah sirih

default-image.png
Default Image IDN

Pada riasan bibir, pengantin akan dirias oleh pemaes menggunakan pemerah bibir. Warna merah dipilih untuk warna bibir pengantin putri dibandingkan warna lainnya, karena warna merah melambangkan kecantikan layaknya bidadari.

Selain itu, warna merah juga melambangkan warna mulut setelah mengunyah sirih yang mana kebiasaan mengunyah sirih adalah kebiasaan kaum perempuan Solo dahulu.

5. Empat jenis 'paes' di dahi pengantin melambangkan doa

instagram.com/riaslinaagustin
instagram.com/riaslinaagustin

Paes adalah lekukan-lekukan berwarna hitam yang dibuat di bagian dahi pengantin putri menggunakan campuran lilin atau disebut ‘pidih’. Masing-masing ‘paes’ melambangkan doa untuk pengantin putri. Paes gajah yang berukuran paling besar melambangkan doa agar pengantin putri kelak menjadi manusia yang berilmu dan dihormati.

Adapun paes pengapit yang berada di sebelah paes gajah melambangkan kontrol terhadap gajahan, yaitu sebagai pembeda baik dan buruk dalam menjalani kehidupan.

Sementara itu, paes penitis bermakna harapan untuk pengantin putri agar senantiasa memiliki tujuan yang jelas. Terakhir, ada paes godeg yang melambangkan doa bagi pengantin perempuan agar dikaruniai keturunan yang dapat meneruskan ilmu dan kehidupannya di masa depan.

Itu dia makna filosofis riasan pengantin adat Solo Putri yang mungkin belum banyak diketahui generasi saat ini. Ternyata selain berfungsi mempercantik pengantin, riasan wajah adat Solo Putri juga sarat akan makna filosofis dan doa untuk keharmonisan pengantin kelak saat berumah tangga. Gimana? Wawasan budaya lokalmu semakin bertambah, bukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anisa Rima Fadhilah
EditorAnisa Rima Fadhilah
Follow Us