7 Alasan Mengapa Istri Juga Harus Memiliki Penghasilan Sendiri

Musibah tidak bisa diduga kapan datangnya. Karena itu sebagai manusia, kita wajib untuk selalu siap menghadapinya. Seperti misalnya kalau tiba-tiba suami yang selama ini sehat tiba-tiba jatuh sakit, dan tidak mampu lagi bekerja mencari nafkah untuk keluarga. 

Bagaimana caranya memenuhi kebutuhan keluarga kalau tidak ada lagi sumber penghasilan? Kalau istri memiliki penghasilan sendiri, tentu hal ini bukanlah masalah lagi. Karena istri mampu mengambil alih tugas suaminya dan mencukupi kebutuhan keluarga dari penghasilan yang dimilikinya.

Dalam rumah tangga terkadang ada pertengkaran dan ketidakcocokan, bahkan ada pasangan suami istri yang terpaksa harus bercerai karena hal ini. Kalau perceraian ini terjadi secara tiba-tiba, tentu saja berat bagi istri untuk menghadapinya. Apalagi kalau dia tidak memiliki sumber penghasilan, untuk menopang hidupnya kelak setelah bercerai.

Lain halnya kalau istri termasuk mandiri, dan memiliki pekerjaan serta penghasilan sendiri. Perceraian tentu saja bukanlah masalah besar untuknya, karena tanpa uang dari suami dia masih mampu membiayai kebutuhan hidupnya setelah bercerai nanti.

Umur dan kematian merupakan rahasia Allah, tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang dapat menebaknya. Seandainya tiba-tiba suami meninggal dunia, istri pasti akan sedih dan kehilangan sosok yang menjadi sandaran hidupnya. Apalagi kalau selama ini, sang suami adalah satu-satunya tulang punggung keluarga.

Namun karena suami sudah meninggal dunia, maka istri mau tidak mau harus mengambil alih peran tersebut demi membiayai kebutuhan hidupnya sendiri dan anak-anaknya. Karena itulah, seorang istri wajib untuk mandiri secara finansial dan memiliki penghasilan sendiri. Supaya ketika hal ini terjadi, dia sudah mapan dan siap.

Di masa kini, kamu pasti tahu kalau biaya kebutuhan hidup sangat mahal. Apalagi kalau kamu tinggal di kota besar. Terkadang penghasilan suami tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga setiap bulannya.

Istri yang memiliki pekerjaan dan penghasilan sendiri, dapat membantu suami mengatasi masalah ini. Karena istri bisa ikut serta mencukupi kebutuhan keluarga, dengan penghasilan yang dimilikinya.

Akhir-akhir ini kamu pasti sering mendengar tentang PHK massal. Karena kondisi perekonomian global yang tidak menentu, banyak perusahaan yang pada akhirnya menutup usahanya. Sehingga banyak orang yang pada akhirnya harus kehilangan pekerjaan. Perusahaan yang masih bertahan pun, terpaksa harus melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah karyawan yang ada.

Kalau suami termasuk salah seorang karyawan yang terpaksa kehilangan pekerjaannya, itu berarti hilangnya sumber penghasilan dalam keluarga. Itulah sebabnya seorang istri wajib memiliki penghasilan sendiri. Supaya ketika hal ini terjadi, dia bisa membantu mencukupi kebutuhan keluarga sampai suaminya mendapatkan pekerjaan baru.

Di dalam rumah tangga, suami memang pencari nafkah yang utama. Seorang suami akan berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya. Namun walaupun begitu, tidak ada salahnya jika seorang istri juga memiliki penghasilan sendiri.

Sehingga istri bisa membeli sendiri apa pun yang menjadi kebutuhan pribadinya, tanpa harus meminta uang dari suaminya. Dengan begitu uang suami sepenuhnya digunakan istri hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga saja.

Menjadi seorang istri yang mandiri secara finansial, ternyata bisa memberikan contoh yang baik untuk anak-anak. Terutama anak perempuan. Dengan melihat contoh yang diberikan ibunya, anak-anak bisa melihat betapa pentingnya untuk hidup mandiri. Terutama dalam hal finansial. Selain itu, mereka juga akan belajar untuk tidak terlalu bergantung pada orang lain.

Nah, ternyata menjadi seorang istri yang memiliki penghasilan sendiri ternyata tidak ada ruginya kan? Malah istri di masa kini wajib memiliki pekerjaan dan penghasilan sendiri, karena mandiri secara finansial dapat menjadi jaminan hidup di masa depan.