7 Cara Mengatasi Kulit Kering di Sekitar Leher, Jadi Tanda Hidrasi!

Kulit di leher lebih tipis daripada wajah. Itu karena dermis di leher memiliki kolagen lebih sedikit, sehingga membuatnya rentan terhadap kerutan. Leher juga memiliki sedikit kelenjar minyak alami, membuatnya rentan kering.
Apalagi, sering kali bagian tubuh yang satu ini kurang diperhatikan dalam rutinitas perawatan kulit. Kurangnya perhatian tersbeut bisa menyebabkan kulit menjadi kering, kasar, kusam, dan tidak nyaman. Nah, berikut ini cara mengatasi kulit kering di sekitar leher yang bisa kamu simak.
1. Skip eksfoliasi

Eksfoliasi melibatkan proses menghilangkan lapisan sel-sel kulit mati dari permukaan kulit. Meskipun melakukannya dapat memiliki manfaat untuk beberapa jenis kulit, termasuk kulit berminyak, kulit sensitif, dan kulit normal, namun eksfoliasi tidak selalu cocok untuk kulit kering.
Kulit kering cenderung lebih mudah mengalami kemerahan, pecah-pecah, dan iritasi. Sementara, eksfoliasi yang terlalu agresif dapat merusak lapisan kulit yang lembut dan menyebabkan reaksi negatif ini.
Untuk menanganginya, dilansir Byrdie, Tiffany Libby, MD, FAAD, seorang dokter kulit bersertifikat, menyarankan untuk menghindari penggunaan scrub fisik karena ini dapat mempercepat gejala iritasi. Pilihlah sabun mandi yang lebih lembut agar kulit tidak terganggu.
2. Gunakan pelembap yang mengandung ceramide dan gliserin

Cari bahan-bahan perawatan kulit yang memiliki efek penyembuhan. Bahan-bahan pelembap seperti gliserin, asam hialuronat, dan ceramide bisa membantu memperkuat dan mendukung penghalang kelembapan kulit untuk melawan kulit kering dan iritasi.
Menggunakan pelembap di leher juga memerlukan metode agar kulit tidak hanya lembap, tetapi juga kencang. Dilansir Elle, Dr. Ellen Marmur, seorang dokter kulit yang berbasis di NYC, menyatakan bahwa mengoleskan pelembap dari pangkal leher hingga garis rahang dapat membantu merangsang pergerakan kulit ke arah atas dan mencegah kulit tertarik ke bawah.
Hal ini dapat membantu menjaga elastisitas kulit, melembapkan, mencegah kerutan, dan mengurangi efek penarikan kulit yang bisa terjadi seiring waktu. Dengan kata lain, pengolesan pelembap dalam arah ini dapat membantu menjaga tampilan dan kesehatan kulit leher.
3. Gunakan krim atau salep

Dehidrasi kronis mengindikasikan penghalang kulit yang kurang kuat. Solusinya adalah menggunakan krim atau salep dengan tebal untuk memperkuat penghalang kulit. Konsistensi krim yang tebal akan membantu mengunci kelembapan dan mencegah hilangnya air lebih lanjut.
Tiffany Libby menyarankan untuk mengaplikasikan produk pilihan dua kali sehari, terutama pada malam hari. "Gunakan salep segera setelah mandi membantu meminimalkan kulit kering dan flare-up," katanya.
4. Hati-hati ketika menggunakan parfum

Waspada terhadap penggunaan parfum, karena biasanya banyak orang yang punya kebiasaan menggunakan parfum sekali atau bahkan beberapa kali dengan langsung menyemprotkan atau mengoleskan parfum ke leher. Sayangnya, kebiasaan ini bisa menjadi pemicu masalah bagi kulit kering pada area leher.
Parfum umumnya mengandung alkohol yang dapat mengeringkan kulit dan tentu saja wewangian itu sendiri bisa menjadi pemicu dermatitis kontak yang umum. Maka dari itu, coba gunakan parfum dengan cara yang berbeda, seperti menyemprotkan parfum pada pakaian.
5. Gunakan bahan anti-aging

Seperti yang diketahui, kulit leher memiliki lebih sedikit kolagen daripada kulit wajah, sehingga sering kali tanda-tanda penuaan pertama muncul di sana. Peptida adalah bahan yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
"Jika digunakan di area seperti leher, peptida merangsang kulit untuk memproduksi kolagen serta dapat mengurangi penampilan garis halus," ujar Tiffany Libby.
Retinoid juga memiliki peran penting dalam melawan tanda penuaan dan mengurangi garis halus. Namun, penting untuk berhati-hati terhadap tingkat intensitas dari formula yang dipilih. Pasalnya, retinoid tidak selalu cocok untuk leher, sehingga perlu pelan-pelan sampai kulit terbiasa.
6. Gunakan pelembap udara

Suhu udara yang naik-turun dan kering bisa menghilangkan minyak alami kulit. Dilansir Allure, Dr. Gary Goldenberg, seorang dokter kulit dari Goldenberg Dermatology, merekomendasikan penggunaan pelembap udara kepada pasien dengan eksim, psoriasis, dan kulit kering.
"Kelembapan udara yang rendah mengganggu penghalang alami kelembapan kulit yang bisa mengakibatkan pengelupasan, retakan, dan kulit terkelupas," kata dokter kulit Dendy Engelman, dilansir Allure.
Cara terbaik untuk menjaga kelembapan udara dalam ruangan adalah dengan menggunakan pelembap udara. Sebab, secara sederhana pelembap udara membantu meningkatkan tingkat kelembapan udara dengan memasukkan kelembapan ke area ruangan.
7. Cukupi kebutuhan air untuk tubuh

Beberapa riset menunjukkan bahwa meningkatkan konsumsi air bisa membantu menjaga kulit tetap halus dan lembut. Sebuah penelitian selama sebulan pada 49 individu menemukan bila meningkatkan asupan air sebanyak 2 liter (67 ons) per hari bisa meningkatkan hidrasi kulit, terutama pada mereka yang biasanya minum kurang dari 3,2 liter (108 ons) air setiap hari.
Studi lain pada 40 orang dewasa menemukan hubungan antara asupan cairan yang lebih tinggi dengan peningkatan hidrasi kulit dan pH permukaan kulit. Dalam hal ini, pH kulit memainkan peran penting dalam menjaga penghalang kulit yang dapat memengaruhi risiko beberapa kondisi kulit.
Selain itu, tinjauan terhadap enam penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan asupan air dapat mengurangi kekeringan dan kasar, meningkatkan elastisitas kulit, dan meningkatkan hidrasi, seperti yang dilansir Healthline.
Perlu diingat, setiap kulit memiliki kebutuhan yang berbeda. Jadi, perhatikan reaksi kulit dan konsultasikan dengan dokter kulit jika memiliki masalah kulit yang parah atau tidak mengalami perubahan.