Ladies, pemahaman bahwa harus menjadi baik terlebih dahulu baru kemudian mengenakan hijab nampaknya sudah meluas ke seluruh penjuru. Tak jarang cibiran demi cibiran dilontarkan kepada mereka yang baru belajar berhijab. “Pake kerudung tapi kelakuannya kaya gitu. Malu-maluin aja. Benerin dulu akhlak lo.”
Jika kamu sedang ragu untuk mengenakan hijab dan takut untuk menghadapi cibiran di luar sana, mari berbincang sebentar dan kita renungi bersama :
Seperti yang sering kita dengar, berhijab adalah kewajiban setiap muslimah. Tak peduli dia seorang muslimah yang baik atau bukan, tidak menutup aurat adalah dosa. Jika berhijab adalah identitas bahwa kita adalah orang baik, tentu hal ini berbahaya. Mindset orang berhijab adalah orang baik bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Agar mudah mencuri, menculik, dan tindakan kriminal lainnya, para kriminal akan berhijab agar dikira orang baik-baik dan tidak dicurigai. So, jangan mengidentikkan orang berhijab pasti adalah orang baik-baik. Berhijab adalah sebuah kewajiban tanpa peduli akhlak.
Ya, kita belum tentu muslimah yang baik. Kita masih sering berbuat dosa. Oleh sebab itu sebaiknya kita mulai berhijab. Bayangkan dosa dari tidak menutup aurat mengalir setiap kali yang bukan muhrim menatap kita. Ditambah degan dosa-dosa lainnya seperti bergosip, berbicara yang melukai teman ataupun orang tua, tidak shalat tepat waktu, dan lain-lain. Jika kita berhijab, setidaknya dosa yang kita dapat tidak “double combo”. Jika kita belum sanggup menjadi orang baik, pangkaslah dosa dimulai dari pakaianmu.
Iman seseorang seringkali naik turun. Cakupan untuk menjadi orang baik terlalu luas. Menghargai orang lain, menghormati orang tua, menolong sesama, sabar, tidak bergosip, shalat tepat waktu, dan banyak hal lainnya. Jika kamu menunggu hingga menjadi orang baik, sampai nenek-nenek, kamu tidak akan berhijab. Lakukan hal yang mungkin dapat kamu lakukan saat ini juga, menutup aurat.