Cantika Abigail Bagikan Pengalaman sebagai Psoriasis Warrior, Berat!

Jakarta, IDN Times - Penyakit kulit dapat muncul karena berbagai penyebab dan mengganggu produktivitas harian. Penyakit ini bisa saja membuat tubuh menjadi kurang nyaman hingga menurunkan rasa percaya diri.
Pengalaman tersebut dirasakan oleh Cantika Abigail, penyanyi dan penulis lagu yang saat ini mengidap psoriasis atau psoriasis warrior. Cantika membagikan perjalanannya sebagai psoriasis warrior dalam program 'The Vaseline Healing Project 2023' pada Minggu (23/7/23).
Cantika menyampaikan perjuangan yang tak mudah dalam menemukan dokter kulit yang tepat untuknya, hingga proses penyembuhan yang mengalami banyak tantangan. Sejalan dengan hal tersebut, Vaseline sebagai brand perawatan kulit Indonesia, menyadari akan sulitnya akses kesehatan oleh perempuan terhadap dokter kulit.
Melalui program 'The Vaseline Healing Project 2023', Vaseline dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Jakarta berkolaborasi menyediakan layanan konsultasi kesehatan gratis bagi 500 masyarakat, terutama perempuan. Aktivitas ini dilakukan demi menyediakan layanan kesehatan yang baik dan membantu banyak orang memiliki kulit sehat.
1. Rendahnya pemahaman dan akses dokter kulit membuat orang tak segera menyadari permasalahan yang diderita
Masih banyak masyarakat Indonesia yang mengalami penyakit kulit karena kurangnya pemahaman akan kondisi kesehatan tubuhnya. Padahal, kesehatan kulit sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat serta produktivitas sehari-hari.
Sayangnya, ketersediaan dokter kulit masih sangat sedikit dibanding jumlah penduduk Indonesia, sebagaimana disampaikan oleh dokter Adhimukti T. Sampurna, "Jadi jumlah dokter kulit berbanding warga atau penduduk Indonesia secara keseluruhan tuh, sangat jomplang. Kira-kira, 8 dokter kulit berbanding 1 juta. Jadi kalau ada 8 dokter kulit, untuk melayani satu juta orang dan biasanya terkonsentrasi di kota-kota besar."
Selain ketersediaan dokter, masalah lain yang kerap dihadapi oleh masyarakat Indonesia terkait kesehatan kulit adalah miss-perception yang muncul di masyarakat kulit serta kurangnya edukasi. Anggapan negatif terkait penyakit kulit bisa membuat orang lain merasa tidak percaya diri dan enggan bertemu ahli untuk menangani permasalahan tersebut.