5 Cara Menghilangkan Perasaan Negatif yang Menghancurkan Mood

Setiap kita pasti pernah merasakan hari-hari di mana suasana hati benar-benar kacau. Perasaan negatif, seperti sedih, marah, cemas, kecewa, atau kesepian, bisa datang tiba-tiba dan menghancurkan mood seharian. Jika dibiarkan, emosi seperti ini tak hanya mengganggu aktivitas, tapi juga memengaruhi kesehatan mental secara jangka panjang.
Namun, kabar baiknya, kita punya kendali untuk tidak terjebak lama dalam emosi negatif. Ada banyak cara sederhana namun efektif untuk mengatasinya, asal kita mau berlatih dan jujur terhadap diri sendiri. Berikut ini adalah lima cara menghilangkan perasaan negatif yang bisa merusak mood agar kamu bisa kembali fokus dan tenang menjalani hari!
1. Kenali dan terima emosimu tanpa menolaknya

Langkah pertama untuk mengatasi perasaan negatif adalah dengan menyadari dan menerimanya. Banyak orang cenderung menghindari atau menekan emosi tidak nyaman, padahal emosi itu valid dan merupakan bagian dari pengalaman manusia. Menolak perasaan hanya akan membuatnya makin besar di dalam.
Alih-alih menyangkal, cobalah untuk duduk sejenak dan berkata pada diri sendiri bahwa tidak apa-apa merasakan emosi tersebut. Penerimaan ini bukan berarti kamu pasrah, tapi menjadi cara untuk mengelola emosi dengan lebih sehat. karena setelah diakui, perasaan itu justru lebih mudah dilepaskan.
2. Alihkan fokus dengan aktivitas positif

Daripada terus terjebak dalam pikiran yang negatif, alihkan perhatianmu ke kegiatan yang menenangkan atau menyenangkan. Bisa dengan berjalan kaki di luar rumah, mendengarkan musik favorit, membaca buku, atau sekadar membersihkan kamar.
Aktivitas ringan bisa menggeser fokus pikiran dari hal yang bikin stres ke sesuatu yang lebih netral atau bahkan menyenangkan. Selain itu, bergerak secara fisik juga bisa membantu tubuh memproduksi hormon endorfin yang berfungsi memperbaiki suasana hati secara alami.
3. Tulis semua perasaanmu dalam jurnal

Menulis adalah terapi sederhana yang sangat ampuh. Ketika kamu menuliskan perasaan dalam bentuk kata-kata, kamu sedang memberi ruang bagi dirimu untuk mengurai emosi yang kusut. Kadang, menulis bisa membantu menemukan akar masalah yang sebelumnya tak terlihat jelas.
Tak perlu terlalu rapi atau puitis, cukup tuliskan apa yang kamu rasakan, tanpa menyensor atau menghakimi diri sendiri. Setelah menulis, kamu bisa merasa lebih lega, seolah-olah sudah memindahkan beban dari hati ke atas kertas.
4. Bicarakan dengan seseorang yang kamu percaya

Memendam perasaan sendirian sering kali memperparah suasana hati. Cobalah ceritakan isi hatimu kepada sahabat, pasangan, atau anggota keluarga yang bisa mendengarkan tanpa menghakimi. Kadang, kita tidak butuh solusi, hanya butuh didengar.
Berbicara dengan orang lain juga membantu kita mendapatkan perspektif baru. Mungkin masalahmu tidak sekecil itu, tapi mendengarkan pendapat orang lain bisa membuatmu merasa lebih dimengerti dan tidak sendirian dalam perasaanmu.
5. Latih diri dengan praktik mindfulness atau berdoa

Salah satu cara jangka panjang untuk menghadapi perasaan negatif adalah dengan melatih kesadaran (mindfulness) atau berdoa sesuai keyakinanmu. Duduk tenang selama beberapa menit sambil mengatur napas dan fokus pada saat ini bisa membantu pikiran lebih jernih.
Mindfulness mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam pikiran masa lalu atau kekhawatiran masa depan, melainkan hadir penuh di momen ini. Doa juga bisa menjadi cara terbaik untuk menenangkan jiwa. Menghubungkan diri dengan Tuhan bisa memberi kekuatan spiritual saat emosi sedang tidak stabil.
Sebagai manusia, kita perlu menerima bahwa perasaan negatif adalah bagian dari kehidupan. Tidak bisa dihindari, tapi bisa dikelola. Kuncinya adalah menyadari bahwa kamu punya kuasa untuk tidak dikendalikan oleh emosi tersebut. Jangan mau dikuasai atau bergantung pada perasaan, ya!