Marsha Timothy: Perempuan Hebat Itu Harus Punya Komitmen dan Konsisten

Saat kali pertama diajak oleh sang sutradara film Bebas, Riri Riza, Marsha mengaku sama sekali belum pernah menonton film Sunny. Usai menonton film yang sukses menggebrak Korea Selatan dan sejumlah negara di Asia maupun Amerika ini, Marsha mengaku langsung tertarik dan segera mengikuti proses casting.

"Sebelumnya, saya belum tahu akan mendapatkan peran apa dalam film Bebas. Saya sempat mencoba beberapa karakter dalam film Bebas, hingga akhirnya karakter Vina saya dapatkan," cerita Marsha.

Mengingat karakter Vina tidak mendominasi, Marsha mengaku butuh kerja keras untuk bisa menghidupkan karakter tersebut. Vina digambarkan sebagai perempuan biasa yang berasal dari daerah. Dialognya memang tidak terlalu banyak dan gestur tubuhnya sangat biasa.

Namun, Vina digambarkan menjelma sebagai remaja yang banyak mengalami perubahan usai menetap di kota. Selain ingin membangkitkan karakterVina, Marsha pun mengaku bertanggung jawab agar bisa memunculkan sensasi gereget pada penonton film Bebas.

Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa indah saat remaja. Tangis dan tawa jadi bumbu pelengkapnya. Begitu juga dengan istri dari Vino G Bastian ini.

"Saya menyadari bahwa ada satu perubahan besar dalam persahabatan setiap orang. Ketika remaja, teman kita banyak sekali. Nongkrong dari satu tempat ke tempat lainnya, berkenalan dengan banyak orang, sampai mencoba segala hal baru bareng teman. Sedangkan persahabatan di usia dewasa, lebih sedikit dan ruang lingkupnya sangat kecil," ungkapnya.

Kalau kalian sadar gak sih, persahabatan yang dijalani di usia yang semakin matang justru yang paling berkualitas? Kita gak butuh puluhan teman untuk membuat hidup kita berwarna. Karena satu hingga dua orang sahabat saja, mampu membuat bahagia dan enggan pergi ke mana-mana.

Salah satu kelemahan yang kerap dialami perempuan adalah jujur pada dirinya sendiri. Menurut perempuan kelahiran 8 Januari 1979 ini, masih banyak perempuan yang belum berani mengungkapkan pendapatnya. Bahkan, di lingkungan yang paling dekat. Misalnya, keluarga dan sahabat. Inilah tantangan terbesar dari seorang perempuan.

"Menghakimi atau menduga-duga masih digaungkan dalam kehidupan sosial masyarakat kita. Hal ini tentu menjadi tantangan yang harus ditaklukkan. Misalnya, keputusan saya untuk menjadi seorang mualaf. Masih ada saja orang-orang di luar sana, yang tidak bisa menerima keputusan ini. Tapi kalau dari lingkungan terdekat, Alhamdulilah bisa menerima dan kami baik-baik saja," katanya.

Dari penjabaran Marsha, kita tahu sebagai perempuan mandiri dan kuat di era modern, harus memegang teguh landasan untuk bebas berekspresi dan mengemukakan pendapat. Selama itu baik dan benar, perempuan harus percaya bahwa dirinya mampu. Pastikan bahwa keyakinan itu akan membawa kebahagiaan!

Saat Pearl hadir dalam hidup Marsha, ia mengakui bahwa tak ada satu pun yang bisa menyetarakan kebahagiaannya kala itu. "Lahirnya Pearl membawa perubahan besar dalam hidup saya dan suami. Saya rasa, siapa pun pasti mengatakan hal yang sama. Melakoni peran baru sebagai ibu, juga membuat saya deg-degan karena memiliki tanggung jawab besar yang baru," tuturnya.

Marsha juga mengungkapkan kebanggaan dirinya karena tumbuh dan dibesarkan oleh ibu yang luar biasa. "Saya sangat bersyukur karena dilahirkan oleh perempuan hebat, kuat, dan punya pendirian. Ibu selalu bisa menjadi role model dalam kehidupan saya. Berkat dedikasinya sebagai ibu rumah tangga, saya semakin terinpirasi melakukan hal yang sama dengannya," cerita pemeran utama film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak ini.

Kita bisa saja mengatakan bahwa si A hebat, si B menarik dan si C luar biasa. Tapi apakah kita bisa memastikan bahwa ketiganya mampu memegang teguh komitmen dan konsisten dengan segala keputusannya?

"Saya selalu berusaha untuk bisa seperti ibu saya. Bagi saya, gambaran perempuan hebat itu seperti ibu saya. Bukan karena saya ini anaknya, tapi memang ada sesuatu yang tak bisa saya jabarkan mengenai apa saja yang dia lakukan. Contoh kecilnya, ibu selalu konsisten membuatkan sarapan setiap kali bangun tidur. Bahkan, kebiasaan tersebut tetap ia lakukan pada Pearl dan Vino. Namun, pada dasarnya mendeskripsikan perempuan hebat secara mendetail sangat sulit karena terlalu beragam," tutupnya.